Sebelum malam berkuasa, aku berlari menarik diriku menuju tepi laut, menanti kolase langit yang memudar; diganti dengan cahaya lembut nan temaram; sebuah kolase berwarna jingga; membiaskan kilauan mutiara pada pasir-pasir pantai.
Aku duduk pada bongkahan karang; membiarkan riak-riak kecil ombak membasahi jari-jari kaki, yang pada setiap beningnya; menyapu segala bentuk keraguan; menyapu segala bentuk ketakutan.
Pada kilauan mentari yang pamit pada sang bumi, menggantikan segala hampa dengan rasa, menggantikan segala penat dengan hangat nan dekat.
Pada titik ini, kulabuhkan segalanya; hati, raga, dan jiwa. Terserah sang-laut mau membawanya kemana; yang semoga pada muara-muara indah; penghapus segala ragu dan pilu, penghapus segala sedih dan letih.
-----
Ekwa
YOU ARE READING
HUJAN: Sebait Kenangan Kusam
PoetryMeraih peringkat 20 Besar di kategori puisi, 2018. - Pada tetesan air itu, tercipta sebuah rasa yang memecah hening dan menguarkan kenangan, bagi siapa saja yang mau menerimanya. - Ini adalah kumpulan sajak dan puisi yang ditulis untuk menghibur dir...