two pieces

592 96 26
                                    

"Maybe just visited my grandpa's house." Calum mengangkat bahunya tidak acuh. "So, what about you guys?"

"Just in my mancave, I guess." Kata Michael sembari melihati langit-langit sekolah. "I just stay at home with my brothers." Luke melihati kukunya yang terlihat gerepesan karena suka ia gigiti. "I'm gonna find a job." Ucap Ashton yang membuat kami tercengang.

"I don't know, where I would go this summer." Ucapku yang sudah membayangkan Indonesia tidak tahu kenapa. "I really miss Indonesia."

"We haven't talked about your hometown, so tell us." Ucap Michael yang sangat kepo dengan kampung halamanku. "What should I start? You guys already knew where I lived and raised."

"Tell us everything, that you haven't talked about yet." Sungguh dia ini sangat penasaran, kami berteman selama hampir 3 tahun dan aku jarang sekali berbicara mengenai kehidupanku yang dulu, karena menurutku itu adalah kehidupanku yang sudah lampau dan tidak perlu diungkit kembali.

Jika, aku mengingat setiap ingatan saat aku disana akan terasa sesak didada karena semua yang terjadi masih terasa hangat. Sehangat mentari pagi yang baru saja menyambut hari baru.

"Mm, I lived in Jakarta but now I live here because of something. Me and My Papa haven't gone to Indonesia since couple years ago and we don't know if we would go to Indonesia again or no." Michael mencibir perkataanku karena ia tahu aku sudah pernah bercerita itu sebelumnya.

"Oh! I remember that when I was little not a little tho but I think it's when I was on elementary school, I used to gone with my family to my nenek's villa in Solo, and oh my gosh the view looked so stunning because it was on the top of hills---" aku mulai bersemngat menceritakan Villa punya Nenek yang berada di Tawangmangu dan didetik itu aku pun merindukan suasana disana.

"Have you guys ever gone to Indonesia?" Tanyaku setelah mendongengkan mereka dan serempak mereka menggeleng sempurna. "Nope, but I had searching Indonesia and looks lit." Ucap Calum sembari menjelaskan bagaimana ia tahu pulau Bali yang sangat terkenal dan indah itu.

"I have visited Bali but just once and it's been a long long time ago." Ujarku yang mengingat semua kejadin liburan bahagiaku saat masih bersama. "And you know Calum, there are a lot of dogs around Bali." Calum langsung berbinar-binar matanya mengalahkan kejernihan tetesan embun didaun.

Kami pun bercerita tentang hal yang tidak penting dan juga masih bingung mau kemana untuk liburan kali ini.

"Do you would visit your Mama this holiday?" Tanya Luke dengan hati-hati sembari menatapku takut. "I don't know, but my Nenek would go to Indonesia, to check her villa, she told me it's been 5 years she hasn't checked that place." Jelasku yang bsru teringst kata Nenek, ia akan pergi mengecek villa-villanya yang tersebar disana. Untuk masalah sewa dan mengurus villa itu, ia serahkan kepada orang kepercayaannya disana dan untuk urusan pembayaran atau pun apa pun itu yang berhubungan dengan uang, itu hanya ditransfer.

"My mum said if I have a good result on my report, she would grand my wishes." Ucap Luke dengan bangga tidak tau kenapa. "Ew, why are you so like to show off? Are you sure you would have a good score?" Cibir Michael yang langsung dibalas tatapan datar oleh Luke.

Ashton yang dari tadi diam pun menatap kami satu per satu layaknya orang lagi kerasukkan jin.

"Do you guys know what I was thinking?" Tanyanya sembari melotot kecil layaknya mata dia kecabean. "We should go to vacation together, for this year." Ucap Ashton dengan sangat serius, tidak seperti biasa.

"I feel like, it would be our last holiday," Ashton terlihat berfikir terlebih dahulu akan apa yang akan ia katakan, "I mean, next year we would be in senior year, and there would be a lot of exams to graduate from this hell." Ucap Ashton sembari menatap kami lekat-lekat. "So, that's my idea and I've been thinking of it like 3 weeks ago, when we were at Tiny minimarket."

Hi or Hey // 5SOSWhere stories live. Discover now