Ada sesuatu yang berbeda pada dirinya, dia seperti diselimuti lapisan energi berwarna merah. Aku merasa ini seperti sesuatu yang familiar. Hah? Bukankah ini Assault mode Fuco mengapa dia bisa memakainya. Aku mengamati seluruh tubuhnya, monster ini adalah monster yang telah membuat Curio terluka parah, terlihat bekas luka berbentuk lingkaran di tengah dadanya yang disebabkan oleh Allita, dan ketika itu juga aku mengerti kenapa dia bisa melakukan semua ini, Kristal Eden terlihat tertanam di bekas luka monster itu.

Setelah itu semakin banyak pertanyaan muncul di benakku. Bangsa Nevatz adalah bangsa predator, mereka pemburu yang sempurna, mereka menginvasi hanya untuk mencari sumber makanan, mereka tidak akan tertarik dengan teknologi bangsa lain, mereka lahir dengan senjata yang sempurna bahkan dapat mengimbangi teknologi bangsa Givel. Apakah ada yang salah dengan pemikiranku? Apakah aku berhadapan dengan sesuatu yang berbeda? Apakah....

Pemikiranku yang terakhir membuat jantungku berdegap kencang dan membuat emosiku terbakar.

"Siapa kau sebenernya?!!"

Hal yang sangat aneh untuk berkomunikasi dengan bangsa Nevatz karena diketahui mereka tidak dapat berkomunikasi dengan bangsa lain kecuali dengan sesamanya, tapi aku tahu bukan merekalah yang kuhadapi sekarang.

Aku mendengar tawa dengan suara yang berat yang tidak jelas dari mana sumbernya tapi seperti terdengar langsung ke kepala kami.

"Kesedihan, amarah, kebencian, rasa iri, dengki, putus asa"

"Kenapa kalian masih tetap bertahan dengan penderitaan seperti ini"

Suara itu kembali bergema di kepalaku, suaranya semakin berat dan jelas.

"Peperangan, kelaparan, kematian hal yang tidak perlu ada di di alam semesta ini, kita dapat mencapai kedamaian yang abadi." Suara berat itu terus mendengung dalam kepalaku.

"Brengsek hanya pembudakan yang kau lakukan, aku tidak peduli omong kosong yang kau ucapkan, kehancuranmulah yang aku inginkan, persetan dengan kau Styr." Aku membalas perkataan dari suara itu.

"Kenapa kau menolak kami, sifatmulah yang dapat menghancurkan alam semesta, bukankah kedamaian yang didambakan oleh semua mahkluk hidup."

"Hah, aku tidak peduli dengan hal itu, kehancuran kalianlah satu-satunya yang bisa meredakan amarahku."

"Benarkah? Apakah itu yang benar-benar kau dambakan, aku merasakan sesuatu yang kau impikan, sesuatu yang hampa dalam dirimu."

Dia berusaha membingungkanku dengan kata-katanya, tetapi kata-katanya semakin membuatku muak, aku memperkuat pegangan kemudi bersiap menyerangnya.

Sebuah Mecha hitam tiba-tiba melaju kencang menuju monster yang berbicara di hadapanku ini. Tetapi seranganya segera di tahan oleh 2 monster yang lain.

"Brengsek, omong kosong yang kau katakan, kedamaian kepalamu, kembalikan keluargaku, kembalikan Reina."

Gildo terlihat sangat emosi mendengar perkataan monster itu, atau bisa dikatakan parasit yang di dalamnya, Styr. Dia berusaha keras menembus kepungan dari kedua monster itu tetapi monster ini terlihat berbeda dengan yang lainya semua serangan Gildo dapat dihindarinya.

Salah satu monster itu mengeluarkan listrik ke arah Gildo yang membuat Mechanya menjadi tidak berdaya.

"Aaarrrgghhh" Gildo berteriak kencang akibat listrik yang mengalir pada Mechanya. Dan seketika itu juga Mechanya berhenti .

"Untuk mencapai kedamaian diperlukan pengorbanan, tapi aku dapat memberikan kedamaian untuk semuanya."

"Persetan kau tidak dapat memberikan kebahagiaan yang telah kau rebut dariku." Gildo berteriak keras melawanya.

The Lost ExistenceDonde viven las historias. Descúbrelo ahora