Chapter 16

42 22 11
                                    

Malam ini Febby dan Clarissa menginap di rumah Ara. Selagi masih ada satu hari lagi untuk mereka bisa menghabiskan waktu libur. Ketiganya kini tengah berada di kamar Ara, melakukan segala hal yang mereka mau karena sudah sangat seringnya mereka menginap. Contohnya Clarissa yang saat ini tengah ribut mencari masker milik Ara yang tak kunjung ditemukannya. Ia mengobrak-abrik segala benda yang dilihatnya.

"Ribut amat sih lo, cari apaan?" Tanya Ara yang merasa terganggu dengan suara yang dihasilkan sahabatnya itu, pasalnya saat ini Ara tengah tengkurap diatas kasur dengan mata yang sesekali terpejam karena mengantuk.

"Ck, masker lo mana sih? Kok gue cari dimana-mana nggak ada," jawab Clarissa frustasi.

"Ada kok, lo-nya aja yang nggak bener nyarinya. Feb, bantuin gih ribut banget!"

Febby yang juga tengah berbaring di sebelah Ara itupun menggeliat pelan, "gamau ah capek gue."

Disela-sela pencarian yang sedang Clarissa lakukan itu pun ia hanya menggerutu sebal. Kedua sahabatnya itu ya, dasar!

Tak lama setelah itu pintu kamar Ara diketuk dari luar.

Tok-tok-tok!

Tak ada jawaban yang terdengar, ketukan itu pun dilakukan lagi hingga berkali-kali.

"Ck! Iya masuk aja, Cla lagi sibuk nih." Teriaknya yang masih mengobrak-abrik meja rias juga dalam kamar mandi.

Ceklek,

"Masyaallah, ini kok berdua udah pada tidur," kata bunda yang baru saja masuk ke kamar putrinya berniat untuk mengajaknya turun makan malam.

"Argh! Bodo ah capek gue carinya." Ucap Clarissa mencak-mencak keluar dari kamar mandi. Capek badan capek hati dia, sudah keliling ke seluruh penjuru kamar tidak kunjung ditemukan. Itu yang punya masker juga malah molor, kagak ada niat buat bantuin. Kesel.

"Loh Cla habis ngapain kok kusut gitu mukanya?"

"Eh bunda, maaf ya nggak bukain pintu. Itu tadi Cla lagi cari maskernya Ara, udah Cla cari kemana-mana nggak ada, capek bunda."

Bunda hanya geleng-geleng kepala, melihat tingkah sahabat dari putrinya yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri itu. "Loh kan maskernya udah habis, orang kemarin bunda yang buang."

Clarissa melongo. Habis? Sudah capek-capek ia mengobrak-abrik seluruh kamar Ara karena tadi pemiliknya bilang ada. Clarissa pun menolehkan kepalanya ke ara dimana Ara yang tengah tertidur pulas. Dadanya naik-turun menahan kesal.

Tak disangka ia pun buru-buru naik ke kasur dan menimpa Ara. "ARADELLA!" Jeritnya kesal.

Ara yang merasa tubuhnya berat seketika itu pun mau tak mau membuka matanya. Melotot melihat Clarissa yang berada di atasnya. "Ck, Claa apaan sih lo, turun nggak!" Ucap Ara dengan mengoyang-goyangkan tubuhnya berusaha menyingkirkan Clarissa dari atasnya.

"Ihh sebel gue sama lo, mana? katanya ada orang habis juga. Capek tau gue carinya."

Bunda yang melihat tingkah putri-putrinya itupun tersenyum lembut. Senang melihat keakraban ketiganya.

"Udah ah ayo turun makan malam dulu, udah ditungguin ayah loh. Itu Febby dibangunin sekalian. Bunda tunggu dibawah."

"Iya bun."

***

"Masa nih ya ayah, bunda tadi pas kita ke mall Ara tuh malah berduaan sama cowok. Nggak tau deh ketemu dimana."

Mendengar kaliamat yang dilontarkan Clarissa itu sontak Ara melotot. "Heh itu mulutnya. Ngaca mbak siapa yang berduaan," sindir Ara.

"Ih apa? Yang didepan bioskop tadi terus siapa? Yang ninggalin gue sama Febby tadi siapa?"

About YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang