X - Kesalahan (Jaehyun)

1.6K 233 9
                                    


Ini lanjutan flashback dari cerita Jaehyun dan Yerin, disini aku bakal jelasin kenapa Yerin bisa keliatan benci gitu sama Kakaknya Jaehyun. Tapi Yerin sebenernya ga benci kok :)

"Kenapa ga di angkat"

Yerin berusaha menghubungi Kakaknya tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari Jaehyun. Tidak lama terdengar suara pecahan Kaca di dalam kamar ibunya.

"Ibu"

-----

Yerin berlari ke arah kamar sang ibu. Dia melihat ibunya sudah jatuh ke bawah dengan darah yang sudah ada di mulut dan tangannya.

"Ibu..."

Yerin yang panik segera menelpon Jimin, dan meminta Jimin menolongnya untuk membawa ibunya ke rumah sakit.

"Halo"

"Jim, tolong aku. ibu....hiks"

"Aku ke sana rin"


At Rumah Sakit

Yerin tampak gelisah, dia terus menangis sambil berjalan mondar-mandir di depan pintu tempat pemeriksaan Ibunya. Jimin pusing melihat Yerin yang terus mondar mandir sambil sedikit menangis dan selalu mengucapkan kata 'ibu'.

"Tenanglah rin, duduklah"

Merangkul Yerin dan menariknya untuk duduk. Sinb dan Yuju mengusap punggung Yerin berusaha untuk menenangkannya.

"Jim, aku takut. Ibu..."

"Aku yakin bibi akan baik-baik saja"

Tidak lama pintu terbuka, menampakan seorang dokter yang memberikan kabar bahwa ibu Yerin sudah meninggal. Yerin menangis, dia menagis dan memangil nama ibunya berusaha untuk membangunkannya. Bahkan Jimin, Sinb dan Yuju juga ikut menangis melihat Yerin.

"Ibu, kenapa ibu tega ninggalin Yerin. Bangun bu, bangun... Ibu janji sama Yerin mau temenin Yerin ke lulusan Kak Jae, ayok bu kita bikin kebaya bareng-bareng. Bangun bu.... Hiks"

"Yerin.."

Yuju dan Sinb langsung memeluk Yerin, mereka menangis bersama.


At Rumah Duka

"Ibu, Maafin Jaehyun bu.. Hiks"

Jaehyun sangat menyesal karena tidak mengakat telepon dari Yerin. Jaehyun menangis memangil nama ibunya sambil terus mengucapkan kata 'maaf'.

Yerin tampak kesal dengan Jaehyun, dia bahkan tidak mau melihat Jaehyun. Yerin bangkit dari duduknya, Sinb dan Yuju mengikuti Yerin tetapi di tahan oleh Yerin.

"Biarkan aku sendiri" Entahlah saat ini dia butuh waktu sendiri.

Yerin berjalan ke belakang rumah duka, dia berusaha mencari tempat yang sepi untuk menenangkan diri.

Pada saat Yerin sedang berjalan, dia tampak mendengar suara seseorang sedang berbicara. Dia mengikuti arah suara tersebut. Dan dia melihat Cho Hye-yeon sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon.

"Aku sedang berada di rumah duka, ibunya Jaehyun meninggal"

(---)

"Tidak, aku hanya sebentar aku tidak mau menghabiskan waktu bersamanya selain belajar. Kau tau dia sangat dekat dengan Prof. Min dan aku harus masuk ke Universitas Prof. Min. Kau tau ibuku bukan.."

(---)

"Kau mempercayainya... Mark dengar, aku tidak sunguh-sunguh menyukainya. Bagaimana mungkin aku menyukai lelaki seperti itu. Aku hanya mencintaimu"

Yerin tampak geram, jadi benar dugaanya bahwa Hye-yeon hanya memanfaatkan kakaknya. Dia langsung mengampiri Hye-yeon yang saat ini masih melakukan percakapan dengan lawan bicaranya di telepon. Menarik Hye-yeon dengan paksa untuk menghadapnya.

"Aww... Yak" Hye-yeon meringis kesakitan dengan tarikan Yerin yang dilakukan di pundaknya.

"Jadi benar dugaan ku, kau hanya memanfaatkan kakakku. Dasar wanita murahan, licik, kau menggunakan segala cara untuk keinginanmu sendiri" Teriak Yerin kepada Hye-yeon yang saat ini tampak terkejut dengan kedatangan Yerin. Gadis ini mendengar semuanya.

Hye-yeon nampak tersenyum kecil di sudut bibir sebelah kanannya. Senyum liciknya ia tunjukan dihadapan Yerin. Untuk apa menyembunyikannya lagi bukan?

"Kau mendengarnya... Ahh kau benar, aku hanya memanfaatkan kakakmu saja Jung Yerin. Kakakmu memang pintar di semua materi pelajaran, tapi dia sangat bodoh untuk masalah menilai seseorang. Dia tidak bisa membedakan mana yang tulus dan tidak. Kau tau kutu buku itu sangat bodoh.."

"Kau..."

Yerin menarik rambut Hye-yeon, dia tampak tidak bisa mengendalikan emosinya saat ini. Hye-yeon juga tidak tinggal diam, dia juga menarik rambut Yerin.

Jaehyun yang memang sedang mencari Hye-yeon tampak terkejut dengan apa yang terjadi antara adiknya dan Hye-yeon. Jaehyun memisahkan antara keduanya, Yerin terus saja menarik rambut wanita itu. Hye-yeon pura-pura menangis dia berusaha untuk menjadi korban karena Yerin.

"Kak Jae wanita ini hanya memanfaatkanmu. Wanita iblis, busuk, ular. Matilah kau" Teriakan Yerin, dia sangat emosi saat ini.

Plaaakk

"YERIN"

Tamparan Jaehyun jatuh di pipi Yerin, membuat memar merah di pipinya. Yerin sangat terkejut dengan tamparan Jaehyun bukan hanya Yerin, tapi Hye-yeon dan Jaehyun juga. Jaehyun merasa sangat bersalah bahkan dia melihat tangan dan wajah Yerin bergantian.

"Rin, aku...."

"Ternyata benar kata wanita iblis itu, kau memang bodoh Kak. Kau lebih memilih dia daripada adikmu sendiri... AKU MEMBENCIMU"

Yerin langsung berlari, terus berlari. dia bahkan tidak tau kemana kakinya membawanya pergi. Yang pasti saat ini dia ingin menenangkan diri. Dia tidak menyangkan bahwa satu-satunya keluarga yang dia miliki lebih mempercayai orang lain.

Jaehyun mau mengejar Yerin, tetapi acara pemakaman ibunya belum selesai dia harus menyelesaikan pemakaman ibunya terlebih dahulu dan akan mencari Yerin.

Yerin saat ini berada di taman kota, dia duduk di kursi taman sendirian. Dia menangis dan terus menangis. Saat ini dia ingin mengeluarkan semua beban dengan tangisannya.

"Ibu aku merindukanmu.."



-TBC-

Ternyata banyak yang Jawab 'Yes', seneng aku tuh ^3^

Ini double update nya ya.. Disini aku masih cerita tentang masa lalu Yerin. Jadi ga ada Taehyung dan Jungkook :"(

Mereka aku akan munculkan kembali di next chapter yeyyyy... 

Aku mau bilang makasih lagi untuk reader's yang masih baca cerita ini :*

KIM...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang