EPILOGUE I

1.6K 201 11
                                    

"Ideal Type"

-•●•-

"Mengakulah, kau pasti memandangiku sejak tadi kan?"

-kali ini gadis itu benar-benar tertangkap basah oleh Min Yoongi, hingga dirinya pun tak punya alasan lain untuk mengelak dan memilih mengakuinya saja.

"Memang iya."

"Woaah, kau bahkan sudah tidak malu lagi ya."

Han Sohee tertawa, menatap lucu wajah pria yang semakin lama semakin membuatnya penasaran. Ada sesuatu dalam dirinya yang kian meronta, memaksanya agar tetap memandangi wajah pria itu bahkan ketika dirinya sudah ketahuan.

"Kenapa? Kelihatannya ada yang ingin kau tanyakan padaku." -dan Min Yoongi nampaknya terlalu peka untuk dapat menyadari kejanggalan itu. Dapat menyimpulkan bahwa tatapan Sohee kali ini mungkin berarti sesuatu.

Sejenak gadis itu diam, melirik jauh pada pemikiran yang entah sejak kapan terbesit dalam dirinya.

"Bertemu denganku adalah sebuah kebetulan bagimu. Dan lagi, ada banyak gadis lain yang sebelumnya pernah berada dalam posisi 'dijodohkan' denganmu bukan?" Ucap gadis itu kemudian -yang tentunya dengan mudah mendapat anggukan dari Yoongi setelahnya.

Entah atas dasar apa, tiba-tiba saja ia menjadi sangat penasaran dengan satu hal.

"Diantara mereka semua, apa tidak ada satupun yang termasuk tipe idealmu? "

-entah kenapa belakangan Han Sohee mulai memikirkan soal ini.

Aneh saja- kenapa dari sekian banyak wanita itu, malah dirinyalah yang terjatuh dalam permainan Min Yoongi? Bisa-bisanya pria itu langsung mengajaknya menikah dalam dua kali pertemuan, menawarkan kesepakatan konyol yang pada akhirnya malah membuatnya semakin terjerat.

"Tipe ideal? Memangnya kapan aku menyebutkan hal-hal seperti itu?" -merasa ada yang aneh dengan pertanyaan gadis itu, alis Yoongi nampak sedikit terangkat. Berubah dari posisi semula, sebelah lengannya pun ia lipat -bertumpu pada siku guna menyangga kepalanya agar lebih tinggi.

Sementara Sohee kini mulai menggumam tak jelas. Di tatap seperti itu pun membuatnya sedikit gugup dan memilih memainkan jari telunjuknya di bantal.

"Bukankah... sebagian besar orang punya pemikiran tentang itu? Hanya ingin tahu, tipe gadis seperti apa yang kau tunggu sampai kau rela menyendiri seperti itu."

Perlahan lalu kemudian semakin jelas, kedua sudut bibir Yoongi pun terangkat bersamaan kala menyadari kemana arah pembicaraanya. Sedikit menarik baginya, kala mendapati pertanyaan semacam ini dari mulut Sohee.

Tidak biasanya -dan tidak terpikirkan pula jawaban seperti apa yang akan ia beri.

"Entahlah... kurasa aku tidak benar-benar memiliki tipe ideal. Hanya... gadis yang terlihat sangat mempesona saat pertama kali aku bertemu dengannya."

Entah karena apa pula jawaban seperti itu keluar dari mulutnya. Pria itu tidak mengerti, dan hanya menjawab seperti apa adanya waktu itu. Sembari berusaha mengingat kembali, pertemuan diantara mereka yang memang masih begitu melekat dalam kepalanya.

"Cinta pada pandangan pertama, huh? Berhenti membual padaku dengan hal-hal seperti itu Min Yoongi." Gadis itu berdecak, menatap malas pada rayuan receh Min Yoongi yang nampaknya tak lagi mempan.

Ayolah... ia hanya penasaran. Lagipula apa susahnya memberitahu hal semacam itu.

"Tunggu. Barusan, apa mungkin kau..." -sementara itu Yoongi buru-buru memasang wajah heran.

