Prologue

658 36 10
                                    

Seoul, 2021.

"Changsub-ah, bagaimana kabarmu di sana? Tahun ini kamu kembali 'kan?" 

Pria yang dipanggil dengan nama Lee Changsub menghentikan kunyahannya untuk mendengarkan suara merdu itu dengan lebih khusuk. Ia menelan pelan makanan yang bertengger di dalam mulutnya sebelum menjawab, "Ya! Park Chorong, selama satu tahun setengah kau tidak pernah bertanya kabarku. Tiba-tiba menelepon dan menanyakan ini," sahut Changsub sambil tersenyum tipis, "jari-jariku terasa mengeriting sekarang."

Perempatan imajiner muncul di dahi Chorong, "Jawab saja. Jika tidak menjawab dalam dua detik, aku matikan teleponnya," ancam Chorong pada sang sahabat. "Dua..."

Changsub tertawa lepas, "Iya, iya, aku kalah. Tahun ini aku pulang, seharusnya nanti bulan Agustus. Kenapa? Kau sudah kangen denganku, ya?"

"Pede sekali. Oh iya, pertanyaan ini sebenarnya bukan dariku sih, tapi dari Yongsun. Tapi, lumayan lah aku jadi tahu juga. Perlu dijemput?" tanya Chorong setengah bercanda. Wajahnya sudah lama memerah, ya memang kangen sih. 

"Masih saja mengelak. Sampaikan pada Yongsun, aku sudah rindu minum bersama dengannya!" kata Changsub semangat, "nanti setelah aku dan Hoya pulang dari wajib militer, ayo kita berkumpul bersama 91L lainnya, ya. Oh dan jangan menjemputku," lanjutnya serius sebelum menutup telepon. Changsub menghela nafas kasar setelahnya.

Di lain tempat, Park Chorong hanya dapat menatap layar handphone-nya nanar. Lee Changsub memang selalu begitu.

.

Lee Changsub dan Park Chorong, sepasang sahabat yang telah saling mengenal sejak usia sepuluh tahun. Sejak kepindahan Changsub untuk menjadi tetangga rumah sekaligus teman sekolah, Chorong yang pada dasarnya memiliki sifat tertutup untuk pertama kalinya memiliki teman dekat pria.

Keduanya mengalami masa remaja hingga lulus kuliah dari jurusan musik Universitas Howon bersama-sama, yang mana membuat mereka menjadi lengket seperti perangko. Banyak orang mengira kalau Changsub dan Chorong adalah pasangan kekasih yang awet, tetapi kenyataannya berbeda seratus delapan puluh derajat dari asumsi itu.  

Keduanya sama sekali tidak memiliki perasaan akan satu sama lain dan benar-benar murni menjadi sahabat. Atau setidaknya, itulah yang dipikirkan oleh mereka masing-masing.

Bagi keduanya, prinsip klise seperti 'sahabat tidak mungkin saling jatuh cinta' adalah suatu tembok besar yang membuat Changsub dan Chorong dapat menjadi seperti sekarang. Mempertahankan garis imajiner yang tanpa sadar memisahkan keduanya. 

Saling menutupi dan menghindari, meskipun semua sudah terentang lebar di depan mata.

.

.

"Park Chorong, jika saja aku tahu kau bisa membuatku segila ini, aku memilih untuk tidak pernah mengenalmu." - Lee Changsub.

"Lee Changsub, sampai kapanpun, mungkin kau dan aku memang tidak ditakdirkan bersama." - Park Chorong.

.

Just when will that 'love seed' grow and bloom as a flower?

-changsub's wifey-

BLOOM [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang