Chapter 31 (That blushing...)

958 40 0
                                    


Siang guys...
Mumpung author lagi libur😂
Author mau nyempetin nulis sebanyak-banyaknya...

Keep vote and commend ya...

Happy reading 😍

***

Anna POV

Sore ini aku pulang lebih cepat, bukan karena toko yang tutup lebih awal, tapi karena Mommy yang entah kenapa mulai membiasakanku terbiasa berdiam dirumah. Kau harus belajar menjadi isteri yang baik, menunggu suamimu pulang, menyiapkan makan malam dan menyiapkan setiap kebutuhan suamimu di rumah, itu katanya. Mommy terus menasehatiku agar tidak terlalu sibuk di toko, harus inilah... harus itulah... Terkadang aku sampai pusing mendengarnya dan beralasan pergi ke toilet untuk menghentikan nasehat Mommy itu. Bahkan aku belum merencanakan tanggal pernikahanku, tapi Mommy sudah serepot ini. Bagaimana jika nanti aku sudah menikah? Sepertinya setiap hari Mommy akan berdongeng tentang kisah rumah tangga yang baik.

Sebenarnya aku bukan tidak suka dinasehati seperti itu, siapa yang tidak ingin menjadi isteri yang baik? Dicintai suaminya, juga disayangi mertuanya. Tentu saja aku sangat ingin, tapi tetap saja ini masih terlalu jauh dan membosankan jika setiap saat mommy hanya bercerita tentang pernikahan. Lagipula sepertinya Dave tak akan mempermasalahkan itu.

Dua bulan mengenal Dave, aku tau betul dia bukan orang yang terlalu banyak mengatur. Dia cenderung membebaskanku selagi itu baik dan tentu saja tidak merugikan siapapun. Kecuali satu hal, ia kerap mengatur jika aku ingin pergi keluar. Ia akan bertanya banyak hal, dari mulai pergi kemana? Dengan siapa? Pulang jam berapa? Ada urusan apa? Dan lain sebagainya. Hingga sampai saat ini, pengawal suruhannyalah yang selalu menjadi supir setiaku kemana pun aku pergi. Tapi ya sudahlah, toh itu artinya aku tidak perlu mengeluarkan ongkos ketika bepergian.

Sebaiknya kita lupakan itu, saat ini aku sedang berkeliling sebentar. Rasanya akan sangat membosankan jika aku langsung pulang ke rumah, alhasil aku memutuskan untuk pergi ke supermarket terlebih dulu untuk membeli beberapa bahan makanan.

Drrrttt Drrrttt Drrrttt

Ponselku bergetar, siapa yang meneleponku?

Dave! Nama dia tertulis jelas di layar ponselku. Bukan, dia bukan hanya meneleponku, tapi juga video call. Tak menunggu lama lagi, kuangkat teleponnya dan mengarahkan ponselku agar aku bisa melihat Dave lebih jelas, begitupun sebaliknya.

 Tak menunggu lama lagi, kuangkat teleponnya dan mengarahkan ponselku agar aku bisa melihat Dave lebih jelas, begitupun sebaliknya

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Selamat sore Ny.David Walter" ucapnya dengan sedikit manja. Ah, aku lupa memberitahu kalian, akhir-akhir ini ia kerap memanggilku begitu, Ny.David Walter, katanya sebagai latihan agar aku tak kaget setelah menikah dengannya nanti. Konyol bukan?

TANGLED (Dave-Anna Story) COMPLETEजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें