Chapter 12 : The Proposal

4.3K 467 17
                                    

"Tunggu sebentar Min Yoongi-ssi!"

Gadis itu meminta jeda sejenak. Menatap serius pada pria yang seolah sedang 'memberi pengakuan' dalam kalimatnya barusan.

"Ja-jadi kau benar-benar...?"

Sedang yang ditanya malah membuang muka -menolak memberi penjelasan lebih sebagaimana yang diharapkan oleh Sohee.

"Tidak penting membahasnya. Intinya aku harus menikah dengan seseorang, dan orang itu adalah kau."

Apa-apaan...? Kesimpulan macam apa itu?!

Baiklah. Untuk yang kesekian kalinya, Sohee lagi-lagi tak mengerti dengan jalan pikiran Yoongi. Pria itu benar-benar membuatnya seakan kehabisan kata-kata tiap kali berdebat dengannya.

"Baiklah, ehhm-kuanggap kau menikah hanya untuk menyembunyikan status-mu. Dan jika memang begitu, bukankah seharusnya wanita manapun tidak masalah?"

"Lalu kenapa? Kenapa harus aku??"

Sesuai perkiraan -gadis ini memang banyak tanya. Dan untungnya Yoongi sudah mempersiapkan jawaban yang sesuai untuk itu.

"Pertama, kau adalah wanita pilihan kakek. Tidak akan ada kecurigaan jika aku menikah denganmu. Lain halnya jika aku membawa wanita bayaran dari sembarang tempat, kemungkinan kakek tidak akan setuju dan rencanaku akan gagal." Jelasnya, diikuti dengan Sohee yang mengangguk-ngangguk sembari mendengarkan.

"Dan yang kedua."

Pria itu menjeda sedikit ucapannya -menatap Sohee yang dengan seksama menunggu kelanjutan kalimatnya-

"Saat ini kau berada diposisi yang sama denganku Han Sohee-ssi."

Gadis itu mendelik. Menatap heran atas apa yang pria itu ucapkan barusan. "Maaf, tapi apa yang membuatmu berpikir begitu?"

Dan berikutnya Yoongi tersenyum. Menatap lurus pada Sohee yang masih setia menunggu jawaban.

"Kelihatannya kau sudah muak dengan yang namanya perjodohan, dan sayangnya ayahmu tidak bisa mengerti itu."

-Entah itu jawaban atau pertanyaan, Sohee tak tau harus menanggapi bagaimana.

"Melihatnya sekilas kurasa presdir Han adalah tipikal orang yang sama dengan kakek, keras kepala dan tidak mudah menyerah. Akan selalu seperti itu sampai akhirnya kau menyerah dan menikah dengan pria pilihannya."

Dan begitulah selanjutnya, diiringi dengan Yoongi yang tersenyum lebar diakhir kalimat. "Bagaimana? Bukankah seperti itulah skenario terbaiknya?"

Yoongi sudah berbicara panjang lebar, hanya saja gadis itu masih enggan menanggapi. Barangkali ia masih memikirkan kalimat apa yang akan menjadi jawabannya.

"Terserah saja jika kau ingin tetap seperti itu. Hanya saja... kurasa kau harus merelakan cinta sepihakmu -pada pria bodoh yang tak kunjung peka terhadap perasaanmu itu."

Dan kali ini pria itu berhasil menarik perhatian Sohee. Gadis itu nampak tak suka melihat Yoongi mulai membawa-bawa Kim Seokjin dalam masalah ini.

"Min Yoongi-ssi, berhentilah bersikap sok tau! Sudah kubilang kan itu tidak ada hubungannya denganmu?!"

Pria itu mengangguk, menyetujui kalimat Sohee barusan. "Memang tidak ada, tapi akan ada pada penawaran yang kubuat untukmu."

Sohee mendengus pelan. Menata kembali pikirannya agar tidak mudah terpancing dengan kalimat pria itu.

"Baiklah, kalau begitu satu pertanyaan lagi." -menatap serius pada Min Yoongi sembari tersenyum kecil

"Apa yang membuatmu berpikir bahwa aku akan menerima penawaran konyol-mu itu?"

"Karena kau juga membutuhkanku."
-Dan sekali lagi, pria itu seolah sudah memperhitungkan jawabannya.

"Kau membutuhkanku untuk mendapatkan hati pria yang kau suka itu. Dengan kata lain, kau bisa gunakan aku untuk menyadarkan perasaan Kim Seokjin."

Gadis itu terdiam. Antara ingin tertawa atau justru kesal dengan ucapan Yoongi -entahlah, Sohee benar-benar tak mengerti lagi dengan jalan pikiran pria itu.

"Kau bercanda? Memangnya kau siapa bisa menentukan semudah itu?"

Kali ini gadis itu memilih untuk tertawa -lebih kepada meremehkan penawaran yang diberikan pria itu.

"Ayolaah... jika kau ingin memahami perasaan seorang pria, bukankah yang paling tepat adalah belajar dari pria lain?"

Jelas sekali bahwa Min Yoongi tak ingin kalah. Sejak awal ia sudah memperhitungkan semuanya, dan jawaban seperti apapun akan selalu ada sampai ia berhasil meyakinkan gadis itu.

"Kau tau, aku sangat paham tipikal pria sepertinya. Jujur saja, dilihat dari manapun kurasa dia tidak hanya sekedar menganggapmu teman."

-Melempar kembali umpan lain yang menurutnya mampu menggerakkan gadis itu.

"Percaya atau tidak, tapi Kim Seokjin juga menyukaimu. Hanya saja dia tidak begitu menyadarinya, karena kau selalu berada didekatnya."

Kalimatnya tak berhenti, seolah sedang berusaha merasuki pikiran Sohee yang ia rasa mulai goyah-

"Tipe pria seperti itu butuh sedikit dorongan agar menyadari perasaannya. Karena itu aku menawarkan bantuan padamu -disamping aku juga membutuhkan dirimu. Bagaimana, bukankah ini adalah penawaran yang hebat?"

Yoongi mengakhiri kalimatnya dengan sempurna -lebih tepatnya sesuai dengan yang telah ia rencanakan. Tinggal menunggu bagaimana respon yang diberikan gadis itu nantinya.

Dan kali ini Sohee mulai bergeming atas penawaran pria itu. Terkekeh pelan entah kepada siapa tepatnya, yang jelas ada sesuatu yang membuatnya ingin tertawa barang sedikit saja.

"Maaf sudah membuatmu menjelaskan panjang lebar, tapi kurasa kau harus simpan kembali tawaranmu itu Min Yoongi-ssi."

-menolak dengan halus penawaran dari seorang Min Yoongi.

"Kurasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Kalau begitu aku pergi."

Gadis itu mengakhiri kalimat secepatnya, berharap agar pria dihadapannya itu menyerah dan melupakan semuanya.

Hanya saja ia belum paham benar sifat pria itu. Ketika sudah menggigit maka tidak mudah bagi seorang Min Yoongi untuk melepasnya -kira-kira begitulah perumpamannya.

"Waktumu 1 hari."

Dan benar saja, pria itu masih berusaha sampai akhir -terdengar sedikit memaksa namun begitulah adanya.

"Pikirkanlah baik-baik, kutunggu jawabanmu besok."

Gadis itu sempat berhenti sejenak. Mendengarkan kalimat Yoongi tanpa berniat memalingkan wajah barang sedikitpun.

"Terimakasih, tapi aku tidak membutuhkannya."

Melanjutkan kembali langkah yang tertunda tanpa menghiraukan Min Yoongi -pria yang kini tengah menghela napas panjang setelah bersusah payah meyakinkan seorang Han Sohee yang ternyata tak semudah dalam bayangannya.

"Jika kali ini pun kau menolak, kurasa aku masih punya banyak cara lain untuk mendapatkanmu."

Entah obsesi semacam apa yang telah merasuki Min Yoongi. Sejak menetapkan Sohee sebagai sasaran, pria itu seolah tak pernah berniat melepasnya begitu saja.


To be continue




23 November 2019

Perfect ProposalWhere stories live. Discover now