Chapter 9 : Rumor

4.6K 494 22
                                    

Gadis itu terbangun. Dengan kantung mata yang sedikit gelap akibat terjaga hingga larut semalam. Salahkan Min Yoongi yang memberinya kalimat tak terduga hingga membuatnya kepikiran.

'Dasar pria gila. Menikah katanya? Yang benar saja!'

Bicara soal pesta semalam, gadis itu kembali teringat ucapan Jin Sora dan kawan-kawan. Percakapan mereka mengenai rumor bahwa 'Min Yoongi adalah penyuka sesama jenis' mengundang rasa penasaran bagi Sohee.

Gadis itu buru-buru mengecek ponselnya, menelusuri halaman pencarian dengan keyword  'hannam construction min yoongi '. Setidaknya hanya itu yang terpikirkan, mengingat bahwa dirinya tak begitu mengenal siapa Min Yoongi selain nama perusahaannya.

Jempol kanannya bergerak menelusuri halaman ponsel, hingga pada scroll yang keberapa kalinya pandangannya menangkap kalimat yang ditulis dalam sebuah artikel berjudul 'wakil presdir Hannam construction adalah gay'.

Tidak hanya 1 atau 2 -mungkin ada sekitar 10 atau bahkan lebih artikel yang membahas rumornya. Sesaat gadis itu nampak tersenyum penuh kemenangan, menyadari ada sesuatu yang bisa ia lakukan untuk mengakhiri pertemuannya dengan pria itu.

Terserah dengan kebenarannya! Yang jelas ia membutuhkan artikel ini untuk menjelaskan pada sang ayah bahwa ia tidak akan menikah dengan Min Yoongi!

Melirik jam di nakas yang menunjukkan sekitar pukul 7, masih ada waktu baginya untuk bersiap ke kantor. Ya, kali ini gadis itu memutuskan untuk menyudahi cuti panjangnya dan kembali bekerja.

Masa bodo dengan Kim Seokjin dan Shin Hana. Lagipula menghindar tidak akan menyelesaikan apapun. Yah... setidaknya ia sudah bisa berpikir lebih jernih sekarang.

***

Sementara itu keadaan dikantor Yoongi sedikit hening. Hanya ada pria itu dan sekretarisnya yang setia bekerja dengannya diruangan tersebut. Yaaah.. meski sebenarnya tak bisa disebut bekerja mengingat bahwa yang dilakukan pria bermarga Kim itu sejak tadi hanyalah memainkan ponselnya. Entah apa yang dilakukannya, yang jelas kedua matanya sibuk menatap layar ponsel.

"Kau tau hyung, gara-gara rumor konyolmu itu, nama baikku jadi ikut 'tercemar'."

Alis Yoongi terangkat mendengar kalimat yang diucapkan sekretarisnya. Sadar bahwa ada sedikit tanda kutip dalam kalimat pria itu.

"Apa maksudmu?"

Kim Taehyung menghela napas panjang. Meletakkan poselnya sembari menatap atasannya seolah mengatakan 'kau yakin tidak mengerti?' -atau semacam itulah.

"Mereka menuduhku sebagai pasangan 'gay' mu."

Ada 2 opsi yang dilakukan Yoongi. Yang pertama adalah tertawa -dan yang kedua adalah mengangguk setuju.

Ya, jelas pria itu menyetujuinya, mengingat bahwa dirinyalah yang menolak mempunyai sekretaris wanita. Pria itu sudah sejak lama menerapkan kriteria 'pria' dalam posisi sebagai sekretarisnya.

Dan karena itulah pria yang dipanggil sekretaris Kim itu bisa berada disini  sekarang. Yah meski sejak awal Yoongi memang sudah memutuskan Taehyung sebagai sekretarisnya.

Pria  bernama lengkap Kim Taehyung yang bisa dibilang hampir tak pernah absen menemani kemanapun direkturnya pergi. Mengingat bahwa mereka sudah bersama cukup lama, bahkan sejak Yoongi masih berada dibangku kuliah.

"Biarkan saja, lagipula itu tidak akan merugikanmu. Kau kan tidak punya kekasih."

Seketika Taehyung menghentikan kegiatannya. Menatap tak percaya atas kalimat Min Yoongi yang tega sekali padanya.

"Hyung, bagaimana bisa kau berkata seperti itu? justru hal ini akan merugikanku dimasa depan!"

Taehyung berseru keras. Berdiri tegak dari posisi duduknya sembari menepuk pelan meja kerjanya. "Menurutmu apa yang ada dipikiran gadis-gadis jika mendengar rumor konyol itu?! Bisa-bisa mereka kabur dan mengira aku gay sungguhan! Kuberitahu saja, aku ini adalah pria normal yang masih ingin menikah!!"

Sementara itu Yoongi hanya mendengus pelan. Mengabaikan Taehyung yang kini mulai meracau tidak jelas.

"Ya ya terserah kau saja. Lagipula kapan aku melarangmu menikah?"

Kalimat singkat itu tak memberi penghiburan sedikitpun pada Taehyung. Sungguh menyebalkan mengingat bahwa Min Yoongi adalah atasannya.

Hingga sesuatu terlintas dalam pikirannya, membuat rasa penasarannya muncul begitu saja. "Bicara soal menikah... bagaimana dengan nona itu?"

Pergerakan Yoongi terhenti. Pikirannya kembali pada apa yang terjadi semalam antara dirinya dengan gadis itu. Samar-samar terukir senyum tipis diwajahnya.

"Ditolak, tentu saja."

Dan tepat saat itu Taehyung bertepuk tangan. "Lihat kan? sudah kubilang, mana ada gadis yang mau diajak menikah begitu saja! Heol... kau benar-benar tidak mengerti wanita, hyung." -seolah menyetujui apa yang terjadi pada Yoongi adalah murni atas kesalahan pria itu sendiri.

"Diam kau. Khawatirkan saja masa depanmu sendiri." -dan begitulah setidaknya Yoongi membungkam mulut cerewet Kim Taehyung.

"Kalau begitu... apa rencanamu sekarang?"

Kali ini Taehyung serius. Pria itu bertanya karena benar-benar penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Berpikir sejenak, Min Yoongi lantas tersenyum kecil. "Kurasa aku harus melancarkan serangan kedua."

Alis Taehyung bertaut. "Apa itu?"

Dan lagi, Yoongi kembali tersenyum. "Menurutmu apa?"

"Disaat seperti ini, bukankah ikut campur para orangtua akan sangat berguna?"

To be continue





03 November 2019

Perfect ProposalDonde viven las historias. Descúbrelo ahora