Chapter 46 (Unpredictable surprise)

1K 34 0
                                    


Keep vote and commend guys...

And I suggest to play the song above... That's sweet enough 😄

Happy reading 😍

***

Sesampainya di rumah sakit, Dave langsung keluar dari mobil tanpa memedulikan Martin yang masih harus memarkirkan mobilnya. Martin hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat Dave, toh ia pasti akan kembali mencarinya nanti.

Di dalam rumah sakit, Dave langsung menaiki lift, entah ke kamar mana tujuannya saat ini? Ia bahkan tak tau di kamar mana Anna saat ini? Ia hanya ingat Martin mengatakan Anna ada di kamar atas. Tanpa menanyakan lagi kamar yang mana? Di saat seperti ini ia masih bisa bersikap bodoh seperti itu.

Sementara itu, Martin hanya berjalan dengan santai sambil menunggu lift berikutnya. Biar saja Dave kebingungan di atas sana, salah siapa dia meninggalkannya begitu saja!?

Lift terbuka, Martin masuk dan menekan angka lima pada barisan tombol lift.

Ting

Itu cukup menandakan ia sudah sampai di lantai yang ia maksud. Pintu lift terbuka, Martin keluar dan justru dibuat terkejut dengan Dave yang sudah bersandar sambil melipat kedua tangannya di sisi lift yang sebelumnya ia gunakan. Beruntung ia memiliki wajah tampan, jadi wajahnya masih terkesan charming meski ia sedang terlihat seperti orang yang hilang.

Dave menoleh, Martin hanya menaikkan satu alisnya masa bodo. Ia lalu berjalan meninggalkan Dave di belakangnya.

"Kau belum memberitahuku dimana kamar Anna?" Tanya Dave sambil menyusul Martin.

"Kau tidak bertanya" ucap Martin masih masa bodo.

"Tapi seharusnya kau mengatakannya padaku"

"Aku baru mau mengatakannya dan kau sudah lebih dulu pergi meninggalkanku"

"Ok ok, sekarang katakan, dimana kamar Anna?"

"Sudahlah.... Ikuti saja aku!"

Dave diam tak lagi bertanya, ia hanya mengikuti langkah Martin yang terkesan santai itu. Apa ia tak tau ia sedang sangat khawatir dengan keadaan Anna? Kalau saja Martin bukan orang yang mengantarkannya saat ini, sudah pasti ia akan menarik kerah bajunya dan melemparnya ke parkiran rumah sakit sekarang juga.

"Ini kamarnya" ucap Martin di depan sebuah ruangan.

Tanpa mengatakan apapun, Dave langsung memasuki ruangan, lagi-lagi membuat Martin menggelengkan kepalanya.

"Anna... Kau di sini?" Ucap Dave tak sabar. Tapi tak ada siapapun di sana. Tak ia temukan isterinya seperti yang dikatakan Martin sebelumnya.

Martin ikut memasuki ruangan, ia melewati Dave begitu saja seraya duduk di sofa sisi ruangan. Tak ada tanda-tanda ia merasa cemas, berbeda seperti saat ia mengatakan Anna berada di rumah sakit, sekarang ia benar-benar bersikap seolah sedang tak terjadi apa-apa.

"Dimana Anna? Kau bilang ia berada di kamar ini?" Tanya Dave. Jangan bilang Martin sedang mengerjainya sekarang.

"Memang" jawab Martin datar. Ia bahkan mengacuhkan Dave dengan memerhatikan ponselnya itu.

TANGLED (Dave-Anna Story) COMPLETEWhere stories live. Discover now