One chapter left (The real happiness)

1.7K 30 2
                                    


Lagi-lagi author balik ke sini😂
Honestly, author belom benar-benar move on dari Dave dan Anna...
I'm addicted with their story😅

Semoga kalian belom bosen ya...
Tetep vote dan commend ya guys...

Happy reading 😍

***

6 months later...

"Apa kau sudah siap, Dave?" Ucap Anna tanpa menoleh sedikitpun. Ia sedang merias dirinya di depan cermin.

"Aku sudah siap sejak tadi, Sayang" jawabnya di tempatnya. Ia sudah duduk santai menunggu isterinya itu.

"Baiklah"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Baiklah"

"Lagipula untuk apa kau berdandan? Kita hanya akan ke pantai dan kau sudah cantik meski tanpa riasanmu itu"

"Aku hanya memakai lipstik sedikit, Dave. Kau tahu betul bibirku selalu pucat jika tidak memakai lipstik"

"Lalu?"

"Lalu apa kau mau orang lain melihatmu sambil berfikir, suami macam apa yang membiarkan isterinya yang sedang sakit berjalan-jalan di teriknya pantai?"

Anna berbalik menatap Dave saat sudah selesai dengan kegiatannya.

"Kau benar"

"Aku sudah selesai. Apa kita perlu mengganti pakaian Ken terlebih dulu?" Ucap Anna memandang Ken sejenak.

"Tidak perlu. Dia sudah terlihat tampan dengan pakaian itu"

"Kalau begitu biar ku siapkan beberapa barang untuk kita bawa ke pantai terlebih dulu"

Ia pun segera mengambil tas kecil untuk beberapa perlengkapan yang akan mereka bawa ke pantai. Mereka memang sedang berlibur saat ini. Sekedar memperkenalkan Ken dengan situasi yang baru baginya. Apalagi ini bertepatan dengan hari ulang tahun Ken yang pertama.

Jika umumnya para orang tua akan membuatkan pesta ulang tahun yang meriah di ulang tahun pertama anak mereka, Dave dan Anna memilih merayakannya hanya dengan Ken. Mereka ingin menikmati waktu dengan keluarga kecil mereka. Urusan pesta? Biar itu difikirkan nanti. Mereka masih bisa membuat pesta sepulang berlibur bukan?

"Jangan membawa terlalu banyak barang, Sayang. Pantainya tidak terlalu jauh dari hotel kita" Dave mengingatkan.

"Tidak, Dave. Hanya beberapa perlengkapan untuk Ken. Kau tau bukan jika Ken mulai mirip sepertimu. Tak sabaran dan suka memaksa"

"Itu karena dia puteraku, Sayang. Lihat! Sepertinya dia mengerti kau sedang membicarakannya. Look at the way he look at you, Sayang!"

Sesuai arahan Dave, Anna melihat puteranya yang tengah duduk di kursi kesayangannya. Ia memang sedang menatap Anna intens, seolah ingin tau apalagi yang ingin ibunya itu bicarakan tentangnya.

TANGLED (Dave-Anna Story) COMPLETEWhere stories live. Discover now