Chapter 28 ("Should I trust you?")

1K 47 2
                                    


Ga mau banyak speech...
Intinya,
Keep vote and commend ya...

Happy reading 😍

***

"Kau menyebalkan, Ian! Kenapa kau melarangku membeli kopi" ucap Anna kesal sambil memakan ice cream di tangannya.

"Kau bilang kau baru sembuh bukan? Jadi sebaiknya kau tidak minum kopi dulu, nanti jika kau sudah benar-benar sembuh, akan ku traktir kau minum kopi, bagaimana?" Ian kembali menikmati ice cream miliknya setelah menyelesaikan ucapannya.

Ya, mereka sedang menepi di kedai ice cream pinggir jalan. Ah bukan! Lebih tepatnya penjual ice cream keliling yang saat ini sedang berjualan di pinggir taman. Alih-alih menikmati ice cream di tempat yang sudah disediakan, Anna dan Ian justru menikmatinya sambil bersandar pada mobil Ian dan berbincang hangat. Hal yang dulu sering mereka lakukan, sebelum Anna pindah ke kota ini, juga sebelum Ian sibuk dengan pekerjaannya.

"Benarkah? Kalau begitu kupastikan kau akan mentraktirku minggu depan" lagipula mana mungkin Anna sakit terlalu lama, ia pasti akan cepat pulih, fikirnya.

"Hmm... Kita lihat saja nanti" ucap Ian seraya menatap Anna di samping kirinya,
"Anna, hmm... aku hanya ingin memastikan, apa kau benar-benar bahagia dengan perjodohan ini?" Tanya Ian yang langsung membuat Anna menghentikan aktifitas makan ice creamnya.

"Kenapa kau bertanya begitu?"

"Tak apa... Aku hanya ingin memastikan jika Dave adalah pria yang tepat untukmu, aku tak mungkin melepaskanmu demi orang yang hanya bisa menyulitkan hidupmu, kau pasti faham apa maksudku kan, Anna?" Sangat faham. Anna tau betul Ian menyayanginya melebihi keluarganya sendiri, wajar jika Ian mengkhawatirkan Anna. Tapi apa yang harus Anna katakan? Apa ia harus bilang ia sudah dua kali hampir menjadi mayat karena kecerobohan Dave? Itu tidak mungkin bukan?

"Tentu, Ian. Jika tidak aku tak mungkin masih bertahan di situasi seperti ini" ucap Anna berbohong. Ada banyak alasan kenapa ia masih ingin melanjutkan perjodohan ini, persahabatan kedua orangtua mereka, kedatangan Charles kembali, dan entah kenapa hati Anna pun seolah menolak untuk berhenti.

"Baguslah, aku tak tau apa yang akan kulakukan jika dia menyakitimu" Ian berkata tanpa menatap Anna sama sekali.

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Hmm... Mungkin membawamu pergi darinya. Sama seperti saat aku membantumu pergi dari paman gilamu itu"

Ya, memang Ian yang membantu Anna pergi dari Charles dulu. Ian yang mengantarkan Anna sampai ke bandara sebelum Anna memutuskan untuk hidup di kota ini, Boston, kota yang mungkin tak pernah difikirkannya sebelumnya.

"Kau tak perlu cemas, Ian. Sekarang aku adalah tanggung jawab Dave, jadi dia pasti akan menjagaku dengan baik" ucap Anna. Bukan hanya sekedar ucapan, ini harapan yang datang dari hati Anna, harapan semoga Dave benar-benar bisa melindunginya, dan tak mengulangi hal yang sama.

"Kau benar, tapi aku tetap sahabatmu yang juga siap melindungimu semampuku" Ian menatap lekat Anna. Entah apa yang ia rasakan, semuanya bercampur menjadi satu. Ia memang tak sepenuhnya menerima keputusan Anna untuk menikah dengan Dave, tapi ia juga senang hidup Anna sudah terlihat lebih baik sekarang.

Anna mencoba menangkap apa yang ingin Ian sampaikan lewat tatapannya, tapi gagal. Tatapan Ian kali ini tak bisa terbaca,
"Sudahlah Ian... Kenapa kau terus menatapku" ucap Anna sambil memalingkan wajahnya.

TANGLED (Dave-Anna Story) COMPLETEWhere stories live. Discover now