(TAHAP REVISI)
Best rank!
#1 in unpredictable (13/07/2019)
#1 in conflict (23/05/2020)
#1 in ambition (13/07/2019)
#1 in tangled (31/12/2019)
#1 in trust (13/07/2019)
This story's based on my idea, if you find a lot of similarities inside, it is out...
Glad to see you again guys... Sesuai judul di atas, ini adalah scene tambahan dari author... Sekedar pelengkap epilog biar kalian bisa ngebayangin gimana kehidupan mereka kedepannya...
Tetep jangan lupa vote dan commend ya guys...
Happy reading 😍
***
Saat ini Anna tengah menyusuri rumahnya untuk mencari sosok suaminya yang sejak tadi tak terlihat. Ia baru saja menidurkan Ken dan berniat mencari tau dimana dan sedang apa sebenarnya suaminya itu.
"Dave! Dimana kau?" Teriak Anna. Ia sudah mencari di setiap ruangan lantai utama tapi tak juga menemukan Dave.
"I'm here, Anna"
Anna menoleh setelah mendengar suara Dave barusan.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Ia mengernyitkan dahinya menatap Dave sebelum akhirnya memutuskan melangkah mendekat padanya.
"Dave? What is this?" Tanyanya saat sudah sampai di hadapan Dave. Terlihat Dave tersenyum lebar di atas kursi mini yang ia duduki.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Ah ya, Dave sedang berada di kamar bermain khusus anaknya. Ia memang membuatkan kamar khusus untuk Ken bermain yang saat ini sudah penuh dengan berbagai macam permainan.
"Ini untuk Ken. Kurasa ia sudah memiliki terlalu banyak mainan, jadi kubuatkan semua ini agar ia bisa belajar sambil bermain nanti"
"Sudah kubilang sejak dulu bukan? Tapi kau tak mau dengar. Lama-lama rumah kita bisa menjadi toko mainan anak-anak karena kau terus membeli mainan baru saat pulang bekerja" gerutu Anna. Ia sudah sering mengingatkan suaminya tentang itu namun tak pernah digubrisnya.
"Aku hanya ingin membelikan sesuatu untuk puteraku. Apa itu salah?"
Dave bangkit dari duduknya dan berdiri tepat menghadap Anna.
