Chapter 6 : Boy 'friend'

5K 547 39
                                    

"Bukan dengan 'berapa' melainkan 'bagaimana' caramu membayarnya."

"Ne?"

Gadis itu semakin mengerutkan keningnya. Menatap heran pada pria yang nampak sedikit tersenyum padanya.

"Sohee-ya!"

Belum mendapat penjelasan dari Yoongi, tau-tau sudah ada yang menginterupsi kegiatan mereka.

Terlihat sepasang pria dan wanita tengah berjalan menuju kearah dimana Sohee dan Yoongi berdiri. Dan hal itu lantas membuat Sohee sedikit salah tingkah saat menyadari siapa pria itu.

"Eoh... Seokjin-ah."

Dan akhirnya nama itu terucap kembali olehnya. Pria yang tadi sempat ia lihat keberadaannya namun enggan untuk ditemui.

Dan lagi... jangan lupakan sosok gadis yang turut berada disampingnya.

"Kau juga Hana-ya."

Shin Hana. Kekasih baru Kim Seokjin.

"Eoh.. Eonnie. Belakangan ini kau jarang kekantor, senang melihatmu disini."

-Ya, dan asal kau tau saja itu karena kalian berdua-

Tentu saja Sohee tidak mengucapkannya, melainkan hanya suara hati yang keluar begitu saja dalam pikirannya.

"Benarkah? Pantas saja aku jarang melihatmu. Kenapa? Ada masalah?" Seokjin lantas angkat bicara. Menatap penuh tanya seolah ada kekhawatiran disana -atau mungkin gadis itu saja yang terlalu berharap-

"Ah tidak- tidak ada apapun. Aku hanya... sedang malas."

-Lebih tepatnya malas melihat kebersamaanmu dengan Hana!-

Aaaah ini membuatku frustasi... benar-benar!!

Seokjin mulai beralih. Memperhatikan sosok pria yang tak dikenalinya yang juga turut hadir disana.

"Oh ya, dia... siapa?"

Ucapnya pada Sohee, sembari bergantian menatap gadis itu serta pria yang tak lain adalah Min Yoongi.

"Ah, perkenalkan ini Min Yoongi, dia..."

Sohee kebingungan. Bingung harus memperkenalkan Min Yoongi sebagai apa.

Teman? Rekan bisnis? Atau ...

Sayangnya tanpa membiarkan Sohee berpikir lebih lama, tau-tau Yoongi sudah maju duluan.

"Tunangan. Aku adalah tunangannya."

Bagaikan disambar petir, Sohee nampak terkejut setengah mati mendengar pengakuan pria itu. Matanya melotot kearah Yoongi yang hanya balik menatapnya datar.

" Tu-tunangan?! Tapi kapan kalian-"

Baik Seokjin maupun Hana, keduanya pun ikut terkejut mendengar pernyataan Yoongi barusan.

"Ah, mungkin lebih tepatnya calon tunangan." Yoongi kembali meralat ucapannya sedikit. Sebelah lengannya terayun tanpa ragu merangkul bahu Sohee yang masih setengah kaget.

"Kami baru saja bertemu diperjodohan beberapa waktu lalu." Jelas Yoongi kemudian.

Seokjin dan Hana saling bertatapan. Keduanya nampak bingung harus berkata apa. Entah kenapa seperti ada yang aneh dalam pandangan mereka. Yoongi mungkin terlihat santai, namun tidak dengan Sohee. Gadis itu nampak seperti baru saja kehilangan separuh jiwanya.

"Aah... begitukah? Sohee-ya, bagaimana bisa kau tidak bilang apapun padaku eoh?

Dan sampai saat ini Sohee hanya diam saja, tersenyum samar menanggapi ucapan Kim Seokjin. Entah kenapa dirinya seakan sulit mengucap kalimat. Jelas dalam hatinya ia menolak, namun ada pula sedikit perasaan yang membuatnya ingin melihat sampai sejauh mana pria itu membawanya. Menatap heran pada Min Yoongi, seolah ingin tau apa yang sedang direncanakan pria itu.

"Kenapa pula dia harus bilang padamu?"

Yoongi kembali angkat bicara. Kali ini nada suaranya terdengar sedikit berbeda ditelinga Sohee, dan ia rasa Seokjin maupun Hana juga menyadari hal itu.

"Bukankah kalian berdua hanya 'teman', kalau aku tidak salah?"

Seketika suasana berubah menjadi sedikit canggung.

Menyadari tatapan tidak suka dari pria yang memperkenalkan dirinya sebagai tunangan Sohee, Seokjin lantas tertawa.

"Min Yoongi-ssi, kurasa kau salah paham. Ayolah... jangan terlalu serius."
Pria itu kemudian menepuk pelan bahu Yoongi seolah berusaha mencairkan suasana.

Sementara itu, Sohee yang mulai merasa tidak nyaman berusaha menarik diri agar keluar dari percakapan itu.

"A-ah, aku... aku baru ingat, kalau tadi ayah menyuruh kami segera menemuinya."

Dan kalimat itulah yang kemudian terucap. Entahlah, gadis itu sudah tidak peduli lagi. Yang ia pikirkan sekarang ialah bagaimana cara agar dirinya -dan Min Yoongi- dapat menyingkir secepat mungkin.

"Seokjin, Hana, lain kali kita lanjutkan obrolannya. Kalau begitu kami permisi."

Tanpa menunggu jawaban apapun, Sohee lantas bergegas menarik lengan Yoongi agar menjauh dari sana. Membawa pria itu mengikuti langkah kakinya menuju area yang lebih sepi.

***

"Ya Han Sohee, kau mau membawaku kemana?"

Yoongi yang semula diam saja, mulai berkomentar saat gadis itu membawanya keluar dari ballroom. Tangan mereka tak lagi bertautan, namun Sohee masih memberi isyarat agar mengikuti langkahnya.

"Diam dan ikut saja."

Kini keduanya sudah berada didalam lift, dengan cepat gadis itu langsung menekan tombol lantai tujuannya. Dan hal itu ternyata tak luput dari perhatian Min Yoongi.

"Atap?"

Kali ini Sohee lebih memilih mengabaikannya. Menatap kosong kedepan tanpa menghiraukan pertanyaan pria disebelahnya.

Satu hal yang Min Yoongi sadari adalah,

Gadis itu marah. Han Sohee marah padanya -dan ia sangat yakin akan hal itu-

Hingga sampailah mereka berdua di atap, tempat yang cukup aman dan sepi untuk berbicara empat mata.

"Sebenarnya apa maumu?"

Tanpa aba-aba Gadis itu langsung menyerangnya. Menghujamnya dengan sejuta tatapan kekesalan yang Yoongi jelas tau apa artinya itu.

"Jika kukatakan apa kau akan memenuhinya?"

Dan bukannya menjawab pria itu malah memutar pertanyaannya, membuat Sohee semakin jengah dengan permainan konyol pria itu.

"Ya Min Yoongi, Jangan main-main denganku-"

"Pernikahan." -Satu kata yang cukup untuk membuat kalimat Sohee terjeda- membuatnya meminta pria didepannya itu untuk mengulang kembali kalimatnya.

"Apa?"

"Aku ingin kita menikah."

To be continue




18 Oktober 2019

Perfect ProposalWhere stories live. Discover now