left down the cliff

870 145 116
                                    

Waktu sudah memasuki senja dan juga tidak terasa, aku dan yang lainnya sudah sampai ditujuan.

"Is this even real?" Tanyaku tak percaya, pemandangannya sangat shedap. "Yes it is." Dari suaranya aku tau itu suara Ashton yang terdengar seperti kangoroo.

"Sunset just in couple hours, guys!" Pekik Luke senang saat ingin melihat sunset. "I can't wait, omg. I've never been here before." Pekik Luke kembali. Ohh, jadi dia belum pernah kesini juga sebelumnya?

"I found this place about one half year ago, with Lauren." Kata Ashton sembari memandangi lautan lepas didepan kami. Lauren itu adalah adik perempuannya Ashton. "And this is the first time, I show this place to my friends."

"This pleace could be our secret place to hang out." Lanjutnya dengan sangat girang. Calum dan Michael yang tiba-tiba berada didalam mobil pun , mengklakson mobil tanpa ada faedahnya.

Tin Tin Tin

Begitulah bunyi klaksonnya sangat klise memang, namun mobil Ashton bukan lah bus antar provinsi yang ada teloletnya, jadi ya cuma bunyi seadanya saja.

"Sir, can you show me the way to dunkin doughnuts?" Tanya Calum dibelakang kemudi sembari menumpukkan tangan satunya dijendela yang sudah terbuka.

Luke yang jaraknya dekat dengan Calum pun melandeninya dengan sepenuh hati. "Yes sir, its just left down the cliff." Kata Luke sembari memberi gaya pake tangannya untuk menunjukkan arah. "Left down the cliff." Ulang Calum untuk mengingatnya.

" Ulang Calum untuk mengingatnya

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Just stumble for a while." Kata Luke, "stumble for a while." Ulang Calum sembari menepuk Michael yang pura-pura mencatat arah jalan. "And you'll be there." Kata Luke menyudahi pembicaraan tak berfaedahnya dengan para curut.

"What an idiot." Cibir Ashton yang dari tadi mendengar dan dia berada diatap kap mobil bagian depan.

"Dude, put your seatbelt on, we're going to dunkin doughnuts in the deep ocean." Ucap Calum menongoli kepalanya keluar. "Okay, I'm gonna put my invisible seatbelt on."

Semuanya pea.

Gua yang paling normal dan paling cantik disini, tentu saja.

Lalu, Calum maupun Michael keluar dari mobil dan joinan bersama kami semua untuk menikamti indahnya lautan dan mendengarkan lantunan deburan ombak.

"Guys, you know what? I want to explore this place, and if I not forgot, there's an old building that looked like a mini market." Jelas Ashton yang sekarang membuatku penasaran.

"Have you been there?" Tanya Calum disampingnya yang penasaran dan mengeluarkan ponselnya dari saku celana, sepertinya ia hendak berfoto-foto disini.

Hi or Hey // 5SOSWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu