slipper tragedy

423 75 99
                                    

"Are guys coming or?" Tanya Arjuna saat baru saja ia diberitakan sesuatu oleh temannya.

"Okay." Kami semua beranjak dari teras dan akan pergi ke markas karang taruna didaerah sini.

"By the way, why do you guys have to prepare things for three days from now?" Tanya Luke yang ingin tahu kenapa Arjuna menjadi salah satu panitia untuk acara yang masih tiga hari yang akan berlangsung.

"We will need some, even a lots of stuffs. You never attend to this celebration before, do you?"

Semua dari mereka menggeleng. Namun aku tidak. Aku pernah melihat bahkan ikut main bersama untuk perayaan ini.

"But I do." Senyum sombong aku pamerkan kepada para pemuda dari Australia itu dan membuat mereka tertawa.

"No, you don't." Kata Calum sembari menunjuk-nunjukku dan menggelengkan kepalanya.

"Yes, I do. Remember I was grown up in this land?"

"I thought you said you're from Jakarta." Ucap Ashton sembari memainkan botol minum plastik ditangannya. "Yup and this celebration will be held all over places in this country. Like all over the island like in Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Jawa, Papua. Everyone will celebrate it."

Penjelasan dari ku membuat mereka tambah bingung.

"What kind of celebration this would be?"

Aku dan Arjuna yang kebetulan lagi depan belakang hanya bertatapan dan memasang senyum. Aku dan Arjuna menganggukkan kepala selagi Arjuna mulai menghitung mundur dengan jari-jarinya.

"HARI KEMERDEKAAN!" Seru kami berdua dengan sangat semangat lalu hormat di akhirnya.

"Let me google translate it, first." Kata Calum sembari mengeluarkan ponselnya. Lalu ia mengadahkan kepalanya kembali. "But, how does it spell?"

Lagi-lagi aku dan Arjuna kembali tertawa. Arjuna yang kadar ketawanya sudah mulai kurang, akhirnya menjelaskan apa Hari Kemerdekaan itu. Tepatnya, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Dimana kita nantinya memperingati dan akan mengadakan lomba-lomba bagi semua orang. Dari anak kecil hingga orang tua sekali pun.

"Sounds fun! And I wanted to join in the ceremony and the contest, is that okay? I mean we're not Indonesian." Ucap Ashton dengan matanya yang berbinar jika ia sedang gembira.

"Of course, everybody are invited so imma put your name later, since I'm the committee." Ucap Arjuna sembari menyipitkan kedua matanya dan berlagak layaknya artis.

"Me too!"

"Me too."

"Me too! Even I have no idea what this would be about."

Sorak sorai ketiga orang lainnya seperti bayi. Lalu, dalam perjalanan yang kita tempuh dengan berjalan kaki selama beberapa menit akhirnya usai.

Kami pun sampai didepan markas karang taruna disini. Markas ini adalah rumah berlantai dua. Banyak pemuda pemudi daerah sini yang tengah menyiapkan persiapan Hari Kemerdekaan.

"Woy, Dika! Dik!" Seru Arjuna saat melihat seseorang yang bernamakan Dika. Orang yang bernamakan Dika akhirnya nengok. "Sampe juga akhirnya lu." Ucapnya yang memberikan kardus ke Arjuna. "Eh bawa rombongan." Ucap Dika sembari melihat kita semua. Aku hanya melambaikan tangan kearahnya dan tersenyum manis.

"Is he real name really really Dick?" Seseorang dengan suara berat kembali lagi berkomentar. Kalian pasti akan tau itu suara siapa.

"It reminds me of Dicky at gym class." Gumam Michael dari belakang.

Hi or Hey // 5SOSWhere stories live. Discover now