bagiku, bahagia adalah laku pikiran, sebuah cara memandang. sebagaimana ketidak-kekalan yang lain, ia datang dan pergi; dan aku belajar untuk tak terlalu bergantung padanya.
ia seperti butiran pasir, semakin erat digenggam, semakin terobsesi, ia justru hilang. sebaliknya, ketika kita tak terlalu terobsesi jadi bahagia, merasakan apa yang harusnya dirasakan, justru bahagia itu ada. tinggal.
seperti kupu-kupu yang hinggap di tubuh, ia justru datang saat kita tak mengharapkannya sama sekali, ia memenuhimu dengan kesenangan-kesenangan yang tak bisa dijelaskan. di akhir, aku menyadari bahwa bahagia lebih dari sebatas 'rasa' sesaat, ia ada dalam cara kita menjalani hidup, nilai-nilai yang kau anut, orang-orang yang terkoneksi denganmu.
ia ada diantara batasan-batasan yang kau terapkan, serta waktu-waktu yang kau habiskan. bahagia bukan lagi sebatas rasa, ia adalah cara menjalani hidup itu sendiri.
—ekwa.
ditulis pada 18 September 2021.
H-1 wisuda.
YOU ARE READING
HUJAN: Sebait Kenangan Kusam
PoetryMeraih peringkat 20 Besar di kategori puisi, 2018. - Pada tetesan air itu, tercipta sebuah rasa yang memecah hening dan menguarkan kenangan, bagi siapa saja yang mau menerimanya. - Ini adalah kumpulan sajak dan puisi yang ditulis untuk menghibur dir...