Chapter 10: Barbeque Party

Mulai dari awal
                                    

@gevin_falentino gausah baper sama Aldi @vera.wayne

Aku langsung mematikan ponselku. Tak lama kemudian ponselku berdering.

Line~

Raditya Hamano: Dimana lo? Aldi ditelfon gak aktif! Cepet bales!

Aku langsung mengedarkan pandanganku. Ah, ternyata sudah sampai.

Vera Wayne: Depan rumah.

Raditya Hamano: Cepet masuk! udah malem! Ntar kalo lo diapa-apain Aldi, gue yang repot!

Ku masukkan ponselku ke saku celanaku. Aku membuka pintu mobil Aldi dan masuk kedalam rumah Radit meminggalkan Aldi yang masih ada dibelakang.

"Radit?!" seruku.

"Gausah teriak woy! Mentang-mentang rumah sepi." ucap Radit sambil menghampiriku.

Aku memperhatikannya. Dia memakai celemek berwarna merah dengan wajahnya yang hitam-hitam.

"Lo bantu Angel bakar dagingnya. Gue mau siapin yang lain. Di, lo ikut gue!" seru Radit sambil memberikan celemek padaku.

Aku pun langsung memakai celemek itu dan keluar menuju halaman belakang. Aku bisa melihat Angel sedang membalik dagingnya.

Putra sedang mengerjai Angel dengan candaannya. Aku berdehem cukup keras yang membuat mereka melirik kearahku.

"Eh, sudah dateng ya? Lama banget lo, Ve." ujar Angel sambil mengahampiriku.

"Kayak lo gak tau Aldi aja." jawabku enteng.

"Lo beneran suka sama Aldi?" kini giliran Putra yang bertanya padaku. Dia menggantikan Angel untuk membolak-balik daging.

Aku mengkerutkan keningku. Aku sangat tidak suka jika orang-orang menginterogasiku. Aku hanya mendelikkan bahu.

"By the way, Lion gak ikut? Bella juga?" tanyaku yang dijawab gelengan oleh Angel dan Putra.

"Ve, bawa kedalam. Sudah selesai." ujar Andre.

"Apa?!"

"Lo terlambat cukup lama, ah, sangat lama." tipal Putra.

Aku meraih daging yang ada di sebuah piring besar kedalam. Ke ruang keluarga. Yah, mereka biasanya akan menonton dan menginap disini.

Aku melepaskan celemekku dan meletakkannya didapur. Saat aku ingin kembali, Aldi sedang membuka lemari es dan meraih beberapa kaleng soda dan satu botol wine.

Aku yang melihat itupun melebarkan mataku. Aldi mendapatikuyang menatapnya. Dia tersenyum kecil. Dan menggeleng ke arahku.

"Aku tidak akan mabuk. Hanya ingin mencicipinya. Percaya padaku." ujarnya sambil membawa kaleng-kaleng itu dengan kesusahan.

Aku meraih beberapa kaleng dan membawanya. Aldi berjalan dibelakangku.

"Just soda?" tanya Andre tak percaya. Aldi langsung menunjukkan botol yang ia bawa.

"Great! The ladies can't drink this! Ok?" ujar Radit. Aku langsung mengangguk. Untuk apa juga aku memimum minuman itu.

"Okay, gue udah masukin CD. gue cuma mutar Twilight Breaking down karena gue bingung mau mutar film apa." ujar Radit.

Radit menekan tombol play di remote yang dia bawa. Film pun mulai berputar. Aldi mengambil kaleng soda dan menyerahkannya padaku. Aku akan membukanya, namun tiba-tiba lampunya mati.

"Gur matiin lampunya." ujar Radit lalu duduk di sisi Aldi. Oya, kami sedang duduk dibawah. Sebelumnya, Radit sudah menyingkirkan meja kaca yang ada ditengah. Jadi kami bisa leluasa melihat film dari televisi 60 inch nya.

Aldi membukakan soda yang kubawa dan meminumnya sedikit. Aku menatapnya tak percaya. Baiklah, aku akan mempercayaimu jika kau ingin minum, sedikit.

"Boleh minum, tapi sedikit. Dan ini yang terakhir." ujarku pelan yang seperti sebuah bisikan. Aku melihat Aldi tersenyum.

Radit menyerahkan gelas kecil khusus wine kepada Aldi, kemudian menuangkan isinya.

"Mau mencicipi?" tanya Aldi. Aku menggeleng pelan. Bahkan dengan jarak tidak terlalu dekat, aku bisa mencium bau alkohol.

Aldi meneguknya dan meminta satu gelas lagi kepada Radit. Tak lama kemudian dia meneguknya lagi.

Aldi bergerak dan berbaring dilantai dengan pahaku sebagai bantalnya. Aku meminum sodaku lalu mengusap kepala Aldi pelan.

Aldi memperhatikanku dari bawah. Dia tersenyum.

"Kenapa?" tanyaku.

"Ini dirimu? Aku hanya takut ini bukan dirimu."

Aku tertawa pelan mendengar ucapannya.

"Aku mencintaimu." ucapnya sambil mengelus pipiku yang membuatku menegang.

Dia mengucapkannya. Dia mengucapkannya. Aku hanya tersenyum kaku.

To be continue...

Should I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang