Chapter 4 Part 11

127 16 10
                                    

"Ludee cepat katakan apa yang sebenarnya terjadi." Aku bertanya dengan suara lantang, nada yang tidak pernah keluar dari perkataanku.

"Perisai pelindung itu dinonaktifkan dari dalam."

Aku terjatuh, kakiku yang berusaha menopang diriku mendadak lemas tidak bertenaga mendengar berita mengejutkan yang terus datang. Meski diriku tidak sampai menyentuh tanah karena Ludee segera menahan diriku.

Aku merasakan air mengalir dari mataku dan suaraku tertahan keluar karena kepedihan yang terasa di jantungku.

"Kenapa... kenapa ini bisa terjadi..." Suaraku tersedak menahan nangis meski air dari mataku mengucur dengan deras.

"Bu kepala beristirahatlah aku akan menyelesaikan masalah ini." Ludee melihatku dengan sedih dan simpati, meskipun aku adalah kepala laboratorium ini aku tetaplah anak yang masih kecil baginya.

Meskipun begitu aku tetap bangun walau dengan kaki yang goyah. Ini adalah masalahku, hanya ada 3 orang yang dapat mematikan sistem Perisai Pelindung.

"Aku akan bertemu dengan dia, dimana terakhir kali perisai pelindung dimatikan?"

"Jangan bu kepala, tanpa perisai pelindung keadaan di luar akan sangat berbahaya."

"Ya aku tahu tapi kita tidak akan berhenti di sini. Dengan cara apapun kita akan berjuang untuk melindungi rakyat. Kamu tahu hanya dirikulah yang dapat pergi."

Ludee akhirnya menurut melihat kesigapan diriku.

"Baik, perisai pelindung terakhir kali dimatikan di blok b-2. Aku akan mengaktifkan fasilitas keamanan untuk melindungi bu kepala dan ada 2 pasukan mecha untuk melindungi bu kepala."

"Baiklah Ludee, lanjutkan monitor keadaan kita pasti akan dapat melewati masalah ini."

Aku bergegas ke pintu keluar dan bersiap menggunakan pakaian pelindung. 2 Mecha sudah menungguku dan dalam 5 menit aku akan bertemu dengan dia, Kak Reina.

Alarm keamanan terus berbunyi, tapi tampaknya situasi rakyat masih stabil. Pasukan pengaman tetap menjaga keadaan rakyat. Perlu waktu 5 menit melewati lorong ini untuk mencapai posisi terakhir Kak Reina. Dari kaca aku melihat puluhan pasukan kerajan berpatroli menjaga keadaan. Mereka mengenakan jubah berwarna hitam bersenjatakan tombak panjang. Persenjataan mereka berbeda dengan pasukan yang dibawah Gildo yang mengutamakan mecha untuk bertempur. Dengan armor yang kuat dan pendorong jet untuk terbang dan bergerak lincah. Dan senjata tombak yang dapat menembakkan laser yang sanggup menembus baja. Pasukan mecha bertugas untuk bertempur di medan luas tanpa penduduk dan dalam benteng ini pasukan kerajaanlah yang bertugas untuk bertahan karena kelincahanya. Jumlah mereka yang lebih banyak dapat menandingi pasukan Gildo yang memiliki persenjataan lebih lengkap.

"Bu kepala hati-hati, aku melihat gerakan yang mencurigakan dari mereka." Salah seorang yang menjagaku tiba-tiba berbisik.

"Hah? Apa maksudmu. Siapa yang kamu maksud?"

Tiba-tiba mecha yang menjagaku itu berhenti.

"Lindungi ibu kepala kita sudah dikepung."

Aku melihat ke luar melewati kaca. Puluhan pasukan kerajaan yang berpatroli tadi mengitari kami dan terlihat seperti mengawasi seluruh pergerakan kami.

"Tidak mungkin, mereka juga memiliki perlindungan terhadap parasit Styr."

Tapi tiba-tiba pasukan kerajaan menembus kaca pelindung yang memisahkan kami. Seranganya dapat ditahan oleh perisai dari mecha merah yang bertugas melindungiku.

Mecha yang satu lagi langsung melakukan serangan balasan ke arah pasukan kerajaan yang mengepung kami. Mereka dulunya memang teman sejawat. Tapi mereka tidak akan berpikir dua kali untuk memprioritaskan keamananku.

The Lost ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang