Chapter 1 : Femme Fatale?

9.8K 694 44
                                    

Suara ketukan heels terdengar terdengar menggema saat seorang gadis berperawakan S-line melenggang masuk ke dalam ruangan. Dengan riasan tebal dan pakaian minim melekat ditubuh indahnya, tak heran jika hal itu cukup untuk menjadikannya perhatian bagi seisi pengunjung hotel -terutama oleh para pria tentunya, yang sejenak tak dapat mengalihkan pandangan mereka dari gadis itu.

persetan dengan keberadaan seorang pria berbadan tegap yang kini berada dalam gandengannya -para mata keranjang itu seolah tak peduli dan tetap memandanginya dengan kagum. Han Sohee tidak masalah dengan semua tatapan itu, karena memang itulah tujuannya datang kemari. Menunjukkan pada seseorang bahwa dirinya adalah wanita yang seperti ini.

"Min Yoongi-ssi?"

Suara lembut itu menyapa. Menyadarkan pria yang semula tidak menyadari kehadirannya.

"Ya. Saya-" kalimatnya terputus. Melihat gadis berpakaian minim dengan membawa seorang pria dalam gandengannya -tentu tidak pernah ada dalam bayangan Min Yoongi.

"Ya. Saya Min Yoongi -tapi kau siapa?"

'Tidak mungkinkan jika gadis ini...?'

Pikiran Yoongi bisa saja benar, melihat gadis itu langsung duduk bahkan tanpa dipersilahkan-

Gadis bernama Han Sohee yang ternyata memang adalah pasangan perjodohannya malam ini.

"Maaf terlambat, barusan saya habis 'bermain' dengannya jadi saya agak lelah." Nampak tersenyum sembari menatap pria disampingnya -yang Min Yoongi sendiri tidak tau siapa.

Sohee yakin pria itu mengerti maksudnya. Langsung pada intinya adalah hal yang sudah ia rencanakan sejak awal agar pertemuan bodoh ini segera berakhir.

"Saya tidak peduli anda habis melakukan 'apa' -atau dengan siapapun. Tapi, mengajak pria lain dalam acara perjodohan ... anda adalah satu-satunya wanita yang berani melakukan itu padaku nona Han Sohee-ssi."

Sembari menyisir sebelah rambutnya kebelakang, Sohee benar-benar telah memulai perannya. Menjadi gadis penggoda yang senang berhubungan dengan pria manapun.

Menengok kesamping tepatnya pada pria bayaran yang ia sewa beberapa saat lalu demi melengkapi perannya, Sohee nampak tersenyum sembari mengelus lengan pria itu. "Tidak usah pedulikan dia, dia ini hanya mainanku."

Kembali menatap Yoongi -yang entah kenapa memilih diam saja. Meski begitu kedua matanya yang tajam seakan tak lepas menatap Han Sohee dari atas sampai bawah.

Tak ingin berhenti disitu saja, gadis itu kembali meneruskan bicaranya-

"Terus terang saya tidak bisa lama-lama bersikap formal terhadap orang lain. Kalau begitu saya langsung saja."

Mendekatkan wajahnya kedepan sembari berpangku tangan, gadis itu mulai mengeluarkan tatapan mautnya. Seolah menantang tatapan dingin milik pria itu-

"Kau tau, sejujurnya aku sudah muak dengan perjodohan semacam ini. Karena aku adalah wanita yang tidak suka terikat pada hubungan yang disebut dengan 'pernikahan'. Bukan berarti aku tidak menyukai hubungan percintaan, hanya saja aku ingin hubungan yang lebih bebas. Seperti 'cinta satu malam' mungkin?"

Lagi, masih tidak ada respon. Meski begitu Han Sohee tidak akan berhenti begitu saja-

"Tidak masalah dengan pria manapun. Bahkan dengan pria yang baru kutemui di klub malam sekalipun."

Kembali menoleh pada pria disampingnya, kali ini Sohee bahkan mulai berani mengelus dadanya -persetan dengan semuanya, lagipula pria itu sudah dibayar untuk melakukan perannya malam ini.

