Chapter 1 Part 4

700 50 7
                                    

James

2 Jam lagi mereka akan datang. Rasanya tubuhku terus bergetar tanpa henti. Namun bukan karena rasa takut, melainkan karena rasa gembira yang meluap-luap, rasa gembira karena aku akan membumi hanguskan mereka. Meskipun sebenarnya aku harus berterima kasih kepada mereka, bangsa Givel. Karena merekalah aku dapat menyempurnakan Executorku ini, senjata yang akan menghancurkan mereka.

Huahaha, seenaknya saja mereka datang ke sini, meski mereka memiliki teknologi canggih mereka tetap tunduk terhadap parasit itu, lemah, menjadi pupuk untuk bumi ini lebih baik buat mereka.

9 orang pasukkan elit sudah disiapkan untukku. Pasukan yang sudah menghadapi berbagai medan peperangan, perang Irak, perang saudara di Afrika, Somalia dan berbagai teroris – teroris yang mengancam keamanan internasional sudah mereka hadapi. Akan tetapi alien adalah yang pertama bagi mereka, meskipun itu bukan masalah, karena ciptaanku ini akan mengontrol semuanya.

Aku menghampiri komandan mereka, tubuhnya sangat kekar, tegap tampak seperti telah melewati berbagai medan, matanya memandangku menunjukkan kemantapan hatinya untuk berperang.

"Komandan bagaimana pasukanmu?" Aku bertanya kepadanya.

"Mereka sudah siap pak." Dia menjawabnya dengan mantap.

"Oh, namamu siapa?"

"Barry Durrant, Pak."

"Oh nama yang bagus, percayalah namamu itu akan dikenang sebagai pahlawan yang menyelamatkan bumi."

"Terima kasih pak."

Aku berjalan ke hadapan mereka.

"Teman-teman, lawan kita nanti adalah sesuatu yang tidak pernah kita temui, bukan teroris, bukan hewan buas, tidak ada mata-mata yang menyelidiki mereka, sesuatu yang berbeda, yaitu Alien."

"Lalu mengapa kita melawan mereka? Demi sumber-dayakah? Pertempuran suku? Perbedaan ideologi? Bukan demi semua itu, tapi untuk memastikan ketika saudara-saudara kita pulang dari piknik ke luar angkasa, rumah mereka aman-aman saja"

"Apakah kita bisa? Kita bisa! Dengan ciptaanku ini akan kita bantai mereka, kita bakar, kita bumi hanguskan, mereka akan menjadi pupuk lalu kita injak-injak"

"BERANGKAT!!!!" teriakku dengan kencang

"SIAP PAK!!!" Mereka membalas serentak, kemudian berangkat menuju armor suit-nya masing-masing.

Aku menuju ke armor suit-ku dan segera memakainya, akan kubuktikan ciptaanku kepada mereka.

"SEMUANYA SIAP?!!" Komandan itu berteriak memberi komando.

"SIAP PAK!" Balas mereka serentak.

Komandan itu melihat ke arahku dan aku mengangguk memberitahukan dia bahwa akupun sudah siap.

Pintu laboratoriumku pun terbuka untuk mempersiapkan penerbangan menuju kemenangan kami.

"Dalam hitungan ke-3 kita berangkat!!" Teriak komandan.

"Satu, Dua, Tiga, Berangkat!!"

Luar biasa, aku benar-benar merasa terbang, bukan mengendarai pesawat ataupun kendaraan lain, tapi terbang dengan diri sendiri, bagaikan burung, tetapi lebih lincah lebih cepat. Kami bergerak dengan 3 kali kecepatan suara, tapi kami dapat bergerak dengan lincah, semaunya, tanpa hambatan sama sekali, dan dapat bergerak lebih cepat lagi. Armor suit ini tersambung dengan yang lain, detak jantung, nadi semuanya termonitor. Aku merasakan ketegangan dan rasa takut dari yang lain. Namun rasa gembira yang paling terasa dari mereka. Ini adalah uji coba pertama dari armor suit ini tapi tidak ada masalah, semuanya telah termonitor dengan baik.

The Lost ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang