Chapter 36 : Never Ending Story (part 2) - END

3.3K 340 67
                                    

Hope you guys enjoyed the last part of this story 💜💜💜

Happy reading^-^

***

Kabar mengenai kepindahan Seokjin ke kantor cabang luar -nampaknya mulai meluas. Satu persatu dari para karyawan ikut berkumpul, mendengar cerita dari salah seorang narasumber -yang entah darimana datangnya. Kebanyakan dari mereka adalah para karyawan wanita -yang sebagian besar merasa terluka ketika tahu bahwa sang senior 'pujaan hati' itu akan pindah.

"Kurasa itu pilihan yang tepat. Lagipula, bukankah karirnya akan jauh lebih bagus disana?" -pendapat salah seorang pria yang nampak turut mendengar cerita, hingga dirinya langsung mendapat tatapan sinis dari para pendengar lain yang nampak masih tak terima.

"Tetap saja... bukankah ini terlalu tiba-tiba..." -sahutan lain datang dari gadis berwajah cemberut, dengan kekecewaan berat tergambar jelas dimatanya.

"Heoool... aku bahkan belum sempat menyatakan perasaanku padanya."

"Kalau begitu tunggu apalagi?! Cepat katakan sekarang, atau dia akan diambil oleh para wanita berambut pirang disana!!"

Gelak tawa pun terdengar ketika mereka malah saling melempar jawaban -hingga membuat suasana yang mulanya terlihat sedih, kini berubah menjadi bahan candaan konyol diantara mereka. Menyisakan beberapa karyawan lain yang ikut tertawa, sementara sebagian lainnya nampak tak peduli dan berlalu begitu saja.

Memilih menatap sekilas sebelum dirinya memutuskan untuk pergi dari sana -Shin Hana nampaknya belum menyadari bahwa ada seseorang yang tengah memperhatikan dirinya sejak tadi. Mengikutinya dari belakang hingga sampailah mereka di tempat sepi yang menjadi puncak tertinggi dari bangunan.

Suasana atap yang disulap menjadi taman sederhana -nampaknya menjadi pilihan terbaik bagi kedua gadis itu untuk dapat memisahkan diri keramaian.

"Boleh aku bergabung?"

Sapaan halus terdengar di telinga Hana, menoleh pada sumber suara yang ternyata berasal dari gadis yang berstatus sebagai atasannya ditempat kerja.

"Eoh timjang- ah, aniya." -kecanggungan terlihat kala ia salah mengucap panggilan, mengingat keduanya yang belakangan jarang berkomunikasi pun membuat Sohee tersenyum maklum.

"Mmm eonni, tentu."

Dan setelahnya, barulah gadis bermarga Han itu ikut berdiri disamping Hana -turut memandang lurus ke depan, dimana ada pemandangan langit dan gedung yang terlihat indah secara bersamaan.

"Aku yakin kau sudah mendengarnya."

Sadar kemana arah pembicaraan itu, Shin Hana pun mulai mengangguk -tersenyum simpul lantaran dirinya sendiri tak tau harus berekspresi seperti apa sekarang.

"Pada awalnya aku juga begitu. Sedikit mengejutkan memang, tapi mau bagaimana lagi..." seolah mengerti kemana arah pikiran gadis itu, Han Sohee pun kembali menambahi.

Tak aneh jika berita ini terdengar mengejutkan, karena dirinya pun juga berpendapat demikian pada awalnya. Namun tak ada satu hal pun yang dapat ia lakukan, mengingat ini adalah pilihan dari pria itu. Tak seorang pun berhak menghentikannya -termasuk dirinya.

"Seokjin oppa... dia pria yang baik."

Alih-alih membahas kepergian Seokjin, gadis itu nampak tengah berusaha membahas hal lain. Masih dengan topik seputar pria itu, Shin Hana nampak tengah berusaha menyelami kenangannya -mencari keberadaan pria itu dalam beberapa ingatan di masa lalunya.

"Menyadari bagaimana dia memperlakukan pegawai intern yang ceroboh sepertiku dengan sangat baik -entah kenapa hal itu malah membuatku berpikir lain."

Perfect ProposalNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