hi or hey

1.3K 229 470
                                    

"I miss Bakso." Ucapku mengaduk-aduk spaghetti yang berada didepanku.

"Who is he?" Tanya Michael yang notabanenya sebagai orang yang selalu ingin tahu. "It's not he, but it." Jawabku yang tetap mengaduk-aduk tanpa peduli.

"It?" Michael mengerutkan alisnya, "It's Indonesian food." Dengan lahapan tidak nafsu aku memakannya.

"I've never tasted Indonesian food before." Sekarang ucapan Ashton yang terdengar. "Where's Luke?" Calum langsung celingak-celinguk pas Ashton meletakkan piring makanannya dimeja.

Ashton mengangkat bahunya menanadakan tidak tahu.

"Hey guys." Ternyata orang yang baru ditanyakan oleh Calum sudah mendaratkan bokongnya dimeja bundar ini, tepatnya disamping Michael.

"Hi." Balas Calum.

"Is it hi or hey?" Ashton membuka mulutnya sekaligus dengan suapan makanannya.

"I prefer Halo." Balasku yang membuat delapan iris mata melihat kearahku.

"But what about Hello?" Tanya Michael sembari meneguk minumannya.

"Hola?" Sekarang giliran Calum.

"Aloha?" Ucap Luke sembari menyeruput jus jeruknya.

"You know what guys? I'm done with all of you." Kataku menenggelamkan wajahku dinampan berisi makanan

Engga lah. Nanti diriku macam saus tartar.

"You dont eat, Luke?" Tanyaku karena dia hanya memegang kotak jus jeruk saja.

"I'm not hungry." Balasnya yang terus menyedot jusnya itu.

Kami berlima pun larut dalam pikiran kami masing-masing. Aku masih memikirkan dia, sangat berat untuk meninggalkannya disana bersama yang lain, bagaimana keadaannya disana? Apa dia masih memikirkanku layaknya aku memikirkannya?

Aku bengong melihat nampanku yang tinggal tersisa setengah dari awalnya tadi.

Mereka berempat sedang membicarakan hal yang tidak aku pedulikan karena, ya aku sedang bengong, tau orang bengong gimana kan?

"Wanna hear knock knock joke?" Ashton seketika membuyarkan lamunanku, tapi aku pura-pura tidak mendengar.

"Why are you always zoning out?" Michael menepuk bahuku yang membuatku sedikit kaget.

"What? I'm not zoning out." Jawabku acuh tak acuh, "so, who was the last person talked in here?" Tanya Michael memastikan.

"You?" Aku memandang dia malas. "No, I mean in our conversations." Michael menggerakkan tangannya kesegala penjuru meja bundar ini yang muat 5 orang.

"Ashton," Jawabku yang memang mendengar Ashton menanyakan lelucon ketuk pintu. "About knock knock joke."

Kepala empat cecenguk itu pun mengangguk-angguk.

"Ga berfaedah banget idup lu, njing." Umpatku yang pastinya tidak dimengerti oleh mereka.

"Wanna hear it?" Suara Ashton sudah terdengar sangat luar binasa antusias.

"Go on, Ash." Luke juga terdengar antusias.

"Knock knock." Ashton si manusia receh mulai bermain lelucon ketuk pintu.

"Who's there?" Tanya Luke yang sudah menahan tawanya terlebih dahulu sebelum Ashton melanjutkannya.

"Ariel." Ashton pun juga sudah menahan ketawanya.

"Ariel who?"

"Awas aja kalo receh." Gumamku yang didengar oleh Michael. "I think it's not working, again." Ucap Michael yang satu pendapat denganku.

Hi or Hey // 5SOSWhere stories live. Discover now