bus stop

1.1K 203 201
                                    

"Hey, (y/n)!" Panggil seseorang namun dari nada panggilannya itu seperti teriak. Cempreng. Sember. Ketawa diakhirnya.

Pasti suara Ashton.

"What's up?" Tanyaku karena dia terlihat berlari kecil kearahku dari belakang. "Nah, I just mention your name." Katanya sembari ketawa-tawa yang rasanya pengen didekep terus ketekkin.

Aku cuma memutar mataku malas dan melanjutkan perjalananku untuk keluar sekolah.

"Where are the others?" Tanyaku karena tidak melihat batang hidung teman-temanku yang lain, "Calum and Michael are in detention room, because you know they almost set the chemistry lab on fire," Jelas Ashton yang membuatku ketawa sekaligus kasihan oleh mereka. "And Liz has picked Luke up, what a mumma boy." Ledek Ashton yang hanya membuatku tersenyum tipis.

"Take the bus or someone give you ride or someone pick you up?" Tanya Ashton yang seharusnya tau aku selalu naik bus, kadang-kadang dia atau Calum memberiku tumpangan saat misalnya hujan, mereka ingin sesuatu, atau mungkin lagi kesambet setan sekolahan yang tiba-tiba menjadi baik. Rumahku satu block dengan Ashton namun jarak rumahnya lumayan jauh, aku ditengah dan dia diujung. Sedangkan Calum dan Michael beda beberapa block dari rumahku, sekitar 3 lah sepertinya dari rumahnya Ashton, dan rumahnya Luke beda 2 block dari rumahku. Ribet kan? Emang. Jadi, paling enak kalo nebeng sama Ashton.

"I would take the bus if you're not gave me a ride home."

Kode oy kode mode on.

"I smell something weird in here, do you smell it?" Dia pura-pura mengendus daerah sekitarnya.

"I smell my perfume of course." Jawabku senyum sarkastik dan mengendus bajuku. "Ashton, can you give me ride to home? I dont want to waste my time just for waiting bus across the street, it took half hour for me to find the bus."

"Sorry, I can't (y/n)--"

Yahh soms jadi bocah.

"Ahh pelit nih." Potong ku saat ku tau dia tidak memberikan tumoangan untuk pulang. "Let me finish my sentences, okay?" Ujarnya sembari senyum yang bikin pengen digebuk bener di bocah. Lucu banget.

"I dont brought my car today, so I'll take the bus like you did. We can waiting in the bus stop together." Jawabnya yang hanya ku oh ria kan.

Hi or Hey

"We've been waiting 27 minutes and where is the fucking bus?" Gerutu Ashton yang membuatku tertawa karena reaksinya. "Welcome to my world, dude." Balasku sembari merentangkan kedua tanganku. "Don't swear." Nasihatku seperti yang dia lakukan saat ada orang yang mengumpat.

"I know how it felt when you have to waiting here, it's bad very bad." Jawab Ashton sembari duduk ditempat yang disediakan.

"(Y/n)?" Tanyanya sembari menoleh kearahku yang lagi fokus oleh pandangan jalanan yang berada didepanku. "Ya?" Balasku karena dia baru saja memanggilku bukan?

"Can you teach me how to speak bahasa, again?" Tanyanya serius.

Tumben banget dia nanyain lagi

"I just know few words like Terima Kasih or Makasih as you told me, Selamat Pagi, Hati-hati, ya thats what I know, for know." Jawabnya dengan accent yang tambah lucu membuatku tertawa.

"You sound like a donkey, my lord hahaha."

"Don't laugh at me! You should teach me, because I think it would be cool if I spoke bahasa and theres no one know what I said hahha." Bantah Ashton.

Hi or Hey // 5SOSWhere stories live. Discover now