26. Best Friend

124 15 22
                                    

Chapter 26: Best Friend

Enjoy!

Changsub membawa Chorong pergi tanpa menoleh ke belakang, mereka benar-benar langsung menuju ke arah lift yang dapat membawa keduanya ke basement tempat mobil Changsub diparkirkan. Di saat yang bersamaan dengan menutupnya lift mereka, pintu lift depan terbuka lebar menampakkan sepasang sejoli lain yang berpegangan tangan erat, keduanya adalah Eunkwang dan Bomi.

Mata salah satunya sempat menangkap siluet Chorong dari dalam lift, ia menggoyangkan lengan tunangannya, "Oppa," panggilnya.

Eunkwang menoleh, "Hm?"

"Itu tadi di lift depan, aku seperti melihat Chorong-eonni," terang Bomi, "apa aku salah lihat ya?"

Bomi menggelengkan kepala, "setahuku, eonni akan ke Cheongju hari ini, hm." Eunkwang tersenyum melihat Bomi yang sibuk bertanya dan menjawab pertanyaannya sendiri, tangannya yang bebas mengacak pelan rambut Bomi, "mungkin kamu salah lihat, ayo kita masuk, nanti keburu waktu reservasinya habis, kan kamu makannya lama."

Bomi mengerucutkan bibir, "Enak saja! Padahal oppa juga sama sepertiku," protesnya manja. Eunkwang hanya bisa terkekeh karena tingkah menggemaskan wanita itu. Keduanya segera menuju ke kursi yang telah direservasi atas nama Eunkwang dan begitu duduk, Eunkwang mendapati bahwa Tuan Lee sedang makan di sana juga, dengan posisi menyerong dari meja ia dan Bomi berada.

Eunkwang berniat untuk menyapa ayah dari sahabatnya itu, tetapi ia melihat Tuan Lee sedang bersama tiga orang asing lain, ah mungkin rekan bisnis, pikirnya. Eunkwang mengurungkan niatnya barusan dan malah berbisik ke arah Bomi, "Bomi-ya, mungkin yang tadi kamu lihat di lift benar-benar Chorong."

"Eh, masa?" tanya Bomi, ia menoleh ke belakang mengikuti arah dagu Eunkwang yang menunjuk-nunjuk maju ke arah serong di balik punggungnya, "hah apa maksudnya?"

"Itu ayahnya Changsub," sahut Eunkwang memberitahu dan membuat Bomi ber-ooh-ria, "mungkin tadi Chorong bersama Changsub kesini."

Bomi mengangguk-angguk paham, "Nanti seusai makan atau jika Paman sudah akan pergi, kita beri salam saja, bagaimana? Oppa kenal dengan Paman Lee kan?"

"Iya, boleh," Eunkwang dan Bomi fokus kembali dengan makanan mereka sendiri setelahnya. Namun, setelah sekitar satu jam berlalu, suasana restoran berangsur-angsur menjadi lengang dan tersisa sekitar tiga meja saja yang terisi oleh pengunjung. Keadaan ini membuat suara obrolan dari meja lain dapat terdengar cukup jelas apabila seseorang berniat untuk menguping.

Dan, hal itulah yang sedang Bomi kerjakan saat ini. Sejak awal, mata wanita itu sudah tertuju pada seorang wanita muda yang duduk di seberang ayah Chorong. Entah karena insting wanita atau bukan, Bomi merasa bahwa wanita asing itu bergelagat aneh dan senyum yang ia tunjukkan sejak tadi sangat tidak mengenakan untuk dipandang.

"Oppa, aku merasa tidak menyukai wanita itu," adunya pada Eunkwang, "entah kenapa tapi dia terlihat aneh, seperti pemeran antagonis di film-film, tahu?"

"Huss, sembarangan kamu bicara, memangnya kamu kenal dia?" tegur Eunkwang, "tapi aku juga merasa begitu sih."

Bomi terkekeh pelan, "Aku sedang berusaha menguping pembicaraan mereka, sepertinya ini bukan tentang bisnis," bisiknya iseng dengan suara kecil, "tidak apa-apa kali ya?"

Terkesima dengan tingkah Bomi, Eunkwang hanya diam saja dan tidak menyuarakan pendapatnya. Bomi menganggap diamnya Eunkwang adalah lampu hijau baginya, "aku tahu oppa pasti juga penasaran," katanya yang disambut sentilan Eunkwang pada tangan mungil Bomi yang berada di meja, "Nakal."

BLOOM [M] ✔Where stories live. Discover now