Chapter 41 (New place)

1.2K 39 0
                                    


Keep vote and commend guys...

Happy reading 😍

***

Hari ini sudah genap dua Minggu setelah pernikahan Dave dan Anna. Mereka masih tinggal di rumah Dave, rumah orang tuanya tepatnya. Seperti kebanyakan rumah tangga pada umumnya, semuanya berjalan begitu saja. Anna mulai terbiasa dengan perannya sebagai isteri, menyiapkan keperluan Dave dan lain sebagainya. Meskipun awalnya sedikit asing dengan kegiatan barunya, toh akhirnya ia bisa beradaptasi dengan mudah. Mungkin karena bantuan dari Jane juga. Ah, ia beruntung memiliki mertua sebaik Jane.

"Kau sudah siap, Sayang?" Suara Dave terdengar mendekat. Ia baru saja keluar dari wardrobe seraya menghampiri Anna di depan meja riasnya. Dan ya, panggilan mereka sudah berubah, Dave mulai memanggil Anna dengan sebutan sayang, sementara Anna sendiri masih kurang terbiasa dengan itu. Ia lebih sering memanggil Dave seperti biasa, Dave, menurutnya itu cukup.

"Sebentar lagi" ucap Anna sambil mengoleskan lipstik warna nude pada bibirnya,
"Sebenarnya kemana kau akan mengajakku pergi?" Lanjut Anna. Ya, Dave mengajaknya pergi keluar tanpa menyebutkan kemana mereka akan pergi. Ia hanya bilang jika Anna akan suka tempat ini. Memang tempat apa? Kedai kopi baru?

"Ke suatu tempat, kau tak usah banyak bertanya, kau pasti menyukainya nanti" Dave merapikan rambutnya sejenak, dengan minyak rambut tentunya. Hmm... Apa namanya? Pomade? Ya, intinya itu.

"Tapi kau membuatku penasaran. Kau tak akan mengerjaiku kan, Dave?"

"Iya untuk sekarang!"

"Maksudmu?" Ucap Anna sambil menatap Dave yang berdiri di sampingnya.

Cup

Dave mencium pipi kiri Anna cepat lalu tersenyum tanpa dosa setelahnya.

"Itu karena kau sudah memanggil namaku" ucapnya. Anna lupa jika Dave selalu mencium Anna jika Anna memanggilnya tanpa sebutan sayang.

"Kau selalu mengambil kesempatan"

"Biarkan saja, itu karena kau masih saja memanggil namaku. Kapan kau terbiasa memanggilku sayang?"

"Memang apa bedanya?" Anna mengernyit bingung. Hal sederhana seperti ini bisa rumit jika Dave sudah bersikap manja seperti ini.

"Jelas beda, Sayang. Apa kau mau terus kucium jika terus menerus memanggil namaku?" Well, Anna hanya mampu menggeleng polos mendengar ucapan Dave.

"Bagus, jadi kau harus memanggilku apa?" Dan sekarang ia seperti sedang menjadi guru sekolah dasar,
"Call me, Anna!" Ucap Dave memerintah.

"Ya, Sayang" ucap Anna akhirnya. Berdebat dengan Dave yang sedang manja bisa menghabiskan waktu yang lama.

"Nice! Kalau begitu aku tunggu di bawah. Jangan terlalu lama berdandan, kau sudah cantik, Sayang" ucap Dave setengah berbisik di telinga Anna. Ia kemudian berjalan keluar kamar meninggalkan Anna yang masih berdandan. Dasar Dave manja! Ia masih saja merayu Anna.

Anna kembali merias dirinya, sebenarnya ia sudah selesai, ia hanya perlu memastikan make up tipisnya itu sudah tersetel sempurna di wajahnya.

Anna kembali merias dirinya, sebenarnya ia sudah selesai, ia hanya perlu memastikan make up tipisnya itu sudah tersetel sempurna di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TANGLED (Dave-Anna Story) COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang