ALGIS-BAGIAN 58

5.2K 390 1.1K
                                    

Hallo siapa yang nungguin ALGIS update?
Ada kah yang nunggu?🤭

Min-5 part dari ending mungkin aku bakalan update seminggu sekali atau mungkin dua minggu sekali. Berarti ada 1 part lagi aku update cepet. Eh tapi tergantung kalo kalian aktif komen ya update cepet🔥

Note : 10k kata.
Jangan lupa komennya cantik-!!!
Tandai jika ada typo yaps ❤️

DniarDniar
HAPPY READING

Jika egois selalu di nomor satukan,
maka usai jalan selesai nya.

Nada Daeva.

"Nih minum dulu ya biar pikiran lo rileks."

Adrea menyodorkan teh manis hangat pada Nada yang baru saja siuman dari pingsannya. Anak-anak Juhar masih berada di UKS dimana mereka semua duduk di lantai tanpa alas apapun. Mereka tidak akan meninggalkan pacar ketuanya sendirian makanya mereka berniat menunggunya meskipun sudah ganti jam pelajaran yang kedua dari jam istirahat.

"Lo kenapa bisa pingsan Nad? Ada yang sakit? Bagian mana? Kepala? Tangan? Pinggang? Kaki? Siapa tahu gue bisa urutin." jelas Haidar

Adrea menerima gelas teh manis hangat dari Nada yang tinggal setengah dan meletakkannya ke meja kecil samping tempat tidur Nada. "Heh buaya cap kaki dua! Sahabat gue pingsan bukan rematik apalagi asem urat!" sarkas Adrea

Esa menggeplak kepala Haidar. "Lo gimana si Dar. Nada hak milik Algis. Dia ibu SMA nya kita masa lo mau ambil juga. Gue bilangin Algis lo mau nyari kesempatan dalam kesempitan!"

"Lah gue mah sama si Nada udah bespren! Kalo sama Adrea tuh baru calon pacar. Iya kan, Re?" Haidar menaikturunkan alisnya menggoda Adrea.

"Ish siapa yang mau sama lo! Gue gak mau sama buaya cap kaki dua. Mending sama Saga." tutur Adrea menjulurkan lidahnya.

Saga yang fokus menatap layar ponselnya seketika mengalihkan pandangannya dan menatap mereka semua. "Kenapa?"

"Ga lo suka sama Adrea?" tanya Haidar

"Gak." sahut Saga cepat.

"Ish Saga bukan enggak tapi belum." ralat Adrea

"Terserah." sahut Saga

Nada menatap anak-anak Juhar, matanya tidak menemukan pacarnya disana. Tersirat sebuah kekecewaan di pancaran kedua matanya.

"Algis pasti lagi ngurus Elin." batin Nada.

Logika dan hatinya sudah tidak bisa lagi berpikiran jernih semenjak rasa kecewa itu datang berulang kali. Rasanya sudah terlalu capek sama sikap Algis yang tidak pernah mau paham dengan perasaannya. Contohnya seperti tadi, saat ia membela hubungannya Algis lebih membela Elin.

"Lo cari Algis?" tanya Geri sadar tatapan sedih Nada.

"Enggak." sahut Nada cepat.

"Tadi pas lo narik Algis dari Elin gue sempet lihat lo ngobrol sama Algis sebelum lo lari nangis terus pingsan di lorong belakang. Ribut lagi sama Algis?" Haru angkat bicara.

ALGIS ✓Where stories live. Discover now