Chapter 18 : That Kiss...

4.6K 514 27
                                    

"Ada masalah Min Yoongi-ssi?"

Ucapan Sohee seakan menyadarkan pria itu dari lamunan singkatnya. Ingatan tentang ciuman hari itu membuatnya tersenyum geli hanya dengan memikirkannya.

Seolah ada sesuatu yang telah mengubahnya sejak hari itu.

"Lalu bagaimana dengan ciuman waktu itu?"

Bagaimanapun juga, cepat atau lambat pria itu pasti akan menanyakannya. Dan Sohee tau itu.

"Itu kecelakaan."

Alis Yoongi terangkat. "Bagiamana bisa disebut kecelakaan sementara kau yang memintaku menciummu, Sohee-ssi?" -mengingatkan kembali bahwa ciuman itu terjadi atas dasar sebuah permintaan.

'Ayolah, haruskah kau mengatakannya seperti itu Min Yoongi?'

Gadis itu berteriak dalam hati. Memejamkan mata sejenak sembari memikirkan bagaimana caranya untuk berdalih dari kalimat tuntutan itu.

"Aku tidak pernah meminta ciuman bibir. Hanya kecupan biasa, itu maksudku. Dan kurasa kau sedikit salah paham waktu itu."

Yoongi menatap tak percaya. Alasan macam apa itu? Pikirnya.

Jelas pria itu tak terima. Bagaimana mungkin gadis itu mencoba menyalahkan dirinya sementara mereka berdua sama-sama menikmati ciuman itu -mungkin.

"Ya! Melihat situasinya menurutmu siapa yang akan berpikir seperti itu?! Mana sempat aku bertanya tentang 'ciuman bibir' atau bukan!"

"Tetap saja kau harus memastikannya lebih dulu!"

"Lalu kenapa tidak kau tolak ciuman itu? Kau tidak melawan dan malah menerimanya begitu saja, iya kan?"

"Itu karena kau menciumku didepannya! Tentu saja aku tidak mau mengambil resiko dan ketahuan berpura-pura olehnya!"

-dan perdebatan itu berlangsung cukup panjang. Membuat keduanya sempat menjadi pusat perhatian orang-orang sekitar lantaran terus menyebut kata 'ciuman' dalam kalimat mereka.

Untungnya masing-masing dari mereka masih sadar. Menghentikan perdebatan konyol itu dan mulai berusaha mencari jalan tengah.

"Baiklah. Kalau begitu izinkan aku merevisi kontraknya."

Sohee kemudian memposisikan netranya pada pria itu, menatap lamat sembari menunggu kalimat berikutnya yang terlontar.

"Bagaimana dengan, 'Boleh melakukan ciuman bibir saat diperlukan'?"

Gadis itu termenung dengan wajahnya yang seolah berkata 'apa-apaan itu?' Terlihat ingin menyanggah, tak terima dengan usulan pria itu-

"Ayolah... bukankah tidak adil jika hanya kau yang boleh 'meminta ciuman'?"

-namun usahanya untuk menolak nampaknya dihalau dengan baik oleh Yoongi.

'Pria ini mulai lagi!'

"Lagipula... kurasa aku belum meminta syarat apapun selain pernikahan."

Perfect ProposalWhere stories live. Discover now