Chapter 4 Part 9

153 18 0
                                    

Gildo

Sekitar 10 menit lagi mereka akan mendarat. 10 Kapal antariksa yang membawa berbagai jenis pasukan. Pasukan dari berbagai macam planet yang di bawah kendali Styr. Tampilan dari radar menunjukkan mereka sudah mendekati atmosfer planet ini.

"Gimana keadaan pasukan Noelle?"

"Semua pasukan sudah siap berada di posisi masing-masing."

"Baik perintahkan tim artileri untuk menembak, jangan biarkan mereka masuk dengan santai ke atmosfer kita."

"Semua team artileri lancarkan serangan!"

Serangan laser dan roket dilancarkan yang membuat ledakan besar terjadi di luar atmosfer. Meski begitu serangan ini tidak terlalu mempengaruhi pergerakan mereka, mereka melakukan serangan balasan dengan mengirim sekumpulan pesawat.

"Bersiap dengan serangan balik, platoon 60 sampai 80 lancarkan serangan ke pasukan udara. Platoon 30-50 bersiap bertahan melawan pasukan yang di darat. Platoon 90-100 perhatikan keadaan sekitar jangan sampai terlewat. Pasukan mecha tahan, tunggu sampai mereka mendekati daratan."

"Siap komandan."

"Nadeele bagaimana kondisi pasukan?"

"Tidak ada masalah komandan, mereka bergerak sesuai perintah."

"Bagaimana kondisi musuh?"

"Ada sekitar 200 pesawat yang menyerang pasukan kita, tapi kita dapat bertahan dan mampu membalas."

Pergerakan pertempuran sesuai dengan rencana. Kami berhasil menahan mereka menjauh dari pemukiman rakyat. Salah satu kapal mereka telah mendekat ke darat. Menurut survey dari intel, kapal itu menampung monster raksasa yang dapat meluluh lantakkan gunung. Tampaknya ini saatnya aku beraksi.

"Baik pasukan mecha platoon 11-20 serang musuh yang di udara. Platoon 1-10 ikuti aku, Kapal Antariksa mereka akan mendarat, kita habisi mereka."

"Baik komandan!"

" Nadeele ambil alih tonggak kontrol pasukan."

"Baik komandan, selamat berjuang."

"Okay mari kita habisi mereka dari planet ini."

Reina

Ruangan yang mewah, dekorasi yang indah dan berbagai perhiasan menghiasi ruangan ini. Aku berada di ruangan raja yang duduk dengan tenang di singgasananya yang megah. Aura yang megah terpancar darinya yang agung itu. Dia tetap tenang menunggu kabar dari para pejuang yang bertempur di garis depan. Karena dialah kami dapat menenangkan rakyat.

Aku bertugas untuk melindungi raja dan sebagai penghubung informasi tentang situasi medan perang kepada raja. Meski sebenarnya raja tidak pernah meragukan kemampuan kami untuk mengusir parasit-parasit itu dari planet ini. Dia adalah orang yang kukagumi, karena kebijaksaan dan tutur katanya yang lembutlah rakyat menjadi tenang. Bahkan ketika berita tentang serangan parasit ini terdengar olehnya yang pertama kali dia pertanyakan adalah bagaimana keamanan rakyat.

"Reina bagaimana keadaan pertempuran di sana?" Dia bertanya kepadaku dengan suara yang lembut.

"Baik yang mulia, Nadeele baru saja melaporkan kabar terbaru. Styr sudah memasuki atmosfer kita dan pasukan kita sedang melakukan perlawanan. Kondisi terkendali sesuai dengan perkiraan Gildo. Mereka berhasil menahan laju Styr dan sekarang sedang berupaya untuk menghancurkan kapal induk Styr."

"Terima kasih Reina, suamimu itu memang pejuang yang tangguh. Karena dialah kita bisa mendapatkan kedamaian seperti ini. Tanpa dia aku tidak tahu akan bagaimana keadaan rakyat kita nanti."

The Lost ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang