still breathing

465 85 42
                                    

"Sir, could you please come with me and follow me."

Dan akhirnya semua dari kami tegang. Apakah kami akan dihukum karena telah melanggar beberapa aturan di pesawat ini? Dan semua sanksi dilimpahkan ke Michael.

Kami semua dengan dramatis melihat kepergian Michael bersama dengan sang pramugari dengan muka anak kucingnya yang melas itu.

"He's in danger. He would got big trouble." Gumamku yang melihat Michael mengintil dibelakang sang pramugari. "He would got kicked from this plane." Ucap Luke dengan penuh kesedihan.

"Dont worry guys, at least he enjoy the view of her booty before jumping off from this plane." Ucap Calum yang mengintip dan ternyata salah fokus oleh bokong sang pramugari.

"Why are you so pervert?!" Aku pun menepak kepalanya dan ia hanya tertawa, "that's my instinct as a man and it's normal." Jawab Calum dengan seenak jidat. Namun, ada benarnya juga dari ucapannya.

"What did I miss?" Ucap Ashton yang baru terbangun dari tidur tampannya dengan muka yang terceplak oleh tali hoodie yang ia pakai. "Your friend is in trouble, look at him." Ucapku sembari menunjuk Michael yang masih berjalan dengan sang pramugari itu.

"Ohh-" muka Ashton yang tadinya tenang sekarang matanya terbelalak saat dikatakan Michael dalam masalah. "WHAT DID-" Ashton berteriak yang bisa saja membangunkan Nenek dari tidurnya dan bisa-bisa kami mendapatkan omelan yang dahsyat dari dia, jadi dengan sekali sikut diatas perutnya dia pun memelankan volume berbicara. "What did you guys have done?" Tanyanya dengan penuh penekanan.

"We just did some crazy challenges." Ucap Luke dengan muka seperti anak murid tertangkap basah mencontek oleh gurunya. "And you didn't invited me?" Ucap Ashton penuh dengan perasaan.

"You've fallen asleep, dude. We didn't wanna disturb you." Ucapku menjelaskan karena ingat dia ingin tidur disepanjang jalan kenangan, ehh- maksudnya disepanjang kami mengudara.

Kami pun menunggu Michael yang sepertinya tengah diinterogasi oleh pramugari tadi dengan melakukan hal yang sangat berfaedah. Dengan sisa pisang goreng tadi yang masih tersisa yang sudah terlebih dahulu aku masukkan kedalam tempat makan kekinian yang digandrungi kalangan ibu rumah tangga, yaitu Tupperware.

"Do you bring the sauce (y/n)?" Kata Luke yang menanyakan keberadaan saus. Aku pun merogoh tas punggung yang ku bawa tadi untuk didalam pesawat dan tidak menemukannya. "Nah." Jawabku yang membuat Luke memakan pisangnya dengan malas.

"Why is the pisang taste a little bit weird and soggy?" Tanya Calum yang memakan pisang sembari memasang muka aneh tetapi tetap memakannya.

Saat kami sedang enak-enaknya melahap pisang goreng, tercetuslah satu kalimat dari mulut Ashton yang membuatku terdiam.

"It's been awhile since I haven't made a joke." Ucapnya berantakan karena mulutnya penuh dengan pisang goreng yang sudah letoy.

"Not again!" Seruku sembari layaknya Dan Reynolds menyanyikan sebuah lagu yang sebagai soundtrack di film Me Before You.  "Hell yeah!" Ucap Luke dan Calum secara berbarengan dengan sangat semangat.

Sedangkan aku hanya duduk menatap lurus kedepan menunggu telingalu yang suci ini tidak ternodai oleh kerecehan Ashton. "Michael, where are you?" Gumamku karena Michael lah satu-satunya orang yang tidak receh mengenai knock knock joke namun lebih receh lagi dalam segala hal.

"I need him. He's the only one who can---" Ucapanku terputus saat Ashton sudah mengambil ancang-ancang mengambil nafas dan setelah itu aku melihat Michael dengan muka yang berpikir keras.

"GUYS!" Michael berseru seakan pesawat ini adalah miliknya. "Thank god you're still alive." Ucap Ashton sembari menutup mata dan mengelus dadanya. "Thank god!" Ucqpku lega karena kehadiran Michaek membuat Ashton melupakan knock knock jokenya, bukan karena Michael yang tidak kenapa-kenapa.

Hi or Hey // 5SOSWhere stories live. Discover now