Chapter 11 : Why?

4.2K 486 28
                                    

Kim Seokjin sekali lagi benar tentang dirinya. Dalam sekejap kekhawatirannnya berubah pada Min Yoongi yang memberinya kejutan di siang bolong.

Awas saja kau Min Yoongi!!

Sohee menghentak keras disetiap langkahnya. Kakinya terburu-buru menuju ruang presdir yang tak lain adalah ayahnya sendiri.

Wajahnya terlihat frustasi, memikirkan kembali apa yang barusan dibicarakan ayahnya dalam panggilan telpon membuatnya tampak begitu kesal.

Bagaimana tidak, siapa pula yang tidak kesal jika diberi kejutan menakutkan seperti yang baru saja ia terima. Dirinya bahkan tak sempat berpamitan dengan benar pada Kim Seokjin yang nampak heran dengan kepergiannya.

"Oh, kepala tim Han. Anda ingin bertemu presdir?"

Wanita yang kerap dipanggil sekretaris Joo itu menyapa. Menyambut kedatangan Sohee yang tak lagi asing baginya untuk dilihat.

"Apa presdir didalam?"

"Ya. Tapi beliau sedang kedatangan tamu, bagamana kalau-"

Tanpa menghiraukan perkataan wanita itu, Sohee langsung menyerbu pintu masuk. Dan tentunya sekretaris Joo tak mampu menghalangi itu.

***

Pintu terbuka dan hal itu cukup untuk membuat sejumlah orang didalamnya mengalihkan atensi sejenak. Menatap pada gadis yang kini tengah berdiri kikuk diambang pintu sembari membungkukkan badannya sedikit.

"Oh itu dia putriku."

Presdir Han berseru senang. Menyambut kedatangan putrinya yang sejak tadi menjadi objek pembicaraan mereka.

"Selamat siang presdir Min..."

Sapaan itu terdengar, mengarah pada pria tua yang duduk tak jauh dari keberadaan sang ayah.

"... dan kau juga Min Yoongi-ssi."

Ya. Pria yang juga ikut hadir disana, dan tentunya tatapan itupun tak bisa ia hindari.

"Eoh, Sohee-ssi."

Presdir Min yang semula tersenyum menanggapi sapaan gadis itu, kini beralih mentap cucunya. Melihat bagaimana kakunya pria itu menyapa seorang gadis didepannya membuatnya sedikit tersenyum geli.

Hal yang sama juga dilakukan oleh presdir Han, melihat putrinya yang akhirnya dilamar oleh seorang pria membuatnya sejenak merasa lega dan puas atas semua usahanya selama ini.

"Maaf mengganggu pembicaraan kalian, tapi... ada sesuatu yang perlu kubicarakan dengan Yoongi-ssi."

Seperti biasa, gadis itu langsung to the point. Menatap serius pada Min Yoongi seolah mengatakan bahwa 'kita benar-benar harus bicara sekarang'

"Ah benar... kurasa kami perlu waktu sebentar."

Dan untungnya pria itu cukup peka, langsung mengerti tanpa perlu membuat gadis itu semakin marah -dari yang sekarang tentunya.

"Tentu. Gunakan waktu kalian."

Presdir Han mempersilahkan, diikuti oleh kakek Min Yoongi yang juga tersenyum mengangguk. Kedua pria tua itu nampak tak menyadari adanya perseteruan antara anak dan cucu mereka. Menatap cerah atas kepergian kedua orang itu -tanpa tau bahwa Han Sohee mungkin berencana membunuh Min Yoongi setelah ini.

***

Seolah menjadi area pribadi bagi mereka, keduanya lagi-lagi menggunakan atap sebagai tempat bicara.

"Aku tidak mengerti dibagian mana yang kurang jelas dari kalimat yang kuucapkan padamu kemarin?" Gadis itu memulai dialognya.

Sungguh ia benar-benar tak habis pikir. Meneliti kembali tatapan Min Yoongi yang tampak biasa saja setelah semua yang pria itu lakukan. Jelas-jelas bahwa dirinya telah menolak 'lamaran' pria itu. Lalu apa? Apalagi sekarang?!

Sayangnya tidak ada jawaban dari pria itu. Menghela napas berat, Sohee berusaha tetap mengendalikan dirinya. 

"Beritahu aku."

Gadis itu bersedekap. Memandang serius pada Min Yoongi yang hanya menatapnya tanpa berniat bicara.

"Jika memang kau bersikeras untuk menikah maka beritahu aku apa alasanmu."

Benar. Paling tidak ia harus tau apa alasan pria dihadapannya itu hingga terobsesi menikah dengan dirinya.

"Aku tidak bisa mengatakannya karena itu urusan pribadi." -dan sayangnya Yoongi tak semudah itu angkat bicara.

Gadis itu mulai menatap jengah. Setelah semua kekacauan yang terjadi, pria itu bahkan tak mau memberinya alasan sedikitpun?

"Kalau begitu lupakan soal pernikahan."

Membalik badan bersiap meninggalkan Min Yoongi, tau- tau ada sesuatu menahannya.

"Aku butuh bantuanmu."

Kalimat itulah yang kemudian mampu menghentikan langkah gadis itu. Hanya saja tak semudah itu bagi Sohee agar kembali mengalihkan tatapannya -mengingat betapa tidak sopannya cara Min Yoongi dalam meminta bantuan.

"Apa?"

Perlahan pria itu mendekat. Melangkah sambil berbicara pada gadis itu. "Aku membutuhkanmu, setidaknya sampai rumor itu menghilang..."

Tanpa melihat Yoongi, gadis itu kembali bertanya. "Rumor? Apa ma-"

Dan berikutnya ia mulai membalik badan, menghadap Min Yoongi yang tau-tau sudah berada tepat didekatnya. Membuat Sohee sedikit terkejut dan refleks memundurkan sedikit tubuhnya.

"Aku yakin kau sudah mendengarnya bukan?"

Min Yoongi kembali mendekat, lantas membuat gadis itu semakin melangkah mundur.

Mendengar apa? Memangnya apa yang kudengar??

-berpikir kembali tentang apa yang dimaksud pria itu

Tu-tunggu. Jangan bilang jika itu soal 'gay'...?

Hingga sampailah ia pada pemikiran itu, Sohee langsung menutup mulut tak percaya. Menatap aneh pada Yoongi yang sepertinya sadar dengan apa yang ada dalam pikiran gadis itu.





"Kau tau Sohee-ssi? Rumor itu, tidak sepenuhnya salah..."


Tbc





15 November 2019

Perfect ProposalWhere stories live. Discover now