skinny love

374 60 145
                                    

[Kian Lawley on mulmed]

"It's hard to find a really meaningful lyrics," Ucap Calum sembari mengunyah sandwich tuna didalam mulutnya, "dude, why is this sandwich taste so salty?" Ia pun segera memuntahkan makanan yang baru ia kunyah kedalam tisu yang kemudian ia langsung lipat.

"Sometimes cafeteria's meals taste like shit, bro," memang benar, terkadang masakkan sekolah ini terasa enak terkadang juga terasa seperti sampah.

"I hate salty food." Ucapnya beranjak dari tempat duduknya untuk ke tempat sampah, "back to the topic, we're finally finished our new song called Never Be," Calum sumringah yang membuat garis lekukan pada matanya terlihat jelas. "Me and the boys wrote all the lyrics with all of our hearts, and I already love this song."

"Never Be? Do you have the copy in your laptop or maybe in your phone?" Tanyaku sembari menebar senyum terbaik untuk membuatnya memberiku sedikit cuplikan dari lagu baru mereka.

"Not this time, young lady," ucapnya sembari menggoyangkan telunjukknya, "I won't leaked it to you. If you want to hear it, then you should wait until we released it." Calum pun menepuk-nepuk kepalaku yang terbalut oleh tutup kepala dari hoodie.

Ringtone dengan lagu The City dari The 1975 menggetarkan meja cafetaria. Lebih tepatnya, ponsel pintar dari Calum berbunyi.

"Who's number is this?" Tanyanya sendiri dan langsung menggeser tombol hijau.

"Hello?"

"It's meeeee." Balasku sendiri dengan melanjutkan lagu Hello dari Adele.

Calum mengisyaratkanku untuk diam sejenak dengan telunjuknya yang ia dekatkan pada bibir tebalnya yang tengah dimonyongkan sedikit. Wajah kebingungan terpahat dengan sempurna di wajah Calum yang terlihat oriental.

"Who's this again?" Kata Calum sembari melirikku aneh.

"I'm sorry, babe? but what?" Calum sampai sekarang tetap belum melepas wajah kebingungannya itu. "I really don't know you, honey." Sekarang nada suaranya terdengar seperti banci rombeng yang suka mangkal di perempatan jalan.

"I have never given my phone number to anyone, honey," Calum terus mempertahankan suara wanita nya dengan muka yang hendak mual, "only my family and my closest friends."

Ia pun membunyikan speaker sehingga terdengar suara anak lelaki yang macho dan bersuara bass yang tak jauh berbeda dengan Calum. Aku dan Calum pun akhirnya mendengarkan dengan seksama suara lelaki itu.

"Where are you, sweety?"

"I'm at school, honey bunny sweety."

Pipi kami hampir bersentuhan saat Calum mengangkat ponselnya kearah kanan yang membuatku kearah kiri nya.

"Dont play with me, sweety. But you still come to my apartment right? I will text you the address."

Hi or Hey // 5SOSWhere stories live. Discover now