XII - Kencan

1.6K 234 24
                                    


"Hari ini Kak Taehyung akan mengajak Kak Yerin kencan Kook.."

"Ye?"

"Kenapa..?"

"Ah maksudku, Kak Taehyung... Aku tidak percaya, apa kau yang menyuruhnya...?

"Tidak itu kemauannya sendiri, bahkan dia banyak menanyakan tentang Kak Yerin. Aku rasa dia tertarik kepada kakakku Kook"

"Benarkah..?"



----

Taehyung dan Yerin saat ini sedang berada di bangku penonton. Menyaksikan acara drama teather yang menceritakan tentang kisah wanita penghibur pada masa Dinasti Joseon.

"Si cantik dengan latar belakang misterius"

Yerin tampak tertarik dengan pertunjukan tersebut. Dia memang menykai sejarah dan seni, drama ini juga pernah muncul pada televisi. Tetapi lebih mendalam menonton pertunjukannya langsung.

Taehyung tampak melirik ke arah Yerin, yang mengumamkan kata Si Cantik dengan latar belakang Misterius. 'aku rasa itu sama seperti dirimu Rin'

Taehyung tersenyum, senyum yang sangat tipis.

Yerin tampak serius memperhatikan pertunjukan saat ini. Tanpa sadar air matanya menetes, ketika adegan sedih yang dimainkan. Dimana menceritakan seorang wanita yang tinggalkan oleh suaminya dan pergi memilih wanita lain hanya karena wanita tersebut terkena penyakit menular. Padahl sebelumnya lelaki itu tampak mencintai wanitanya walaupun dia seorang penghibur. Bukankah itu sama persis seperti ibunya dulu.

Taehyung sebenarnya tidak fokus dengan pertunjukan itu. Dia malah fokus kepada Yerin yang saat ini ada di sebelahnya. Dia tampak terkejut ketika melihat Yerin menangis. Taehyung membiarkan Yerin menangis, walaupun terkadang Yerin tampak langsung mengusap airmata yang turun kepipinya.

'Entah kenapa aku merasa bahwa aku ingin melindungimu gadis susu kotak, kau terlihat kuat, keras kepala, dan ceria tetapi kau menunjukan kelemahanmu padaku'

Pertunjukan tampak selesai. Yerin pamit kepada Taehyung untuk ke toilet sebentar dan menyuruh lelaki itu untuk menunggunya di pintu depan.

"Maaf lama menungguku"

"Tidak, apa kau lapar?"

"Iya aku rasa, kau...?"

"hemm, apa ada yang ingin kau makan.. Atau mungkin bayi itu ingin sesuatu..?"

"Huh... ah ye, tidak aku ikut kau saja Tae"

"Baiklah, sepertinya aku yang ngidam hehe... Ayok, aku ingin memakan sesuatu"

Yerin tersenyum dan mengangguk, aneh bagaimana mungkin lelaki itu mengidam. Ini bukan anaknya, biasanya kalau si Ibu tidak mengidam sang ayah yang mengidam. Taehyung tampak berperan seperti ayah dari anak Yerin.

Mereka berjalan dan berhenti di kedai Jajangmyeon pinggir jalan, Yerin tampak bingug awalnya. Taehyung mau makan di tempat seperti ini. Kedai kecil dengan beberapa bangku yang menghadap ke penjual, yang Yerin tau Jungkook itu dari keluarga yang bisa di bilang sangat kaya mungkin hartanya tidak akan pernah habis. Yerin berfikir bahwa orang seperti Jungkook dan Taehyung tidak akan mau makan di tempat seperti ini.

"Kenapa apa kau tidak suka tempatnya...?" Tanya Taehyung yang heran dengan wajah bingung Yerin.

"Ah tidak, tidak apa-apa Tae"

"Apa kau ingin mecari tempat yang lain...? Tetapi aku sedang mengidam ingin makan Jajangmyeon di kedai ini... Tenanglah rasanya tidak kalah dengan di restoran"

"Tidak tae, aku juga suka makan dikedai pinggir jalan. Apa kau mempunyai bayi dalam perutmu... Aneh hehe" Yerin tampak tersenyum sambil mengelengkan kepalanya.

"Aku punya, tapi bukan ada disini melainkan ada di perutmu" Taehyung sempat memegang perutnya dan langsung melihat ke arah Yerin untuk kata selanjutnya.

Yerin tampak terkejut, dia tidak dapat membalas ucapan Taehyung. Entahlah dia rasa saat ini pipinya memerah karena ucapan laki-laki itu. Taehyung layaknya suami Yerin saat ini.

"Aigoo... Kalian pengantin baru, apakah istrimu lagi hamil nak..?" Penjaga kedai yang sedang memperhatikan mereka tampak bingung awalnya, karena mereka hanya berdiri di depan kedai. Dan pada saat Taehyung bilang dia mengidam dan ada kata bayi, penjaga kedai berfikir bahwa mereka adalah suami isti.

"Iya bi, istriku sedang mengandung. Berikan kami 2 buah Jajangmyeon ya bi" ucap Taehyung seraya tersenyum dan menuntun Yerin untuk masuk ke dalam kedai.

"Baiklah... Aku akan memberikan gratis 1 kue beras... Untuk anak kalian"

"Wah bibi memang terbaik"

Yerin tampak tersenyum kepada sang bibi penjaga kedai.

"Baiklah, tunggu sebentar ya akan aku buatkan"

Sambil menunggu pesanan mereka Taehyung dan Yerin awalnya tampak canggung kembali. Tetapi Taehyung teringat dengan Jaehyun. Benarkah dia kakaknya Yerin, tetapi kenapa dia bersembunyi pada saat Yerin datang. Lelaki itu tampak mencurigakan.

"Yerin"

Merasa namanya di panggil oleh Taehyung, yerin langsung menoleh ke arah Taehyung.

"Apa aku boleh menanyakan sesuatu"

Yerin tampat terkejut, apakah taehyung ingin menanyakan mengenai jawaban dari lamaranya di Namsan Tower.

"Apa yang ingin kau tanyakan tae..?"

"Ah hanya penasaran, apakah kau punya kakak laki-laki"

"Kenapa Tae"

"Tadi aku tampak melihat laki-laki di rumahmu. Apakah dia kakakmu?"

"Ah.... Iya dia kakakku tae, ada apa?"

"Tidak, hanya sedang berfikir bagaimana caranya agar bisa mendapatkan restu kakakmu"

Taehyung tersenyum tetapi Yerin terkejut. Apakah laki-laki ini sunguh-sungguh ingin menikahinya. Tetapi apa alasannya, apakah karena perasaan bersalah saja..?

Apakah dia harus menikahi laki-laki yang tidak mencintainya, tapi Yerin takut...

Ayah yang memiliki rasa cinta kepada ibu saja bisa meninggalkan ibunya. Apalagi ini yang tidak ada rasa cinta.

-TBC-

Maaf late update, karena ada kerjaan yang tidak bisa di tinggal dan tugas sudah menumpuk mendekati Ujian Semester..

Makasih yang udah baca cerita ini.. :*

2 Minggu ini mungkin aku akan Late Update.. Mianheee L

KIM...Where stories live. Discover now