Chapter 2 Part 5

469 36 11
                                    

'ZZZRRRROOOM'

"Yeeehaaaa"

Kami bergerak terbang dalam Mecha ini dengan kecepatan yang dapat membuat pesawat jet merasa malu. Allita terlihat girang karenanya dan berulang kali berteriak dari tadi.

"Keereeen, aku tidak pernah merasakan perjalanan secepat ini." Matanya tampak berbinar-binar merasakan kejadian saat ini.

"Aku telah meningkatkan performa dari engine Mecha ini, sekarang dia dapat bergerak 6 kali lebih cepat daripada biasanya"

"Ah benarkah berarti kita akan sampai 5 menit lagi, hmm Gildo tidak akan memarahiku karena aku tidak terlambat."

"Tapi hati-hati kita terbang dalam ketinggian yang sedang, masih ada pohon-pohon besar yang sampai ke ketiinggian ini, hei AWAAASS!!"

Aku melihat pohon yang besar berada tepat di depan jalur Mecha ini beberapa meter lagi.

"Cepat menghindar."

"Ya aku sedang berusaha." Allita berusaha keras menggerakkan kemudi ke arah kanan untuk menghindari tabrakan dengan pohon itu.

Kita selamat, hanya sekitar beberapa senti lagi dari pohon itu.

"Haah, haah, haah, SERRUUUU!!"

Kejadian ini malah membuat Allita senang matanya semakin melebar.

"Kamu tahu Mecha ini bisa terbang lebih tinggi lagi untuk menghindari tabrakan dengan pohon-pohon itu."

"Ah tidak apa-apa, aku suka kejadian yang menegangkan seperti ini, lagipula aku percaya dengan Fuco kita pasti akan selamat sampai tujuan."

Hahaha, aku tahu dia pasti berpikir seperti ini, tapi sebenarnya tidak masalah aku sudah menginstal auto pilot kepada Mecha ini, Mecha ini akan secara otomatis menghindari tubrukan apapun. Mecha ini dapat selamat dari kejadian tadi karena auto pilot ini.

Well dipikir-pikir ini pertama kalinya aku ke planet lain harusnya aku menyempatkan waktu untuk bersenang-senang. Meskipun aku sudah mengetahui keadaan alam di sini ketika di beri informasi dalam Spacecraft oleh Airi. Tapi mana mungkin aku bisa senang jika dipaksa informasi sebanyak itu, lagipula bukankah impianku dari dulu berjalan-jalan ke planet lain, mengitari alam semesta.

Pohon-pohon yang tumbuh tinggi berdaun merah dan tebing-tebing tinggi yang curam. Langitpun berwarna hijau karena perbedaan komposisi udara dengan bumi. Tidak ada salju yang dapat kuperhatikan, menurut informasi yang kudapatkan dari Airi, seluruh wilayah di planet ini beriklim tropis. Bagaimana mungkin ada planet seperti ini jika hanya disinari oleh satu bintang, tampaknya energi pada planet ini bukan hanya dari bintang yang menemaninya.

"Wah aku tidak menyangka kamu bisa mengubah Fuco menjadi seperti ini, aku sudah tahu kamu bisa mengerjakan hal yang luar biasa tapi tidak sampai seperti ini, apakah orang-orang di planetmu seperti kamu juga yah." Dia menghentakkan lamunanku.

"Aku berbeda dengan kebanyakan orang, tetapi bangsaku memang memiliki rasa ingin tahu yang tak terbatas, mereka terus berjuang terus berkembang, aku yakin suatu saat bangsaku akan terkenal di seluruh galaksi ini, tapi..."

Sejenak aku termenung membayangkan bangsaku yang telah punah.

"Kamu kenapa, apakah aku telah berkata yang salah?"

Dia terlihat khawatir melihat diriku yang diam tidak menjawab, tetapi aku tidak menggubrisnya.

"Apakah ada hubunganya dengan Styr?"

Mendengar kata itu rasa amarah terasa berkumpul di dadaku, tapi aku berusaha untuk meredamnya, Tidak mengamuk di dalam Mecha yang bergerak kencang ini.

The Lost ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang