Chapter 26 : Meet Again

4.3K 468 54
                                    

Pagi-pagi sekali Yoongi sudah bersiap -begitupun dengan Sohee yang ikut-ikutan sibuk membenahi beberapa barang bawaannya yang sebenarnya tidak terlalu banyak. Jika semalam keduanya nampak akrab setelah berbagi cerita, maka suasana yang ada pada pagi hari ini sedikit berbeda.

Dibangunkan secara paksa oleh pria itu -nampaknya membuat Sohee masih menyimpan dendam. Terlihat dari wajahnya yang nampak ditekuk sepanjang mereka berada diruangan itu. Dan Min Yoongi nampak tak begitu peduli -membiarkan gadis itu tenggelam dalam kekesalan yang ia yakin akan reda dengan sendirinya nanti.

"10 menit lagi kita berangkat. Ku tunggu dibawah."

-dan ucapan itu berakhir dengan tenggelamnya tubuh Yoongi dari balik pintu.

Seperti biasa, tiap kali pria itu terpaksa menginap dirumah ini maka keesokan paginya ia akan dengan segera bergegas meninggalkan rumah dengan alasan pergi bekerja. Tentu itu bukan alasan yang aneh untuk terdengar dari seorang penggila kerja seperti Min Yoongi -entah itu bagi sang kakek maupun seisi rumah juga tau perihal itu.

Persetan dengan alasan lainnya, dimana pria itu sebenarnya hanya ingin menghindari tatap muka lebih sering -atau paling tidak ia tak perlu melewatkan sarapan pagi yang hening bersama keluarga yang -sama sekali tak seperti keluarga baginya.

Sayangnya, bukan keheningan di meja makan yang didapat pria itu kali ini. Melainkan keheningan bersama gadis yang kini duduk disebelahnya, di dalam mobil miliknya yang telah melaju sejak beberapa menit lalu. Dan tujuan mereka saat ini adalah apartemen Yoongi, yang berada cukup jauh dari rumah keluarga Min.

"Masih marah?"

Pria itu bersuara, sesekali mencuri pandang gadis disampingnya yang nampak tak peduli. Nyatanya membangunkan gadis itu -dengan cara mengangkatnya dari kasur lalu membuatnya sadar dan memberontak- adalah hal yang cukup untuk membuat Sohee marah dan mendiaminya hingga detik ini.

"Tidak. Untuk apa pula marah karena hal seperti itu, kau pikir aku ini anak kecil?"

'Pembohong. Lantas kenapa mengacuhkanku sampai sekarang?'

-dan kalimat itu tentu hanya terucap dalam hati, digantikan dengan kekehan samar milik pria itu.

"Setelah ini aku akan langsung pergi bekerja. Kau tunggu saja di apartemen sampai aku pulang."

Ucapan itu terdengar dengan nada perintah, membuat Sohee lantas mendelik tajam menatap pria dikursi kemudi. "Apa kau baru saja mengaturku?"

Pria itu berdehem, membuang muka sembarang arah menghindari tatapan tak suka yang kini gadis itu sematkan padanya. Tak ada jawaban apapun, karena pria itu memilih mengabaikan pertanyaannya.

"Ya, Min Yoongi. Kau kira hanya kau saja yang punya pekerjaan? Kuberitahu saja ya, aku juga punya sesuatu yang perlu kukerjakan di kantorku."

"Jadi, bisakah kau mengantarku kesana Min-ajusshi?"

Kalimat terakhir nampaknya berhasil membuat pria itu kembali menoleh. Berpikir sejenak mendapati wajah penuh dendam milik gadis itu -pun membuatnya menyadari sesuatu.

Sesuatu yang paling ia suka dari membuat Sohee marah adalah,

Kedua manik tajam yang menatapnya lamat seolah tak ingin kalah dalam hal apapun-

-dan Min Yoongi ternyata sangat menyukai hal itu.

Membuatnya cepat-cepat berpaling saat itu juga jika tak ingin dirinya kehilangan fokus.

Ayolah, tidak lucu kan jika dirinya sampai mengalami kecelakaan akibat terlalu lama menatap mata seorang wanita?

***





Perfect ProposalWhere stories live. Discover now