ALGIS-BAGIAN 65 'EPILOG

7.6K 461 548
                                    

Hi, cantik-!!!

Gak kerasa udah di EPILOG kayak baru kemarin masih update tiap minggunya.

Jangan lupa komennya dong :)

Pincet bintang biar bintangnya ramai kayak di langit.

🦋 selamat membaca di akhir kisah 🦋

DniarDniar
HAPPY READING

Empat hari setelah persidangan kedua anak-anak Juhar masih berkabung atas meninggalnya Zidan. Saga yang memang paling dekat dengan cowok itu merasa terpukul. Dia lebih banyak diam, melamun, dia juga semakin menutup diri bahkan terkadang menangis didalam sujud sepertiga malamnya.

Senin pagi sudah setengah jam Saga berdiri di depan tembok samping gerbang masuk sekolah SMA Wirmapafi. Dia mengenakan lengkap seragam sekolahnya serta tas ransel hitam yang menyampir disalah satu pundaknya. Rambut hitamnya bergerak tak tentu arah lantaran hembusan angin dari beberapa kendaraan yang melintas dijalan raya tepat di belakangnya. Sejak setengah jam itu matanya tidak beralih sedikitpun dari gambar tiga orang didepannya yang tengah tersenyum dengan seragam putihnya.

Di tembok keramik warna cream-hitam terdapat foto Shadam, Jovan dan Zidan dalam bentuk ukiran yang baru beberapa hari di buat. Nama ketiganya diukir begitu indah diatas keramik dengan warna kuning keemasan. Di bawahnya juga ada kata-kata yang dibuat anak Juhar serta cap lambang Juhar dalam bentuk ukiran dengan warna senada.

SHADAM ERGA GRITAMAM.

Pahlawan pertama SMA Wirmapafi yang gugur dalam pembelaan karena terlalu ambisi dalam berlari saat silahturahmi.
12 Februari 2018.

JOVAN LARJASAFNA

Kawan jalan SMA Wirmapafi yang memilih gugur sendiri karena terlalu ambisi dalam menebus kesalahan dan penyesalan.
31 Maret 2019.

ZIDAN KAFINZO.

Pahlawan kedua SMA Wirmapafi yang gugur dalam pembelaan karena terlalu ambisi dalam menegakkan keadilan dan kebenaran.
5 April 2019.

Saga meremas tali tas ranselnya, menghela napas panjang saat rasa kehilangan itu lagi-lagi menghantam hatinya.

"Kenapa?" gumamnya pelan tertelan oleh hembusan angin.

"Kenapa kalian pergi begitu cepat? Ada apa di atas sana?" tanyanya lagi.

Tanpa Saga sadari Algis berdiri di sampingnya. Puluhan anak-anak Juhar berdiri rapi dibelakangnya. Algis dan anak Juhar yang baru datang langsung memberikan hormat pada tiga pahlawan mereka yang sudah tenang di pangkuan Tuhan.

"Berdoa mulai," ucap Algis.

Mereka semua menunduk termasuk Saga. Dalam hati mereka berdoa untuk tiga orang didepannya. Harapan mereka semoga tiga orang itu tenang dan ditempatkan di tempat terbaik-Nya. Kenapa ada foto Jovan juga karena mereka sadar, mereka semua kawan seperjalanan. Selepas berdoa mereka tetap berdiri tegak menghadap sana.

Sebagai Kepala Yayasan sekaligus Ketua Juhar, Algis mengeluarkan suaranya. Manik hitamnya menatap lurus gambar ketiga orang didepannya.

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang