ALGIS-BAGIAN 63

7.3K 544 2.7K
                                    

Hallo siapa yang nungguin ALGIS update? Maaf baru update karena mood nya sempat hilang. Terimakasih vote and komennya di part kemarin💛

2K komen bisa kali?
Ramein kolom komentar ya cantik.
NO KOMEN NO NEXT!

Mungkin part ini bakalan bikin kalian baper sampe sedih. Jadi lebih baik tarik napas dalam-dalam lalu hembuskan. Cari posisi yang nyaman dalam membaca.

TANPA KEKASIHKU - Agnes Monica.

Jangan lupa pincet bintang biar bintang nya rame kayak di langit 🔥

Note : 10k kata
Tandai jika ada typo yaps ❤️

DniarDniar
HAPPY READING

Di markas Kaljon didalam ruangan Jovan kini telah berpindah milik menjadi ruangan Feri karena cowok itu sudah di angkat menjadi Ketua setelah meninggalnya Jovan beberapa hari yang lalu. Semalam setelah menemui Detektif Ketua Kaljon itu memilih menginap di markas. Di sofa hitam yang tidak terlalu besar cowok berhoodie hitam menggeliat dari tidurnya, merenggangkan ototnya dan bangun duduk menyandar pada sandaran sofa. Feri menghela napas lelah. Tangannya memijit pelipisnya pusing saat pikirannya kembali mengingat kejadian semalam.

Flashback.

"Arghssss anjing sakit banget tangan gue! Pembunuh sialan! Lihat aja lo Zidan selesai nemuin detektif gue bakalan habisin lo malam ini juga!" desis Feri

Selama keluar dari alang-alang Feri tidak henti-hentinya meringis seraya mencengkeram kuat pergelangan tangannya guna meredam rasa sakit pada telapak tangannya yang bolong akibat digigit kuat oleh Zidan. Meski lukanya di ikat oleh buff tetap saja darahnya terus keluar membuat buff hitamnya basah oleh darah.

Sebelum keluar dari alang-alang Feri mengedarkan pandangannya pada sekitar memastikan tidak ada orang terutama Detektif yang ingin menemuinya. Di rasa aman Feri berjalan pelan-pelan memasuki markas lewat pintu belakang. Cowok itu bergegas ke depan, mengintip dari balik tiang dan benar saja di sana ada Detektif yang berdiri disamping mobil pribadi hitam sambil menatap area markas nya.

"Detektif sialan! Ngapain coba malem-malem kesini! Ganggu rencana gue aja!"

Feri membenarkan pakaian nya, menyingkirkan beberapa alang-alang yang menyangkut di celana jeansnya. Begitu bersih dan tidak ada lagi yang mencurigakan ketua Kaljon itu berjalan mendekat dengan ekspresi biasanya.

"Pak?" sapa Feri ramah dibarengi senyuman lebar. Menyembunyikan tangan kirinya di balik saku hoodie.

"Ah iya!" Laki-laki berjaket bomber navy dengan nametag yang menggantung di lehernya itu menoleh kaget dan tak lama mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Feri. "Apa kabar?" tanyanya.

"Alhamdulillah baik, Pak. Ada perlu apa yaa?" tanya Feri

"Sebelumnya terimakasih telah meluangkan waktunya. Kedatangan saya kesini ingin menyelidiki ulang kasus kematian Jovan. Yah, meskipun di luar jam kerja tapi saya ingin menyelidiki nya lagi. Secara pribadi saya merasa ada yang janggal. Bagaimana kalau ngobrol nya sambil masuk?" Detektif menunjuk pintu markas Kaljon dan berjalan lebih dulu meninggalkan Feri.

ALGIS ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin