Chapter 1, Part 0 - Prologue

Mulai dari awal
                                    

Pusat kendali, di sini terdapat puluhan komputer yang mengendalikan semua kegiatan di NASA. Hanya orang-orang yang jenius dan terpilih sajalah yang bisa memasuki ruangan ini. Pesawat ulang alik, satelit, robot ekspedisi dikontrol setiap hari, setiap waktu, setiap detik. Tetapi pada jeda waktu sekarang ini tidak ada yang mengontrolnya, dan orang-orang terpilih itu hanya bisa cemas dan kebingungan.

"Bapak Radit, akhirnya anda datang, kami sudah menunggu anda dari tadi. Kami kebingungan tidak tahu apa yang harus dilakukan." Seseorang setengah baya menghampiriku, dia berperawakan tinggi layaknya  orang eropa dengan mata biru dan rambut coklat.

Para operator tampak lega mendengar kedatanganku. Tentu saja, akulah yang diharapkan karena aku adalah kepala dari ruangan ini.

"Bisa jelaskan bagaimana keadaan saat ini?"

"Ya ..., komputer tidak ada yang bisa dipakai, kami tidak bisa menghubungi orang luar dan tidak tahu di luar sedang terjadi apa, semua peralatan mati dan kami harus memakai listrik cadangan. Benar-benar buyar semua!!!" Jelas dia dengan gelisah.

"Bukan, bukan itu, apa yang mereka mau sampaikan"

"Mahkluk asing?"

"Teroris!" jelasku dengan nada yang agak meninggi.

"Ah, iya ..., iya ..., ada satu komputer yang masih hidup pak, mungkin itu dapat memberi penjelasan."

"Hmm ...?"

"Komputer bapak .... "

"?" Aku mengernyitkan dahi , menghampiri komputerku, terheran.

"Kami tidak berani menyentuhnya, jadi kami menunggu kehadiran bapak"

Aku melihat ke layar komputerku, tampak muncul tulisan-tulisan aneh. Apa ini? Sebuah pesan?

"Sudah ada yang melihatnya?"

"Belum, kami menunggu kedatangan bapak."

Aku melihat kembali ke tulisan itu, rasanya familiar. Hmm, ini seperti tulisan bangsa Maya kuno.

"Naomi"

"Yah? " Dia kemudian mendekat ke meja tempat aku melihat layar monitor yang hidup itu.

"Coba kamu baca tulisan ini."

Naomi memeriksanya dengan seksama.

"Dunia"

"Apa?" Aku bingung mendengar penjelasan Naomi yang tidak lengkap.

"Satu bagian ini berarti dunia, tetapi aku tidak dapat membaca sisanya. Ini seperti SOS dia tampak meminta pertolongan."

"Hah? Kamu yakin Naomi?" Dirinya mengangguk mendengar pertanyaanku.

Aku berpikir sebentar memikirkan tindakan selanjutnya.

"Coba kamu balas apa saja."

Naomi tampak mengetikkan sesuatu.

"Saya mengetikkan salam dalam bahasa Maya kuno."

Layar monitor itu tampak berkedip dan berubah tulisanya.

"Hm,  apa ini?" Naomi terheran melihat tulisan yang baru itu.

"Ini juga adalah bahasa Maya kuno , tapi tidak ada satu pun peneliti yang dapat menejermahkan kosakata ini."

Apa yang mereka mau sampaikan? Apakah mereka mengerti bahasa kami?

Tiba-tiba tulisan itu berganti, menjadi tulisan lain yang mengejutkanku. Tiap interval 10 detik menjadi bahasa yang berbeda. Tulisanya tampak familiar, bukankah ini bahasa kuno? Apa maksudnya? Apakah dia mencoba dengan berbagai bahasa untuk menghubungi kami? Apakah dia mengerti dengan bahasa Inggris?

Aku mencoba mengetikkan hello .

"..."

"..."

"..."

"Hello"

Dia membalas.

"Yesss ...." Kami bersorak akhirnya kami mendapatkan titik cerah. Siapa mereka? Apakah mereka benar ...?

Aku terkejut tiba-tiba monitor berkedip sekejap dan pesan tadi digantikan dengan yang lain. 5 kata yang membuat kami terdiam.

"YOUR"

"WORLD"

"IS"

"IN"

"DANGER"

Apa maksudnya ini? Apa yang terjadi? Sebelum kami dapat menerima kejadian ini tulisan itu berganti menjadi kalimat lain yang makin membuat kami terperanjat, tidak dapat berkata ....

"IT"

"WILL"

"BE"

"DESTROYED"

"IN"

"3 MONTHS"

-----------------------------

Terima kasih sudah membacanya yah, ini karya pertama saya di sini.

Saya akan mengusahakan untuk mengupdate cerita ini tiap minggu.

Ditunggu komentarnya yah.

The Lost ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang