Hari Ketujuh~

4.8K 562 38
                                    

-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-

🌼🌼

"Jangan menyebarkan suatu berita tanpa sumber dan data yang dapat di percaya. Bisa jadi berita itu berupa tipuan dan kebohongan. Kitalah yang juga akan mendapat imbasnya."
Indahnursf~

🌼🌼

"Di kabarkan bahwasanya ada seorang penulis yang sedang dekat dengan seorang pengusaha muda di karenakan mengincar hartanya. Penulis tersebut baru saja meluncurkan karya perdananya, bernama pena Madani. Apakah benar bahwa seorang penulis ini mendekati pengusaha muda berinisial J pemilik perusahaan berinisial CO karena ingin mengincar hartanya?!"

Astagfirullahaladzim. Aku mengucap istighfar berulang kali saat aku mendapati kabar dari Ayuna bahwasanya ada seseorang yang menyebarkan berita tentangku. Aku menggigit bibir bawahku menahan tangis. Apa-apaan ini, Ya Rabb.

"Sudah enggak usah nangis, kamu beritahu Nathan aja, biar dia bisa tindaklanjuti ini," usul Ayuna dari seberang sana. Ayuna meneleponku saat memberitahu informasi yang dia dapati dari teman kampusnya.

Aku menimbang-nimbang usulan dari Ayuna, bukan apa, aku tidak mau di pandang Nathan cengeng. Dan aku juga takut jika nanti Nathan mengira akulah dalang di balik berita hoax itu. Aku takut sekali. Kenapa namaku harus di seret juga, padahal aku baru mau menjalani karierku ini. Astagfirullah. Ujian apalagi ini Ya Allah.

"Tapi, kenapa mereka bisa tahu hal ini, Ay? Kan perjanjian ini bukanlah perjanjian terbuka. Media mana yang mengetahui itu? Tidak mungkin, kan, Nathan yang melakukannya," ucapku pada Ayuna. Aku masih berpikir keras untuk mencari tahu dalang di balik berita ini.

Jika Nathan yang melakukannya, aku rasa tidak mungkin. Sebab, Nathan sendiri harus menjaga nama baiknya sebagai owner. Namun, yang tahu tentang perjanjian ini kan hanya aku, Nathan, satu saksi Nathan yang dia bawa waktu itu, dan juga Ayuna sebagai seseorang yang aku percaya untuk mengetahui kisah hidupku ini.

"Mungkin, si Nathan yang melakukannya, Sa. Ya, bisa jadi, kan. Dia ingin mencari sensasi agar bisa pansos dan nama usahanya bisa naik daun."

Ucapan Ayuna masih aku pertimbangkan apa benar Nathan seperti itu? Aku tidak yakin jika Nathan dalangnya, toh, aku lihat Nathan bukan tipe orang yang suka mencari sensasi, kan.

"Lisa, jangan mudah percaya sama orang asing, ya. Bisa jadi kamu di jadikan kambing hitam." Ayuna melanjutkan ucapannya.

Maksudnya orang asing? Kan hanya Nathan dan saksinya sebagai orang baru yang kukenali. Tidak ada orang asing lagi yang tahu soal ini. Bahkan, aku hanya menceritakan ini pada Ayuna.

Astagfirullah. Rumit sekali ini.

🌼🌼

Allah Subhahu wa Ta'ala berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 6)

Ayat itu melantun dengan sangat indah. Aku menangis sendirian di dalam kamarku setelah selesai salat. Aku benar-benar down saat kabar itu mulai memenuhi dunia maya. Aku tidak tahu, kenapa ada orang jahat yang memanipulasi semua ini.

Semakin berkembangnya zaman, semakin gencar pula oknum-oknum tertentu untuk membuat berita hoax. Memberikan pandangan buruk terhadap khalayak terhadap seseorang atau suatu kelompok. Ini hal yang tidak baik dan bisa menimbulkan keresahan orang lain.

Madani (END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें