Chapter 40 (Wedding night)

Start from the beginning
                                    

Ah! Ia tau jawabannya!

"Apa kau takut aku berbuat macam-macam padamu?" Ucap Dave sambil memajukan wajahnya. Kini wajahnya tepat berada di samping telinga kanan Anna. Mereka tak saling menatap, tapi saling memandang lewat cermin di hadapan mereka.

"Tenanglah... Aku masih cukup waras untuk memaksamu melakukan apa yang tak ingin kau lakukan"

Tanpa banyak bicara Dave langsung membantu Anna membuka resleting belakangnya. Anna sontak memegang bagian depan gaunnya agar tak merosot ke bawah begitu saja. Akan berbahaya jika itu terjadi di depan mata Dave.

"Sekarang kau bisa membersihkan dirimu"

Tanpa berucap sepatah kata pun, Anna langsung berjalan ke kamar mandi. Meninggalkan Dave di tempatnya.

Hampir saja! Umpat Dave dalam hati. Ya, ia hampir saja kehilangan kendali. Sama seperti Anna, berdua dalam satu kamar seperti ini bukan hal mudah, apalagi Anna sudah sah menjadi isterinya sekarang. Bukan mustahil jika ia menginginkan apa yang sudah menjadi haknya. Melihat Anna hampir melepaskan gaunnya di hadapannya? Katakan pria mana yang masih berfikiran jernih saat ada dalam situasi seperti itu!

Lupakan itu! Ia bisa melihat Anna masih sangat tidak siap untuk itu. Dan lagi mereka cukup lelah untuk malam ini.

Aishh! Aku lupa memberitahu Anna letak wardrobe miliknya! Gumam Dave dalam hati. Meskipun wardrobe itu bersebelahan dengan kamar mandi, lemari baju Anna terpisah dengan milik Dave. Akan fatal jika Anna sampai salah membuka lemari dan melihat privacy milik Dave. Well, kalian tau apa maksudnya bukan? Let's say, mereka masih terlalu canggung untuk berbagi semua hal, terutama yang bersifat privacy.

Tanpa berfikir panjang, Dave langsung menuju kamar mandi dan membuka pintunya yang ternyata tidak terkunci. Ia lupa ada Anna di dalam yang entah sedang apa? Ia sudah terbiasa membuka pintu itu tanpa mengetuknya, toh itu miliknya.

"Anna!"

"Dave!" Ucap Anna setengah berteriak. Anna kembali mengeratkan bathrobe yang ia kenakan agar tak terlepas, beruntung ia baru menyikat gigi dan masih mengenakan mantel mandinya.

 Anna kembali mengeratkan bathrobe yang ia kenakan agar tak terlepas, beruntung ia baru menyikat gigi dan masih mengenakan mantel mandinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hmm... Maafkan aku!" Ucap Dave sambil menunjukkan deretan giginya.

"Ada apa, Dave?" Jangan membuang-buang waktu, kau hampir melihatku tanpa busana tadi! Umpat Anna dalam hati.

Bukannya menjawab, Dave justru bersandar pada dinding sambil menatap lekat Anna. Ada apa lagi ini?

"Dave? Katakan ada apa?" Ucap Anna lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dave? Katakan ada apa?" Ucap Anna lagi.

"Aku hanya ingin memberitahumu, lemari pakaianmu ada di sebelah kanan dari pintu, baju dan yang lainnya sudah ada di sana" ucap Dave masih menatap Anna. Ya Tuhan! Jangan sampai Dave termakan bisikan setan kali ini.

"Baiklah, apa hanya itu? Kau bisa keluar jika sudah, aku tak bisa membersihkan diriku jika kau terus berdiri di sana"

"Baiklah, aku akan keluar. Tapi... Kau terlihat lucu saat seperti ini" ucap Dave. Lihat saja, pipinya memerah menahan malu, padahal Dave adalah suaminya. Itulah kenapa ia terus menatap Anna.

"Dave! Keluarlah!"

"Ok ok... Aku keluar"

Dave keluar sambil tersenyum mengingat wajah Anna barusan. Ia seperti melihat seorang remaja perempuan yang kedapatan sedang mencontek saat ujian. Apa itu artinya ia sudah menikahi seorang gadis yang masih remaja? Sudahlah! Dave tak peduli. Toh ia menikmati itu.

***

Sedikit hiburan buat chapter ini 😂
Biarkan pengantin baru kita bermanis-manis ria dulu...
Hehehe...

Chapter ini kayanya lebih pendek dari biasanya...
Author lagi di kejar deadline soalnya 😂
Lagi sok sibuk dikit...hehe...

Keep vote and commend guys...

Thanks for reading 😍

TANGLED (Dave-Anna Story) COMPLETEWhere stories live. Discover now