Last Chapter Part 2

101 11 0
                                    

Aku sudah melihat data tentang monster ini dari Radit, makhluk yang disebut dengan Carg. Tubuhnya terdiri dari batu-batu dan mineral keras yang lainya, mereka makhluk yang suka berhibernasi dan hanya bergerak sekali dalam 30 hari untuk mencari makan. Pemakan hewan-hewan kecil dan tidak pernah berburu secara berkelompok dan gerakan merekapun tidak lincah, hanya mengandalkan tubuhnya yang keras untuk bertahan diri. Aku mengetahuinya itu, mereka bukanlah pemburu yang canggih, tapi mengapa mereka bisa bertempur bekerja sama seperti ini.

Aku menguatkan pegangan kemudiku dan melihat segala arah, mencari celah untuk keluar dari kepungan monster yang berukuran 3 kali lebih besar dari Fuco. Mereka telah mengejutkanku tapi percaya diriku tidak akan goyah hanya karena hal seperti ini, aku berjanji akan membawa kemenangan.

Aku mengaktifkan booster bergerak cepat menerjang mereka sambil mengayunkan pedang laser. Tebasan cepat yang mantap, yang aku pastikan dapat membelah tubuh monster ini meski dilindungi oleh kulit yang keras. Akan tetapi, sebelum pedang laser itu menyentuh sasaranya, pergerakanku dihalangi oleh monster yang lain, yang berada di kiri dan kananku. Aku dapat membelah sasaranku itu tapi dengan resiko pertahananku terbuka dan terkena serangan balasan, aku mundur mengambil ancang-ancang kembali.

Serangan selanjutnya kulancarkan lagi, tidak lagi dengan serangan besar yang mengerahkan seluruh bagian tubuh tapi serangan ringan dari jarak yang aman. Secara perlahan meruntuhkan mereka satu persatu. Aku mengayunkan tebasan pertama tapi sangat mengejutkan dengan sigapnya mereka menangkis seranganku. Tangan besarnya yang biasanya diayunkan dengan sembrono sekarang dapat mengikuti lajur ayunan pedangku, bekas terbakar terlihat di permukaan kulit lenganya tapi tidak cukup untuk membuat luka yang signifikan. Yang menahan seranganku bukanlah monster yang menjadi sasaranku tapi lagi-lagi monster yang berada di sampingnya. Kembali aku mengayunkan pedangku dan sekarang monster yang berada di sisi kanannya yang sekarang menahan laju tebasanku. Seranganku ditahan kembali,meski tidak dapat memberi dampak apa-apa hingga membuatku mundur menjauh, tetapi aku tetap tidak dapat keluar dari kepungan monster ini.

Apa yang terjadi, apakah gerakan tubuh mereka tiba-tiba menjadi lebih cepat dan reaksi luar biasa yang bahkan dapat mengikuti performa mesinku? Tidak, bukan itu melainkan seluruh pergerakanku telah diamati, apa yang akan aku lakukan, akan kemana gerakanku mereka telah mengantisipasinya. Bukan satu individu, tapi 30 monster yang mengepungku ini mengamati seluruh pergerakanku dengan seksama. Mereka bagaikan menyatu, membentuk kerja sama yang solid dan kokoh.

Jantungku berdebar dan keringat dingin mengucur pada tubuhku, Carg adalah monster yang sendirian, mereka memiliki wilayahnya masing-masing yang selalu dihormati oleh sesama sejenisnya yang lain. Tidak ada teknik ketika mereka mempertahankan wilayah, hanya menggunakan tubuh mereka yang besar untuk meruntuhkan lawannya. Akan tetapi yang mereka lakukan jauh berbeda dari informasi yang kuterima oleh mesin pengamat Radit. Jika mereka menjadi lebih kuat atau lebih cepat saja aku masih dapat mengimbanginya, tapi apa yang kulawan sekarang ini seperti pasukan elit yang telah bertempur bersama teman-temanya selama puluhan tahun hingga membentuk kesatuan yang kokoh. Inikah kekuatan dari Styr, sehingga dapat menguasai hampir seluruh bangsa di alam semesta ini.

Bagai pemburu, lawan sebesar dan sekuat apapun dapat ditaklukkan dengan strategi yang matang. Dan sekarang akulah yang menjadi buruanya.

Tidak lagi menyerang, aku sekarang mengambil posisi bertahan, mau melarikan diripun susah, tubuh mereka yang besar dan tinggi juga menghalangi jalur keluarku lewat atas.

"Brak brak brak"

5 monster berlari ke arahku dengan formasi yang kokoh. Suara lari mereka terdengar bergemuruh menginjak tanah dan menghempaskan rerumputan. Gerakan mereka lambat tapi tidaklah menjadi masalah jika sasaranya hanya bisa diam dan jadi sasaran empuk, tidak ada tempat aku untuk menghindar aku hanya bisa menerima dan menangkis serangan mereka.

The Lost ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang