XXIX - Cause Of Sadness

3.2K 263 101
                                    

Angin berhembus kencang mengoyangkan daun-daun pepohonan yang di lewatinya, menyebabkan hawa dingin yang membuat siapapun akan mengusap tubuhnya untuk menghangatkan diri. Bintang tidak ada yang menampakan dirinya di atas langit, hanya bulan sendirian yang terlihat menerangi langit malam ini.

Yerin berjalan menggunakan blouse berlengan pajang dengan bagian lengan berbahan tipis yang memperlihatkan kulitnya. Yerin mengusap bagian tangannya agar menghilangkan hawa dingin karena angin  yang menerpanya.

Yerin berada di lapangan kampus tempatnya mencari ilmu dengan Jimin, tempat dimana Yerin merayakan ulang tahun Jimin dengan dana seadanya. Karena dirinya yang hanya bekerja sebagai pegawai freelance di sebuah Cafe dekat kampus.

Yerin mengenang masa itu. 

Masa di mana dia merayakan ulang tahun Jimin di tempat ini.

Flashback On

Hari ini ulang tahun Jimin sahabatnya, Yerin ingin membuat kejutan yang dapat membahagiakan Jimin di hari bahagiannya. 

Selama berteman dengan Jimin di sekolah dulu Yerin tidak pernah membuatkan hal seperti ini untuk Jimin, dan dirinya merasa bersalah karena Jimin selalu berada di sampingnya di saat dia membutuhkannya.

Yerin telah membuat kue yang sangat cantik. 

Kue yang tidak terlalu besar yang merupakan kue kesukaan Jimin. Kue cokelat dengan straoberi yang melengkapi bagian atasnya dan satu buah lilin. 

Yerin tersenyum melihat kue yang sudah jadi di hadapannya, dan membayangkan ekspresi sahabatnya ketika mendapatkan kue buatannya ini.

Yerin meletakan kue yang akan di berikan kepada Jimin di dalam kulkas, hari ini dirinya tidak ada jadwal kuliah sehingga dia berencana membelikan hadiah ulang tahun untuk sahabatnya. Untungnya Yerin baru menerima gajinya dari tempatnya bekerja.

Lalu bagaimana dengan Jimin?

Jimin.  

Laki-laki itu harus mengikuti latihan karena dia tergabung dalam panitia penyelengara budaya dan pentas seni yang akan di adakan di kampus. Acara yang memang kampusnya lakukan satu tahun sekali.

Jimin bergabung karena paksaan senior kami di kampus, dengan alasan suara yang dimilikinya sangat bagus dan dia juga sangat tampan, itu akan menambahkan nilai untuk fakultas kami. Jimin sangat terkenal di fakultas kami.

Aku dan Jimin di fakultas yang sama, tetapi aku tidak berminat untuk menjadi panitia karena aku harus bekerja setelah menyelesaikan kelas.

Jimin yang sedang melakukan latihan vocal untuk pentas seni kampus tidak mengetahui bahwa aku menyiapkan kejutan untuk dirinya. 

Hari ini kami tidak ada kelas apapun dan sebenarnya tadi pagi Jimin memintaku untuk menemaninya latihan, tapi aku menolaknya karena aku ingin menyiapkan kejutan untuknya. Yerin sudah selesai merapihkan dapur dan siap pergi mencari hadiah untuk ulang tahun Jimin. 

Rencananya dia akan pergi ke Myeongdong, karena di sana barang yang di jual sesuai dengan uang yang dimilikinya. Yerin pergi menggunakan bus untuk sampai ke tempat tunjuaannya. Tidak memerlukan waktu lama hanya sekirar tiga puluh menit, Yerin sampai ke tempat tujuannya. 

Disini sangat banyak barang-barang yang di jual, dari mulai pakaian, kosmetik hingga pernak pernik. Bahkan banyak orang asing yang berbelanja di sini untuk membeli oleh-oleh karena harganya terjangkau.

Yerin berjalan menyusuri setiap toko untuk mencari hadiah yang tepat untuk Jimin, sampai dirinya berdiri di satu toko penjual pernak pernik. Yerin memasuki toko tersebut dan melihat sebuah gelang perak dengan warna hitam di bagian depan dan terdapat mutiara berwarna biru yang menarik perhatiaannya.

KIM...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang