XXIV - Terlihat Jelas Dimataku (Sinb)

1.5K 170 17
                                    

Hari ini Sinb memiliki janji bertemu dengan Jimin di restoran yang tidak terlalu jauh dari kantornya. Jimin menagih penjelasan Sinb mengenai hubungan Yerin dan Taehyung dan bagaimana laki-laki itu, yang tidak lain merupakan kakak Ipar Sinb dapat melamar sahabat (gadis) tersayangnya.

Jimin sudah menunggu Sinb di tempat duduk, entah kenapa rasa-rasanya dirinya sangat resah menunggu penjelasan yang akan terlontar dari Sinb. Seakan ingin menerima sebuah kabar perselingkuhan yang di lakukan oleh kekasihnya sendiri.

Jimin tidak berhenti melihat jam dan meminum secangkir kopi yang dia pesan sebelumnya. Kemarin dia tidak bisa tidur hanya memikirkan semua perkataan yang benar-benar membuatnya tidak bisa memejamkan matanya. 'Apakah ini benar-benar waktunya untuk aku melupakanmu'  Perkataan itu yang selalu mengalun di dalam pikirannya.

Jimin memang selalu berusaha melupakan perasaannya untuk Yerin. Tapi perlu di ingat lagi bahwa melupakan itu tidak bisa semudah kita membalikan telapak tangan, tidak bisa dengan hanya keyakinan diri semata, melainkan juga dengan tindakan yang nyata.

Pengorbanan 

Di dalam kata melupakan pasti akan muncul sebuah kalimat yang mengharuskan diri untuk melepas sesuatu bahkan mungkin hal itu sangat berharga. Dengan cara itu bisa membuat diri dapat melupakan secara perlahan tetapi tidak menghilangkannya. Karena sebuah kenangan bisa timbul kembali dengan sangat mudah tanpa melihat perjuangan untuk melupakannya begitu berat.

"Kak kau sudah menunggu lama?"

Tanpa Jimin sadari bahwa di hadapannya sudah ada seseorang yang dia tunggu kedatangannya sedari tadi. Jimin terlalu fokus berada di pikirannya membuat dia tidak menyadari kejadian yang ada di sekitarnya. Kalau boleh di bilang saat ini Jimin takut, sangat takut mendengar penjelasan Sinb yang mungkin akan meluncur sebentar lagi.

Jimin tersenyum kepada Sinb, senyum yang mengisyaratkan ketakutannya. Senyum yang membuat dirinya terlihat menyedihkan.

"Aku sudah memesan langsung tadi di depan kasir. Kau minum kopi kak?" 

Sinb bingung melihat Jimin yang meminum kopi. Padahal laki-laki di hadapannya saat ini tidak menyukai kopi sebelumnya. Jimin akan merasa pusing setelah meminum sedikit minuman berkafein tersebut. Tetapi saat ini Jimin hampir menghabiskan satu gelas kopi.

"Aku tidak bisa tidur semalam" Jimin masih tersenyum. Senyum yang mengambarkan bahwa dirinya tidak baik-baik saja.

Sinb yang melihatnya merasa khawatir dengan Jimin, Sinb hanya takut jika kondisi Jimin akan memburuk setelah ini. Apalagi kabar yang dia bawa mengenai wanita yang di sukai, bukan melainkan wanita yang dicintai Jimin.

Bagaimana Sinb tau?

Tentu dia mengetahuinya karena semua terlihat jelas bahwa Jimin menaruh hati pada sahabat baiknya Yerin. 

Sinb mengetahui bahwa Jimin selalu memperhatikan Yerin dengan wajah yang selalu berseri dan tersenyum, Sinb pernah melihat Jimin yang selalu menaruh susu di meja Yerin pada pagi hari dan memberikan kata semangat, dan Sinb juga melihat Jimin yang selalu menghawatirkan Yerin terlalu berlebihan jika dia terluka atau menangis, bahkan Jimin yang ikut menangis pada saat melihat Yerin menangis karena kepergian Ibunya.

Bukan hanya itu saja Sinb juga pernah melihat Jimin memperhatikan kedekatan Yerin dan Yoongi dengan pancaran wajah yang berbeda, seperti orang yang merasa kecewa karena dia tidak bisa berada di posisi yoongi yang bisa membuat Yerin menyukainya.

"Kau baik-baik saja kak?" 

Jimin hanya membalas anggukan kepala sambil tersenyum kepada Sinb, meyakinkan wanita di hadapannya bahwa dirinya baik-baik saja berbanding terbalik dengan yang dia rasakan. Sebelum mulai membahas mengenai hal yang menganggu pikirannya Jimin memejamkan matanya sebentar dan menarik nafasnya, meyakinkan dirinya bahwa dia akan siap mendengar apapun dari Sinb.

KIM...Donde viven las historias. Descúbrelo ahora