Chapter 16 : Why You Gotta be Like That?

4.3K 447 27
                                    

Suara ketukan pintu terdengar oleh Seokjin. Menolehnya sekilas mendapati sosok gadis yang ternyata adalah Hana -kekasihnya.

"Eoh, kukira kau sudah selesai, oppa."

Pria itu tersenyum. "Belum, ada dokumen tambahan." -melirik kearah tumpukan berkas yang tersusun di atas meja.

"Ada apa, hmm?" Tanya pria itu, kali ini dengan menatap kekasihnya.

"Aniya. Hanya ingin melihatmu saja."

Pria itu kembali tersenyum. Melirik sekilas arloji di tangan kirinya menunjukkan sekitar pukul 5 sore. "Tunggulah sebentar. Kita makan bersama malam ini."

Kedua sudut bibir gadis itu terangkat. "Eoh, baiklah." -dengan senang hati menerima ajakan sang kekasih.

Menatap sekitar sembari menunggu Seokjin menyelesaikan pekerjaannya, hati gadis itu sedikit meringis kala dirinya menangkap beberapa figura kecil yang tersusun diatas meja.

Tepat disebelah potret dirinya dengan sang kekasih yang diambil saat hari valentine lalu, Hana menemukan sosok gadis lain yang ikut terpajang disana. Tidak sendiri melainkan bersama seorang pria -dan itu adalah kekasihnya.

-dalam foto itu keduanya nampak tersenyum dalam balutan seragam SMA. Alih-alih teman, orang-orang yang melihatnya mungkin akan berpikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih.

Meski Hana tau bahwa keduanya hanya teman, tetap saja hatinya merasa tak nyaman. Kenyataan bahwa Sohee telah mengenal Seokjin lebih lama darinya membuat gadis itu bertanya-tanya, mungkinkah ada sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya?

Dan pemikiran itu seolah kembali mengingatkannya, pada sesuatu yang masih mengganjal dihatinya sejak kemarin.

"Sohee-eonnie... hari ini dia tidak datang ke kantor." Gadis itu berucap, masih dengan menatap figura didepannya.

Tanpa sadar Seokjin menghentikan aktivitasnya -dan Hana menyadari itu lewat ekor matanya.

"Kurasa dia sedang menghindar, bukan begitu oppa?" Kali ini gadis itu bertanya, menanti jawaban dari Seokjin.

"Menghindari apa maksudmu?"

"Kukira oppa juga sudah mendengarnya bukan? Banyak orang-orang dikantor membicarakannya pagi ini."

Entah apa yang dipikirkan gadis itu. Hana sadar bahwa yang ia lakukan saat ini tak lain adalah 'memancing' kekasihnya. Membuat mereka membahas topik yang sebenarnya tak begitu disukainya.

Namun bagaimana lagi. Gadis itu begitu penasaran -ia penasaran dengan apa yang sebenarnya telah terjadi.

"Lupakan. Itu hanya gosip tak berdasar."

Dapat Hana lihat tatapan pria itu seolah berusaha menghindar dari percakapan tentang Sohee.

"Kukira juga begitu. Tapi... tetap saja ada yang bilang kalau Sohee-eonnie mungkin sudah melarikan diri dengan pria itu, ada-ada saja kan?" Gadis itu seolah berusaha tertawa diakhir kalimat.

TTAKK!!

Terdengar bunyi keras dari arah meja kerja Seokjin. Tidak terlalu kuat, namun cukup membuat Hana terkejut.

"Oppa... a-ada apa?" Gadis itu bertanya, sedikit takut melihat Seokjin yang nampaknya mulai kacau.

Dan Seokjin menyadari itu. Ia sadar bahwa tindakan kasarnya membanting dokumen di atas meja membuat Hana sang kekasih nampak terkejut.

"Mian, aku sedikit mengantuk." Pria itu berdalih. Berdiri tegak sembari mencoba mengendalikan pikirannya.

"Aku akan keluar sebentar beli minum, kau mau?"

Perfect ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang