ALGIS-BAGIAN 28

5.5K 407 28
                                    

Kamu yang tidak peka atau aku yang terlalu maksa?

—Nada Daeva

DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sudah dua puluh menit dari bell pulang sekolah

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sudah dua puluh menit dari bell pulang sekolah. Algis dan anak Juhar lainnya yang sedang menongkrong di Warmon segera bergegas ke sekolah mengambil tas mereka masing-masing.

Meskipun sudah waktunya pulang masih banyak yang berada disekolah, ntah karna ekstrakulikuler ataupun tugas lainnya.

Algis menyampirkan tasnya disalah satu pundaknya. "Gua kayanya gak balik lagi ke Warmon." ucap Algis.

Haidar yang sedang melepas seragamnya dan menggantikan nya dengan jaket kebanggaannya segera menoleh. "Yaudah gua maen kerumah lo. Males gua pulang juga."

"Ngikut." timpal Fauzi

"Ngikut mulu lo kaya bocah." cetus Haidar

Fauzi memutar bola matanya malas. "Gua balita mon maap."

"Yaudah ayo. Gua pengen maen PS nih." ucap Ian.

Algis mendengus tapi tak urung ia mengangguk dan melangkah keluar yang diikuti ketiga temannya. Di ujung lorong ia melihat kedua gadis yang sedang menempelkan beberapa kertas di mading.

"Eh ada Nada sama Rea," sapa Haidar. "Lagi nempelin apa nih?" Haidar malah berhenti dengan menyenderkan salah satu pundaknya di kaca mading dan menatap Adrea dari samping.

Algis tentu ikut berhenti dan menatap cewek yang fokus menempelkan selembar kertas seakan tidak menyadari kedatangannya.

"Kalian mending langsung pulang kalo cuma ganggu." cetus Adrea

"Jadi cewek gak boleh galak-galak. Gak boleh emosian. Cewek tuh harus lemah lembut, anggun, penyayang." jelas Haidar

"Berisik tau gak!" cetus Adrea

"Sini gua bantuin tempelin deh." tawar Haidar merebut kertas yang berada ditangan Adrea lalu mengambil paku kecil dan menancapkannya disana.

"Gak usah jadi fakboy. Katanya mau serius sama Wera!" sindir Ian

ALGIS ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora