Kejujuran Yusuf~

4.4K 560 239
                                    

-Utamakan Salat dan Membaca Al-Qur'an dalam Segala Hal-

🌼🌼

"Tidak ada takdir Tuhan yang salah. Semua sudah diatur sebaik mungkin. Salahnya itu di kita yang terlalu berharap lebih kepada dunia."

Indahnursf~

🌼🌼

"Saya serius, Madani," ulang Yusuf dengan wajah serius. Sementara Adam yang tertawa menarik lagi senyumnya sehingga keningnya berkerut.

"Lu ya jarang ngomong, Cup. Sekalinya ngomong mau ngelamar anak orang. Masya Allah, hidayah-Mu luar biasa," ucap Adam dengan mata berbinar.

Baik Nathan ataupun Madani keduanya hanya bisa saling memandang satu sama lain. Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa banyak sekali hal yang di luar nalar Madani yang terjadi. Baru beberapa hari lalu Madani harus dihadirkan dengan kenyataan bahwasanya Nathan melamar perempuan dari masa lalunya yang selama ini dia cinta dan akan menikah, lantas sekarang, Yusuf yang hanya sekedar kenal saja dengan dirinya kini bertanya demikian. Apa yang terjadi, kan?

"Maaf, Yusuf ..., bercandanya enggak enak begini, aku--"

"Sungguh, saya bertanya serius, Madani. Mungkin memang ini bukan waktu yang tepat, tetapi saya hanya ingin bertanya apa tipe lelaki yang kamu inginkan, insya Allah saya akan melamar kamu. Saya sudah lama mengenal kamu, cuma memang kamu tidak tahu siapa saya, ya, saya salah satu pembaca tulisanmu. Setahun lalu, saya pernah bermimpi kalau saya sedang menemani seorang perempuan dia adalah penulis dengan balutan jilbab panjang, saya pikir itu hanya sebuah bunga tidur, tetapi saat bertemu kamu saya merasa sepertinya itu bukanlah mimpi biasa, melainkan jawaban Allah atas doa-doa saya selama ini mengenai jodoh saya. Mungkin, kamu memang baru mengenal saya dan hanya sekedar mengenal nama saya, tapi tidak dengan saya. Setiap saya berdoa, saya meminta petunjuk sama Allah, siapa jodoh saya dan kenapa saya merasakan sesuatu yang berbeda saat kamu di hadapan saya. Saya solat istikharah berulang kali meminta Allah untuk menguatkan hati saya dan memberikan petunjuk yang terbaik. Qadarullah, hati saya benar-benar mantap sama kamu, Madani. Saya berniat ingin meng-khitbah kamu. Tapi, saya masih menunggu waktu yang tepat," jelas Yusuf yang berhasil mengunci semua yang ada di sana.

"Bang Yusuf seriusan nih? Enggak ngeprank kek Bang Adam buntel, kan?" Risty datang dengan camilan di tangannya.

Adam tertawa mendengar ucapan Risty barusan. Apa yang salah dari dirinya? Perasaan Adam dia baik-baik saja. Ngeprank sebagian besar sebagai jalan ninjanya saja.

"Kok enggak pernah ngomong sama saya, Suf?" tanya Nathan masih tidak percaya. Ikhlas tapi tak rela. Seperti itulah perasaan Nathan saat ini.

"Belum waktunya, Nath. Dan, sekarang kalian sudah tahu hal ini. Saya mohon doanya agar yang terbaik Allah berikan untuk saya kedepannya nanti," pinta Yusuf. Semua mengaamini permintaan Yusuf walau masih heran. Apalagi Madani yang saat ini hanya bisa mematung di samping Risty.

Niatnya datang ke tempat Nathan karena hari ini adalah hari terakhir Madani bekerja. Malah dia mendapat fakta baru yang benar-benar tidak pernah Madani pikirkan.

Kembali lagi Madani harus dipusingkan dengan persoalan hati. Baru saja Madani ingin menutup rapat-rapat kisah cintanya yang bertepuk sebelah tangan dengan Nathan, kini Allah hadirkan Yusuf dengan sebuah fakta yang mengejutkan.

Apakah ini adalah jawaban dari doa-doa Madani selama ini? Saat Madani mengejar cinta Nathan, Allah jauhkan Nathan darinya tetapi di saat Madani berusaha untuk ikhlas dan sabar menerima semua takdir Allah dan menyerahkan semuanya karena Allah, kini Allah kembali hadirkan seseorang tetapi itu bukan Nathan, melainkan Yusuf. Sang lelaki pengumandang azan terbaik bagi Madani.

Madani (END)Where stories live. Discover now