"Kau tidak berpikir bahwa gadis yang kumaksud itu... adalah dirimu, kan?"

Pria itu bercanda. Tentu saja.

Dan bodohnya Han Sohee menganggap bahwa itu sungguhan.

"Tidak kan?"

Masih berdiam diri, gadis itu pun mulai merutuki dirinya yang begitu bodoh.

"Woaaaah... sepertinya kepercayaan dirimu semakin meningkat ya akhir-akhir ini. Yah, kuakui bahwa pertemuan pertama kita memang menarik. Tapi itu tidak cukup untuk membuatku langsung jatuh cinta padamu nona... jadi jangan salah paham."

Untuk kesekian kalinya, ia kembali terjebak dalam permainan Min Yoongi. Merengut sebal dengan jawaban itu, Han Sohee nampak kembali berpikir. Dirinya sudah sampai sejauh ini, dan ia tak ingin menyerah begitu saja. Akan lebih baik kalau dia mendesak pria itu sampai ia benar-benar mendapatkan jawabannya bukan?

"Kalau begitu kapan?" -desakan berikutnya pun datang dari gadis itu.

Berkali-kali ia mencoba mengabaikannya, namun entah kenapa hal itu malah semakin membuatnya penasaran.

"Kapan kau mulai menyukaiku, beritahu aku."

Ah.. jadi ini yang ingin dia ketahui.

"Tidak boleh. Itu rahasia."

"Cih, menyebalkan..."

Meski menyadarinya, Yoongi tetap saja mengelak -tak memberinya petunjuk bahkan sedikitpun.

"Lalu bagaimana denganmu?" dan kini, gantian Min Yoongi yang bertanya-

"Kau sendiri, kapan kau sadar bahwa kau mulai menyukaiku dan bukannya pria Kim itu?"

Sedikit menyinggung Seokjin -lantaran pria itulah alasan utama Sohee menyetujui pernikahan mereka dulu. Meski sudah berlalu, tetap saja Min Yoongi masih cemburu ketika mengingat bahwa istrinya itu pernah begitu mencintai pria lain.

"Itu..."

Tidak semudah mengucapkan kalimat tanya, gadis itu sendiri nyatanya kelabakan saat diberi pertanyaan yang sama. Sungguh. Kenapa juga ia harus penasaran dengan hal-hal seperti itu. Bodoh.

Melihat bagaimana bingungnya Sohee menjawab pertanyaannya, Yoongi pun buru-buru menarik gadis itu. Mendekapnya dalam pelukan hangat yang kian semakin erat -sembari menciumi kepala gadis itu sesekali. Sungguh Min Yoongi tak ingin memikirkan apapun sekarang.

Cukup dengan berada di posisinya saat ini, sudah membuatnya merasa sangat bahagia.

"Sudahlah. Tidak usah dipikirkan."

-dan begitupun dengan gadis itu. Yoongi tak ingin Sohee menghabiskan waktunya hanya untuk memikirkan hal seperti itu.

"Baik kau maupun aku, tidak peduli kapan tepatnya kita mulai saling menyukai, itu sama sekali tidak penting."

Karena yang terpenting adalah,

bagaimana mereka bisa menikmati keadaan mereka yang sekarang. melewati waktu yang berharga bersama tanpa perlu menyia-nyiakannya lagi.

"Mulai hari ini -dan untuk seterusnya. Saat kau mulai membuka mata dipagi hari, akan ku pastikan untuk selalu memberimu cinta yang baru disetiap harinya."

###

July, 13th 2021

Ini epilog udah ditulis dari lama, sayangnya banyak ono unu hapus-ulang-edit lagi dan malah hampir terlupakan :"
Atas beberapa pertimbangan, aku putuskan untuk tetap publish meskipun readersny mungkin udah pada kabooorr XD

So.. selamat untuk kalian yg masi keep story ini di wp dan berhasil sampai pada tahap epilogue 🎉

please be safe, and stay healthy..

💜 hope u like it. Enjoy 💜

.

.

.

.

.

Sssstt.. masih ada EPILOGUE 2 ya..

Perfect ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang