Lima Belas Hari~

4K 512 83
                                    

-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-

🌼🌼

"Rasa cinta itu tumbuh disebabkan oleh adanya rasa nyaman. Terlebih lagi sebab utamanya yaitu seiman."
Indahnursf~

🌼🌼

"Kak Acha pernah jatuh cinta?" tanyaku pada kak Acha.

Hari ini aku bertemu kembali dengan kak Acha seperti biasanya. Tetapi kali ini berbeda, sebab beberapa hari lagi kak Acha akan meninggalkan rumah sakit sedangkan aku belum tahu kapan bisa pergi dari rumah sakit ini.

Aku ikut senang saat mengetahui keadaan ayah kak Acha yang semakin membaik, beliau sosok yang sangat baik. Aku pun sudah di anggap anak sendiri oleh beliau. Wajar saja kak Acha orang yang baik, ternyata ayahnya juga sangat baik. Seperti pepatah mengatakan; 'buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya.' Begitulah istilah yang dapat aku berikan untuk kak Acha dan ayah Arman.

"Hm, menurut Lissa?" tanya balik kak Acha. Aku tertawa mendengar pertanyaannya. Kemudian, aku mengangguk di detik berikutnya. Menurutku, mustahil manusia hidup selama dua puluh dua tahun tetapi tidak pernah merasa jatuh cinta. Ya, aku tahu, sih, kak Acha sedikit berbeda dari masa lalunya, tetapi hatiku mengatakan kalau kak Acha juga pernah merasakan seperti apa yang aku rasakan saat ini.

"Pernah, dong. Cinta kan fitrah, Kak." Aku tertawa setelah mengatakan itu. Sejak kapan aku jadi seperti ini? Perasaan sedari dulu aku tidak pernah berpikir macam-macam soal hidup, apalagi yang berkaitan dengan cinta.

"Ya, tentu saja. Semua orang akan merasakan cinta, Sa. Tetapi, tidak semua kisah cinta itu berakhir bahagia," gumamnya.

Benar katanya. Aku sependapat. Semua orang akan bertemu dengan fase di mana dia merasakan cinta, tetapi tidak semua kisah cinta itu berakhir bahagia. Banyak sekali dapat kira jumpai di dunia ini kasus bunuh diri yang di sebabkan karena kisah cinta yang begitu rumit. Hubungan tanpa restu orang tua atau hubungan tanpa restu keluarga, yang pada akhirnya membuat kedua insan manusia memilih untuk mengakhiri hidup sebagai jalan keluar dari kisah cinta mereka. Ada juga kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Jika si lelaki mencintai perempuan atau sebaliknya, tetapi hanya satu di antaranya yang memiliki rasa, sedang yang satunya lagi, mungkin hanya sekadar menganggap teman atau sahabat. Atau juga adik, kakak, dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, ada juga kisah cinta yang berakhir dengan perpisahan. Semua kisah cinta itu memang berbeda-beda, dan setiap kisah cinta setiap insan pun tidak sama.

Semua orang berharap happy ending dari setiap kisah cinta mereka. Mungkin, bukan hanya kisah cinta saja. Melainkan happy ending juga dalam kisah hidup. Ya, manusiawi sekali itu, kan. Aku pun menginginkan hal yang sama walau pada akhirnya aku tetap berpasrah dan menyerahkan semuanya pada sang Pencipta.

"Apa Lissa sedang jatuh cinta?"

Aku tersentak saat ucapan kak Acha tepat membuatku seakan sedang di sekakmat. Jantungku berpacu bak pacuan kuda. Ada apa sebenarnya yang terjadi dengan diriku ini.

"Oke, tidak usah di jawab Kak Acha sudah tahu jawabannya," ucapnya seraya tertawa melihatku.

Sementara aku yang melihat ekspresi darinya hanya bisa memegangi kedua pipiku yang memanas sekaligus memerah. Entahlah, aku jadi malu sekali rasanya.

"Hm,... Kelihatan ya, Kak?" tanyaku malu.

Apa benar gelagatku kentara sekali kalau aku sedang jatuh cinta? Atau hanya perasaanku saja yang berlebihan. Aku semakin bingung. Allah, kenapa dengan aku ini....

"Hmm, lumayan. Ngomong-ngomong, Lissa jatuh cinta dengan siapa nih? Cie, sudah besar," ledeknya membuat mukaku semakin memerah.

Aku menutupi wajahku dengan bantal, "Ih, enggak. Kak Acha sembarangan aja," elakku yang sudah tertangkap basah.

Madani (END)Where stories live. Discover now