Chapter 23 (You left me 1)

1K 47 0
                                    


Wellcome in this chapter guys...
Perlahan-lahan, mari kita kupas teka-teki masalalu Anna dan Dave...

Jangan lupa vote and commend...

Happy reading 😍

***


"Bagaimana dengan lukamu? Apa masih sakit, Anna?" Dave bertanya pada Anna yang kini tengah menikmati kekasih sejatinya. Ya, dia sedang menikmati kopi miliknya, kekasih pertama sebelum Dave. Tapi tunggu! Benarkah Dave kekasihnya? Ia memang tunangannya, tapi belum tentu ia kekasih yang diidamkan Anna bukan? Ah! Lupakan itu.

Saat ini mereka sedang berkunjung ke D'Fun Cup. Ini akhir pekan, Dave sengaja menjemput Anna dari Florist Garden saat ia pulang kerja, dengan alasan menghabiskan akhir pekan bersama. Padahal ia memang sedang ingin bertemu Anna, apa Dave merindukannya? Siapa yang tau?

"Hanya sesekali" ucap Anna singkat. Ia masih sibuk dengan kopinya, seolah tak ingin berpaling dari kopi yang sedang ia nikmati itu.

"Syukurlah, jika tidak aku akan menuntut dokter itu karena tak memberikan obat yang benar untukmu" ucapan Dave membuat Anna menatapnya, dahinya berkerut tak mengerti dengan ucapan Dave. Apa dia sungguh-sungguh dengan ucapannya?

"Apa itu tidak berlebihan, Dave?" Ucap Anna pada Dave.

"Apanya yang berlebihan, Anna? Bukankah memang sudah tugas para dokter untuk menyembuhkan pasiennya? Jadi wajar jika aku menuntut dokter itu jika kau tak juga membaik. Aku benar bukan, Anna?" Dave berkata dengan santainya.

"Syukurlah aku sudah lebih baik sekarang, jika tidak entah bagaimana nasib dokter itu nanti" ucap Anna sambil tersenyum menatap Dave.

"Syukurlah aku sudah lebih baik sekarang, jika tidak entah bagaimana nasib dokter itu nanti" ucap Anna sambil tersenyum menatap Dave

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dave benar-benar berlebihan. Menuntut dokter hanya karena ia tak juga sembuh? Itu kasus yang konyol bukan?

"Oh ya, kemarin Grace sempat mengunjungimu. Ia bahkan menjagamu ketika aku pulang untuk berganti pakaian. Apa kau bertemu dengannya, Anna?" Ucapan Dave membuat alis Anna saling bertautan. Grace mengunjunginya? Apa itu benar?

"Aku tidak melihat Grace saat aku sadar, hanya ada Martin disana. Tapi..." Anna menghentikan ucapannya, ia mengingat apa yang sempat ia fikirkan sebelumnya.

"Tapi apa, Anna?"

Anna menatap Dave tanpa ekspresi, ia tak tau harus bagaimana mengatakan apa yang ada di fikirannya kepada Dave. Dave sepertinya tak akan percaya dengan apa yang ia fikirkan saat ini.

"Dave, apa... kau merasa ada yang aneh dari Grace?" Apapun hasilnya ia tetap harus menanyakan itu pada Dave.

"Aneh? Apa maksudmu, Anna?" Ucap Dave belum mengerti apa yang Anna maksud.

"Hmm... Aku merasa Grace yang bertemu denganku kemarin bukanlah Grace yang kau ceritakan padaku"

"Apa yang kau katakan, Anna? Bagaimana kau bisa berfikir seperti itu?" Anna sadar Dave pasti mempertanyakan pernyataannya.

TANGLED (Dave-Anna Story) COMPLETEWhere stories live. Discover now