Yoongi masih tak bergeming, nampak serius memperhatikan kemesraan sepasang pria dan wanita dihadapannya -kalau saja itu orang lain, mereka mungkin sudah kabur dari perjodohan ini-

"Itu artinya aku juga tidak keberatan bermain denganmu Min Yoongi-ssi." Nampak menyudahi kegiataannya, gadis itu kembali fokus pada pria yang dijodohkan dengannya. Mencoba menarik perhatiannya sekali lagi, untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah wanita yang seperti ini.

"Jadi bagaimana, berniat mencobanya?"

Pria itu sedikit bergeming. Bukan dengan suara melainkan hanya pada gerakan. Dari yang semula biasa saja kini mulai menyilangkan kedua tangannya. Tatapannya yang semula datar kini sedikit berubah dengan menautkan kedua alisnya.

'Sebentar? Kenapa dia tidak tertarik sama sekali? Apa mungkin dia sudah merasa muak melihatku?'

'Jika memang begitu baguslah!'

"Kenapa? Tidak percaya diri? Kalau tidak mampu sendiri kau bisa mengajak teman."

'Ini gila. mengajak teman? Yang benar saja... bukankah ini terlalu berlebihan?'

"Siapapun tidak masalah, selama itu adalah pria tentu saja."

'Apa-apaan ini?! Ya tuhaaan... kumohon ampunilah aku setelah ini!'

Gadis itu seakan berperang dalam dirinya sendiri. Banyak kalimat datang dari arah berbeda, membuat ia bingung dengan siapa sebenarnya yang sedang mengendalikan pikirannya.

'Baiklah, tenangkan dirimu Han Sohee... ingat siapa dirimu malam ini!'

Ya. Gadis itu sepenuhnya sadar dengan semua ucapannya. Namun meskipun begitu ia akan tetap bertindak gila seperti ini sampai pria itu menyerah dan kabur darinya.

'Terserahlah, lagipula yang perlu kulakukan sekarang adalah membuat pria ini pergi secepat mungkin!'

"Kalau kau tertarik, kita bisa main diatas. Kebetulan ini hotel, jadi tidak perlu membuang-buang waktu pergi ke tempat lain. Lagipula ... aku masih ingin menyudahi kegiatanku dengannya yang tadi sempat tertunda."

Sohee lagi-lagi menggunakan pria disampingnya sebagai mainan. Memanfaatkannya sebaik mungkin demi menunjukkan kebohongannya pada Min Yoongi. Dalam hati ia merasa sudah menang melawan pria itu. Ia yakin bahwa pria itu tidak akan sudi berkencan dengannya -apalagi menikah!

'Ya, tentu saja. Memangnya pria gila mana yang mau menikah dengan seorang 'Maniak Seks'?'

Benar, tentu saja begitu. Kecuali, bahwa pria dihadapannya ini adalah pria mesum yang sama gilanya dengan dirinya saat ini. Bagi seorang pewaris perusahaan besar seperti Min Yoongi, hal itu hampir mustahil bukan?

Sementara itu, samar-samar terukir senyum kecil diwajah Min Yoongi. Entah gadis itu menyadarinya atau tidak-

"Han Sohee-ssi..."

'Akhirnya kau bicara. Bagus! Cepat katakan bahwa kau menolak perjodohan ini!'

"Apa benar semua yang kau katakan barusan?"

Alih-alih bicara soal perjodohan, pria itu malah bertanya dan tentu saja hal itu membuat Sohee sedikit kebingungan.

"Ya? Oh, ya tentu saja."

Lagi-lagi pria itu tersenyum, dan kali ini Sohee menyadarinya. Senyuman yang lebih lebar dari sebelumnya- "Jika benar begitu... maka kurasa kita akan sangat cocok. Karena aku juga sama sepertimu Han Sohee-ssi."

"Ya? Kau... apa?"

Butuh waktu bagi gadis itu untuk mencerna kalimat yang ia dengar barusan-









"Baiklah... tidak perlu mengajak siapapun, cukup kita berdua saja. Hanya kau dan aku."



Bagus Han Sohee..! Kali ini kau benar-benar terjebak dalam permainanmu sendiri...!!

To be continue



01 Oktober 2019

Perfect ProposalWhere stories live. Discover now