Chapter 6 (The eyes)

1.5K 80 0
                                    

Hallo guys...
Ketemu lagi di Dave-Anna Story...
Yuu kita pertemukan lagi babang Dave dan Anna...

Jangan lupa vote and commend ya..

Happy reading 😍

***

Angin malam berhembus cukup kencang hari ini, membuat gadis yang tengah menyusuri trotoar jalan raya mengeratkan jaketnya sesekali. Jam memang baru menunjukan pukul 07:00, itulah kenapa Anna memutuskan berjalan kaki dari halte pemberhentian bus menuju kedai kopi yang sering ia kunjungi. Tapi sepertinya ia salah, cuaca malam ini membuatnya menyesal karena tidak memilih taksi untuk mengantarkannya ke kedai tersebut.

"Kenapa malam ini anginnya begitu kencang?" Monolognya pada diri sendiri, hanya tinggal beberapa meter untuk sampai ke kedai kopi itu.

Tin Tin

Suara klakson mobil menghentikan langkahnya, memaksanya menoleh ke kanan untuk melihat siapa pemilik mobil itu. Anna mencoba mengingat mobil siapa yang sedang berada di sampingnya, tapi nihil, ia tak mengingat apapun. Sampai akhirnya sang pemilik membuka kaca mobil itu.

"Dave?" Ucap Anna dengan sedikit terkejut mendapati Dave yang tersenyum kearahnya.

"Yes, I am" Dave mengubah posisinya untuk bisa lebih nyaman melihat Anna.

"Sedang apa kau disini?" Anna mendekat, menundukkan kepalanya hingga sejajar dengan kaca mobil Dave.

"Aku yang harusnya bertanya, Anna. Sedang apa kau berjalan sendirian malam-malam begini?"

"Hmm... aku ingin pergi ke kedai kopi itu" telunjuk Anna mengarah pada plang D'fun cup beberapa meter di depan mereka, "biasanya aku naik taksi, tapi karena masih sore aku memutuskan untuk berjalan dari halte bus disana" lagi, Anna menggunakan telunjuknya untuk menunjukan tempat yang ia maksud.

Dave hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.
"Bagaimana jika aku antar? Sepertinya cuaca malam ini sedang tidak bagus"

"Kau bercanda, Dave? Bahkan hanya butuh lima langkah untuk sampai di kedai itu" ucap Anna dengan sedikit terkikik, bagaimana bisa pria di depannya ini terlihat begitu bodoh sekarang.

"Kalau begitu biar aku temani, kukira kopi panas untuk malam yang dingin itu ide yang bagus"

***

David POV

Aku melangkahkan kakiku memasuki kedai yang cukup luas ini, kedai ini terlihat menarik dengan gaya interior ruangan yang modern tapi tetap terlihat klasik dengan warna yang tidak terlalu mencolok, mataku mencari keberadaan Anna yang sudah masuk lebih dulu saat aku memarkirkan mobilku tadi. Setelah menemukan Anna, aku segera menghampiri meja yang ia tempati dan duduk tepat dihadapannya, karena di meja ini memang hanya ada dua meja.

"Apa kau sering datang kemari?" Tanyaku sambil terus memandangi seluruh ruangan kedai.

"Mungkin empat kali dalam seminggu" jawaban Anna membuatku menoleh kearahnya, empat kali seminggu? Dia benar-benar pecandu fanatik kopi.

"Kau benar-benar gadis kopi yang setia" ujarku yang hanya di balas dengan senyuman oleh Anna, "sepertinya ini tempat favoritmu?" Tanyaku lagi saat ku sadari kami duduk di meja yang terletak di ujung ruangan dengan bagian luar kaca samping yang langsung menghadap taman sederhana, mengingat masih banyak meja yang kosong di bagian depan.

TANGLED (Dave-Anna Story) COMPLETEWhere stories live. Discover now